Buletin Penulis Jalanan : MENDADAK JADI PENULIS
Buletin Penulis Jalanan
Edisi: #036# 21 04 2021
MENDADAK JADI PENULIS
Oleh: Mansur Usman Al Ansori
Bukan Baperan
Tulisan ini dibuat tidak sebab penulis jalanan ini baperan. Baper ini istilah anak milenial sekarang, bawa perasaan: baper.
Sebagian sahabat mungkin terkejut, kami yang tidak dikenal sebagai penulis tiba-tiba muncul sebagai penulis. Dan artikel dari "Buletin Penulis Jalanan" berseliweran di puluhan WA group.
Tulisan kami tiba-tiba ramai di perbincangkan di group-group WA, ini membuat kami semakin bersemangat untuk menulis.
Penilaian pembaca memang sangat beragam, tetapi bagi kami semua komentar dan pendapat akan senantiasa memacu dan memicu kami untuk menyuguhkan tulisan-tulisan yang berkualitas.
Berguru Pada Pakarnya
Adakalanya tulisan kami diambil dari penulis terkenal. Misalnya tulisan Syaikh Muhammad Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Isma'il bin Yusuf an-Nabhani. Beliau seorang Ulama dari Yerusalem. Beliau telah hafal Al Quran sebelum usia 13 tahun dan lulusan Al Azhar AsySyarif di Kairo Mesir.
Adakalanya juga mengambil tulisan dari KH. Muhammad Shiddiq Al Jawi dan guru-guru terkenal lainnya seperti: Ustadz Yuana Ryan Tresna, Ustadz Hafidz Abdurrahman, Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Fatih Karim.
Kami juga belajar dengan Motivator Nasional Ustadz Abdul Hamid, Ustadz Muhammad Abdullah Makhrus, Ustadz Faqih Syarif Hasyim, Ustadz As'adullah dan masih banyak lagi yang lainnya.
Beliau guru-guru yang senantiasa membimbing kami untuk menghasilkan tulisan yang menyegarkan kehidupan.
Cara Menulis
Gimana sih cara menulis itu?... cara menulis itu ya menulis. Menulis dan menulis. Menulislah terlebih dahulu satu atau dua kalimat. Terus menulis satu atau dua paragraf. Terus menulis satu atau dua artikel. Pada akhirnya akan mampu menulis satu atau dua buku.
Seribu langkah dimulai dengan langkah yang pertama. Maka jangan melangkah menunggu sempurna tapi melangkahlah terlebih dahulu dan sempurnakanlah kemudian
Dari Anas bin Malik Rasulullah SAW bersabda: “Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada".
Syaikh Abdullah Azzam pernah berkata: 'Peradaban Islam diukir oleh dua hal: Hitam tinta para ulama’ dan merah darah para syuhada’. Keduanya bersinergi mengguncang dunia, memecah simpul- simpul kedzhaliman yang mengikat kejayaan Islam sekian lama. Jika tidak ada ruang untuk memilih diantara keduanya, maka melaksanakan keduanya adalah puncak kemuliaan".
Mendadak Jadi Penulis
Wafatnya seorang sahabat mengingat kami akan azzam yg telah terlupakan lebih dari 17 tahun yang lalu. Kami menulis artikel pertama: "Selamat Jalan Sahabatku, Kami Bersaksi Engkau Pejuang Islam Sejati". Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan menerima amal ibadahnya. Baca juga "Buletin Penulis Jalanan" Edisi: 030.
Sejak saat itu kami rutin menulis, dan artikel yang sahabat baca ini artikel yang ke 36. Semoga setitik sumbangsih tulisan ini di catat Allah SWT sebagai tintanya para Ulama.
Aamiin YRA
Jangan lupa ya sobat
Baca tulisan sebelumnya:
KOMUNITAS PENULIS JALANAN
KETIKA BANGSA MONGOL
MEMILIH ISLAM
SULTAN SULAIMAN AL-QONUNI
Terimakasih
"Komunitas Penulis Jalanan"
Hubungan Khilafah dan Nusantara Salman Iskandar Predator Buku dan Peminat Sejarah Islam
Hubungan Khilafah dan Nusantara
Salman Iskandar
Predator Buku dan Peminat Sejarah Islam
Hubungan Khilafah dengan Nusantara tidak bisa dilepaskan dengan proses islamisasi yang terjadi di negeri kita ini. Sekuat apapun usaha berbagai pihak anti Islam untuk memisahkan Khilafah dengan sejarah umat Islam negeri ini akan berakhir dengan kesia-siaan. Pasalnya, fakta historis dan empiris terlalu kuat untuk dibantah, dieliminasi ataupun didistorsi.
Islamisasi negeri zamrud khatulistiwa ini, sebagaimana Teori Makkah yang diusung Buya Hamka, sudah terjadi sejak abad ke-7 M. Ulama besar Tanah Air yang integritasnya diakui di negeri serumpun ASEAN ini menyatakan bahwa para duta dakwah dari pusat Islam di Semenanjung Arabia telah datang ke Nusantara, bahkan telah membangun perkampungan Islam di pesisir utara dan barat Kepulauan Sumatera.
Dalam buku Dari Perbendaharaan Lama, Buya Hamka mengutip catatan dari para bahariawan Cina semasa Dinasti Tang, bahwa orang-orang Ta Cheh (suku Ta’shih, Arab) telah berdakwah di Kepulauan Syamatirah (Sumatera). Bahkan perjalanan suku Ta’shih ke wilayah al-Masyriq, yakni negeri timur terjauh yang bisa dijangkau oleh kendaraan tercepat yang dimiliki bangsa Arab saat itu, yakni negeri kita, Nusantara, sudah berlangsung sejak kerasulan Nabi Muhammad saw.
Dalam catatan sejarah yang ada, suku Ta’shih mulai mengarungi samudera untuk berniaga, sekaligus berdakwah ke negeri timur jauh bermula sejak Rasulullah saw. mengikat perjanjian damai dengan kaum musyrik Quraisy Makkah dalam Perjanjian Hudaibiyah pada 628 M. Saat itu dakwah Islam ke seluruh dunia telah menemukan momentumnya. Rasul saw. mengutus para dutanya, seperti Khalifah al-Kalby untuk menemui The Great Heracles di Constantinople, Romawi Byzantium, Ja’far bin Abi Thalib menemui Najasy di Habasyah, ada sahabat yang mendatangi Kisra Anusyirwan di Madain, Persia. Beliau juga mengutus para dutanya kepada Raja al-Mauquqis di Alexandria, Mesir, kepada penguasa Yamamah di Yaman, kepada penguasa Herah, penguasa Bashrah, penguasa Syam, dan yang lainnya. Salah seorang di antaranya adalah Abdullah bin Mas’ud yang diberitakan bersama suku Ta’shih mengarungi samudera menuju negeri al-Masyriq.
Islamisasi pada Masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khaththab, tidak lebih dari 5 tahun sepeninggal Rasul saw. wafat, terjadi Perang Qadisiyah pada 637 M. Kaum Muslim yang dipimpin panglima Saad bin Abi Waqqash berhasil mengalahkan pasukan Persia yang dipimpin panglima Rustum. Sesaat setelah memasuki ibukota Madain, panglima Islam yang juga paman Rasul saw. itu menulis surat kepada Khalifah Umar tentang kabar gembira kemenangan kaum Muslim. Ia sekaligus meminta izin kepada Khalifah agar tidak mengangkat dirinya sebagai gubernur di Persia. Panglima Saad meminta agar Khalifah Umar mengizinkan dia untuk berdakwah ke negeri al-Masyriq. Akhirnya, Khalifah mengizinkan Saad bin Abi Waqqash untuk meneruskan niat sucinya berdakwah ke negeri kita. Namun, qadarulLâh menetapkan Saad tidak sampai ke Nusantara. Izrail as. telah menjemput dirinya di wilayah Cina daratan saat beliau berdakwah di wilayah Canton. Kini, makam dan masjid Panglima Saad dapat kita ziarahi di Ghuangzhou, Cina.
Berikutnya, pada masa Khalifah Utsman bin Affan terjadi Perang Qurbush pada 649 M. Saat itu pasukan kaum Muslim dipimpin oleh Gubernur Syam, Muawiyah bin Abi Sufyan, Ia mengomando 70 kapal dayung menghadapi 1.000 kapal dayung armada laut Romawi Byzantium di lautan Mediterania. Akhirnya, perang laut yang baru kali pertama dilakukan kaum Muslim itu berhasil dimenangkan. Kepulauan Cyprus berhasil dikuasai oleh pasukan Islam. Sebelum perang dahsyat itu terjadi, Gubernur Muawiyah telah meminta izin kepada sepupunya. Khalifah Utsman untuk mengizinkan dirinya membangun armada laut Kekhalifahan. Tujuannya adalah untuk memperkuat pasukan Islam sekaligus untuk melindungi jalur niaga dan menopang dakwah Islam ke seluruh dunia, di antaranya ke negeri al-Masyriq. Hal ini dapat kita buktikan setelah Muawiyah diangkat sebagai khalifah paska era Khulafaur Rasyidin berakhir.
Pada masa pemerintahan ada di tangan Khalifah Ali bin Abi Thalib, tersiar kabar bahwa ada seorang ksatria dari negeri al-Masyriq yang menyengaja datang ke Semenanjung Arabia demi menemukan kebenaran Islam. Dalam kisah-kisah tradisional Kean Santang yang beredar di Tatar Pasundan, ksatria Sunda tersebut adalah Rakeyan Sancang, anak tunggal Prabu Wangi Kertawarman dari Kerajaan Tarumanagara. Ksatria inilah yang menjadi juru dakwah pertama di Tatar Sunda. Kisah heroik Rakeyan Sancang pada abad ke-7 ini kadang terpolarisasi dengan kisah sosok Kean Santang lainnya, yakni Ki Hiyang Santang, anak ketiga Prabu Wangi Pamanahrasa dari Kerajaan Galuh Pakuan yang hidup pada abad ke-14. Apalagi proses penyalinan naskah-naskah lama terkait dengan islamisasi di negeri ini umumnya dilakukan pada masa kolonialisme Belanda. Akibatnya, penyusunan konstruksi historiografi Islam di Nusantara kerap diselewengkan demi kepentingan politik kaum penjajah.
Islamisasi pada Masa Khilafah Bani Umayyah
Setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib wafat dan pemerintahan Islam ada dalam kuasa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan, Khalifah segera memodernisasi kekuatan kaum Muslim saat itu dengan membangun armada laut berkekuatan 5.000 kapal dayung pada 655 M. Khalifah pertama dari Bani Umayyah ini telah banyak belajar dalam ekspedisi Qurbush 649 M, bahwa kekuatan laut mampu menopang syiar Islam sekaligus meninggikan kalimah Allah dalam dakwah dan jihad ke seluruh penjuru dunia. Khalifah Muawiyah juga menginsyafi bahwa armada laut adalah kendaraan tercepat yang dapat menjangkau tempat-tempat terjauh dari pusat Khilafah di jazirah Arabia.
Hal ini dapat kita lacak. Pada 674 M, Khalifah Muawiyah telah mengutus duta-duta dakwahnya ke negeri al-Masyriq. Dalam buku Dari Perbendaharaan Lama, Buya Hamka menyatakan bahwa bangsa Ta Cheh (Arab) itu diberitakan telah merapat ke Kerajaan Kalingga untuk menemui Ratu Sima dan Pangeran Jaysima di Jepara, Jawa Tengah. Dikisahkan pula bahwa penguasa Kerajaan Kalingga ini pun menerima Islam dengan baik.
Dakwah Islam pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah ini pun dapat kita telusuri. Pada 718 M, Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Sri Indravarman telah mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Khilafah Bani Umayyah untuk belajar Islam. Raja Sriwijaya Jambi dan keluarganya yang awalnya beragama Budha itu berkenan untuk memeluk Islam setelah Khalifah dari Bani Umawi itu mengirimkan para muqri untuk membacakan al-Quran, sekaligus mendakwahkan Islam di Jambi.
Islamisasi pada Masa Khilafah Bani Abbasiyyah
Pada masa kekuasaan Islam di tangan para khalifah Bani Abbasiyah, dakwah Islam ke negeri al-Masyriq tetap berjalan, dengan tibanya para duta dakwah dari pusat ibukota Khilafah, Baghdad. Apalagi setelah lahirnya kerajaan Islam pertama di negeri al-Masyriq, yakni Kerajaan Passe di Aceh Utara pada abad ke-13. Bahkan saat Khilafah Abbasiyyah jatuh pun pada 1258 oleh serbuan pasukan Mongol, Hulegu Khan, salah seorang anak keturunan Khalifah meminta perlindungan kepada Sultan Passe. Dia adalah keturunan Khalifah al-Muntashir yang generasi terakhirnya wafat di Aceh pada 1407.
Saat terjadi Perang Salib (1095-1270) yang berlangsung 8 gelombang pun, hubungan Kekhalifahan Islam dengan kaum Muslim di negeri ini tetap terjalin dengan eratnya. Terbukti dengan datangnya Laksamana Nazimuddin al-Kamil dari Mesir yang menyinggahi negeri-negeri Islam di timur untuk menggelorakan semangat jihad membela al-Quds, Palestina. Melalui ekspedisi Laksamana Nazimuddin inilah, Kerajaan Passe ikut mengambil peran dalam solidaritas Dunia Islam dengan menyiagakan pasukan terbaiknya.
Pada 1345 datang ulama besar dari Makkah, Syaikh Ismail, ke Passe. Beliau secara khusus datang untuk berdakwah di wilayah Aceh, Lamori dan Perlak atas titah Khalifah. Kisah kedatangan ulama besar Makkah ini dapat kita temukan dalam kitab sejarah Melayu, yakni Sulalatus Salatin dan buku Hikayat Raja-Raja Passe.
Islamisasi pada Masa Khilafah Utsmaniyah
Hubungan Khilafah Turki Utsmani dengan Nusantara sungguh erat kaitannya dengan mayoritas penduduk negeri ini. Pasalnya, Kekhalifahan Islam terakhir inilah yang berperan banyak dalam proses islamisasi di Pulau Jawa dan Bali. Sebagaimana yang tercatat dalam kitab Risalah ar-Rihlah, dikisahkan bahwa pada 1404, Sultan Muhammad I Jalabi dari Turki Utsmani menerima suaka politik para ulama polymath dari Samarkand, yakni Maulana Muhammad al-Baqir, Maulana Ahmad Jamaluddin Husayn al-Akbar, Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq as-Samarkandi. Para ulama tersebut terusir dari negeri asalnya setelah mendapat intimidasi Amir Tamerlane. Menyaksikan keilmuan para ulama polymath tadi, Sultan Muhammad I Jalabi pun segera mengutus mereka untuk berdakwah ke negeri al-Masyriq, khususnya di Jawadwipa. Sultan kelima Bani Utsmani itu menginsyafi bahwa mayoritas penduduk Nusantara bermukim di Pulau Jawa, namun belum ada institusi politik Islam yang bertakhta di sana. Padahal di kepulauan Nusantara lainnya sudah berkuasa kesultanan-kesultanan Islam.
Keempat ulama asal Samarkand Uzbekistan itu pun segera menunaikan tugasnya berdakwah ke Jawadwipa. Dalam perjalanannya itu mereka singgah terlebih dulu di Gujarat, Malabar, Campa, dan Samodra Passe hingga yang tiba di Jawadwipa hanya Maulana Muhammad al-Baqir dan Maulana Ahmad Jamaluddin Husayn al-Akbar. Mereka berdua inilah yang dikenal masyarakat Jawa sebagai Syaikh Subakir dan Syaikh Jumadil Kubro, duta dakwah pelopor di Jawadwipa yang lebih dikenal sebagai wali sepuh, sebelum berdatangan para wali songo. Mereka berdua menyusun strategi dakwah dengan berbagi tugas. Syaikh Subakir berdakwah ke kalangan rakyat jelata. Syaikh Jumadil Kubro berdakwah ke kalangan elit politik. Hasilnya, Syaikh Subakir mendapat banyak pengikut di lereng gunung Merapi, sedangkan Syaikh Jumadil Kubro meraih dukungan dari para bhayangkari dan senapati Keraton Trowulan, di antaranya adalah Ki Singo Moyo, salah seorang senapati Kerajaan Majapahit.
Berikutnya, keberhasilan dakwah para wali sepuh ini pun ditindaklanjuti dengan keseriusan pemerintahan Utsmani untuk mengislamkan Pulau Jawa, tidak hanya bermotifkan ideologis semata, namun mengarah pada motif politis dan global strategis, yakni mewujudkan kesultanan Islam di Jawadwipa sekaligus kampanye dukungan politik terhadap Utsmani sebagai pemersatu dan pemimpin dunia Islam. Hal ini dibuktikan dengan diutusnya Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq as-Samarkandi pada 1408 untuk segera tiba di Jawadwipa.
Utusan Sultan Muhammad I Jalabi ini tiba di Keraton Trowulan dengan sambutan baik dari Prabu Brawijaya V. Bahkan penguasa Kerajaan Majapahit itu berkenan untuk memfasilitasi dakwah Maulana Malik Ibrahim dengan membangun padepokan di wilayah Leran, Gresik. Dari sinilah kemudian, Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai Sunan Gresik. Tidak hanya itu, Prabu Brawijaya V pun mengangkat Sunan Gresik sebagai penasihat kerajaannya mengingat beliau adalah ahli ilmu tata negara dan pemerintahan.
Dakwah para wali songo itu pun berlanjut dengan tibanya para duta dakwah utusan Sultan Muhammad I Jalabi lainnya. Di antaranya adalah Maulana Muhammad al-Maghribi dari Maroko, Maulana Malik Israil dari Turki, serta Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin dari Palestina.
Islamisasi Jawadwipa terus berlangsung dari generasi satu ke generasi lainnya. Sekalipun Sultan Muhammad I Jalabi wafat, motif dakwah di Pulau Jawa masih tetap berjalan berkesinambungan.
Hal tersebut dapat kita pahami saat penakluk Konstantinopel, Fetih Sultan Mehmed Han dari Utsmani pada 1479, memberikan ucapan selamat sekaligus menganugerahi gelar “khalifatullah ing tanah Jawa” kepada Sultan Muhammad al-Fattah atau lebih dikenal sebagai Raden Patah bin Brawijaya V sebagai penguasa kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, Demak Bintoro di Glagah Wangi. Pengakuan Sultan Utsmani ke-7 tersebut dengan memberikan kain kiswah Ka’bah bertuliskan kalimah tauhid, sekaligus bendera hijau bertuliskan kalimat Muhammad Rasulullah kepada Raden Patah. Duplikat dari kedua hadiah Sultan Turki itu kini diabadikan Keraton Ngajogjakarta Hadiningrat sebagai barang pusaka.
Hubungan erat para Sultan Utsmani dengan para penguasa Jawa pun terus berlanjut sekalipun para penguasa itu silih berganti, dari Demak, Pajang, Jipang, Mataram, hingga Jogjakarta Hadiningrat, termasuk dengan para penguasa Sunda di Keraton Pakungwati Caruban Nagari, Keraton Surosowan Bantam Darussalam, dan Keraton Sri Manganti Sumedanglarang.
Fakta historis yang dapat kita ungkap di antaranya dengan keterlibatan Khilafah Turki Utsmani dalam Java Orlog 1825-1830. Khalifah Abdul Hamid I telah mengutus 15 orang syaikh yang dipimpin Syaikh Abdusy Syukur untuk mengajari Raden Mas Ontowiryo Pangeran Diponegoro, putra pertama Sri Sultan Hamengkubuwono III tentang strategi perang gerilya. Bahkan laskar Diponegoro pun dibentuk berdasarkan pola militer Utsmani, di antaranya Arkiyo, Bulkiyo dan Turkiyo. Tidak hanya itu, nama juang para komandan tempurnya seperti Sentot Prawirodirdjo pun memakai nama panglima perang Turki Utsmani, Muhammad Ali Pasha, yang dijawanisasi menjadi Alibasah. Diponegoro sendiri memakai nama juang, Sultan Ngabdulhamit sebagaimana nama khalifah Utsmani, yakni Sultan Abdul Hamid I.
Perang Jawa yang berlangsung selama lima tahun itu benar-benar menguras habis kas keuangan pemerintah kolonial. Bahkan mereka sampai berutang besar kepada negara-negara Eropa, seperti Jerman, Inggris dan Prancis. Pemerintah kolonial Belanda dipaksa untuk menghadapi perang gerilya Diponegoro itu dengan strategi Benteng Stellsel, yaitu dengan membangun jalur KA beserta stasiun dan gudang-gudang amunisi di seluruh Jawa demi mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.
Perang dahsyat di Jawa itu diakhiri dengan strategi licik penjajah Belanda di meja perundingan dengan menangkap Diponegoro dan mengasingkannya ke Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, perjuangan laskar Arkiyo, Bulkiyo dan Turkiyo tetap terus berlanjut hingga pemerintah kolonial menerbitkan ordonansi keagamaan pada 1837 yang membabat habis semua potensi perlawanan rakyat Muslim Jawa dalam menentang kolonialisme. Di antara aturan refresif itu adalah membubarkan majelis wali songo yang dianggap sebagai otak di balik pemberontakan Diponegoro karena salah seorang guru ngajinya, yaitu Kyai Mojo, adalah anggota majelis wali songo. Aturan zalim berikutnya adalah mempersekusi setiap amal dakwah Islam politis ideologis menentang pemerintahan kolonial, bahkan dengan intimidasi dan eksekusi; termasuk dengan larangan keras adanya syiar dakwah di lingkungan keraton.
Hubungan erat lainnya, pada 1903 saat Jami’atul Khair mengadakan kongres umat Islam di Batavia, Sultan Utsmani sebagai khalifah kaum Muslim pun mengirimkan utusannya kepada para peserta kongres. Duta Utsmani yang bernama Muhammad Amin Bey itu menyampaikan pesan Khalifah, di antaranya adalah haramnya kaum Muslim di Nusantara tunduk pada kekuasaan kafir Belanda.
Pada 1912, Khalifah Utsmani, Sultan Muhammad Wahiduddin, menghimbau kepada Sultan Hamengku Buwono VII, Gusti Raden Mas Murtedjo, agar mendorong abdi ngarso dalem Keraton Ngajogjakarta Hadiningrat, Kyai Muhammad Darwisy (KH Ahmad Dahlan) agar mendirikan sebuah jam’iyyah yang bergerak dalam dunia pendidikan demi melawan sistem pendidikan kolonial yang anti-Islam. KH Ahmad Dahlan pun bersama para santrinya mendirikan Persjarikatan Moehammadijah.
Khatimah
Demikianlah, hubungan erat antara kekhalifahan Islam dengan Nusantara yang sudah berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya. Masihkah kita menampik bahwa tidak ada rekam jejak Khilafah di negeri ini? []
Jenis Tata Busana : Sejarah, Fantasi
2.2 Jenis Tata Busana
Busana sangat beragam jenis dan bentuknya. Busana teater
secara garis besar dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu;
busana sehari-hari, busana tradisional, busana sejarah, dan busana
fantasi.
2.2.1 Busana Sehari-hari
Busana sehari-hari adalah busana yang dipakai dalam kehidupan
keseharian masyarakat. Busana sehari-hari juga memiliki bentuk yang
beragam, tergantung dari tingkat sosial msyarakat yang memakai.
Misalnya, busana petani berbeda dengan busana seorang tuan tanah.
Busana sehari-hari dapat menunjukkan tingkat sosial seseorang yang
memakainya. Busana sehari-hari banyak dipakai dalam pementasan
teater realis. Dimana teater realis merupakan gambaran kehidupan
sehari-hari (illusion of nature).
2.2.2 Busana Tradisional
Setiap masyarakat memiliki busana tradisional sesuai dengan
kebudayaannya. Busana tradisional mencerminkan karakteristik
masyarakat yang membedakan dengan kelompok masyarakat lain.
Setiap bangsa memiliki busana tradisionalnya sendiri. Gambar 188 dan
189 menunjukkan beragam busana tradisional. Indonesia sangat kaya
dengan busana tradisional, misalnya Jawa memiliki busana tradisional
yang disebut kebaya. Kebaya sendiri juga memiliki karakteristik berbeda,
antara kebaya Jawa Tengah, Sunda, dan Bali. Masyarakat Minangkabau
memiliki baju kurung.
Naskah-naskah teater memiliki latar sosial budaya yang beragam.
Naskah Panembahan Reso karya Rendra memiliki latar sosial budaya
Jawa, naskah Puti Bungsu karya Wisran Hadi memiliki latar sosial
budaya Sumatera. Busana yang dibutuhkan naskah tersebut adalah
busana tradisional sesuai dengan latar sosial budaya dimana peristiwa
terjadi. Pementasan teater yang mengambil naskah asing sering juga
diadaptasi ke latar sosial budaya tertentu, misalnya Hamlet dipentaskan
dengan latar sosial budaya Jawa. Oleh karena itu, penata busana perlu
mempelajari beragam busana tradisional.
2.2.3 Busana Sejarah
Busana yang mencerminkan zaman tertentu dari suatu masa
(Gb.190). Dalam pementasan teater, busana ini sering dipakai ketika
pertunjukan mengangkat lakon-lakon sejarah. Busana sejarah terikat
dengan masa tertentu, sehingga penata busana perlu mempelajari
konvensi busana pada masa dimana peristiwa dalam naskah terjadi.
Contohnya, naskah Domba-domba Revolusi karya B. Sularto yang latar
peristiwanya terjadi pada masa perjuangan, maka busana dirancang
mengacu pada busana masa perjuangan. Oleh karena itu, penata busana
perlu mengetahui model, warna, tekstur, dan corak busana pada masa
perjuangan.
2.2.4 Busana Fantasi
Istilah busana fantasi adalah untuk mengidentifikasikan jenis-jenis
busana yang lahir dari imajinasi dan fantasi perancang (Gb.191). Dalam
hal ini, busana ini tidak lazim ditemui dan dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Busana jenis ini juga dimaksudkan untuk busana tokoh-tokoh
yang tidak riil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh bidadari,
malaikat, atau dewa. Busana-busana untuk tokoh semacam ini membutuhkan rancangan khusus sehingga membedakan dengan tokoh
yang riil.
2.3 Bahan dan Peralatan Tata busana
Bahan busana yang dapat dimanfaatkan untuk pementasan teater
sangat beragam. Bahan busana teater mencerminkan pencapaian
teknologi pengolahan bahan di suatu zaman. Pada era teater primitif
bahan busana diolah dari materi-materi yang ada di lingkungan dimana
teater tersebut hidup. Secara garis besar, bahan busana untuk
pementasan teater dapat digolongkan menjadi bahan alami, kain (tekstil),
bahan sintetik, dan kulit.
2.3.1 Bahan Tata Busana
Dalam pementasan teater bahan yang digunakan untuk membuat
tata busana bermacam-macam. Karena pertunjukan teater berbeda
dengan kehidupan nyata, maka busana dalam teater dapat dibuat
dengan bahan yang awet atau dari bahan sintetis atau bahan lain sekedar untuk kepentingan pementasan. Berbagai macam jenis bahan
tersebut di antaranya adalah; bahan alami, tekstil, busa, spon, dan kulit.
2.3.1.1 Bahan Alami
Bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan merupakan
bahan yang sering dimanfaatkan manusia untuk busana.
Bagian yang biasa dipakai untuk bahan busana adalah daun,
batang, dan kulit kayu. Orang-orang Mesir pada zaman dahulu mengolah
serat rami menjadi bahan busana. Rami diolah dari tumbuhan sejenis
rumput yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Rami diolah menjadi lembaranlembaran
yang bisa dipakai untuk bahan busana. Bahan busana dari
tumbuh-tumbuhan juga dimanfaatkan untuk seni pertunjukan. Beberapa
bentuk teater tradisonal memanfaatkan bahan alami untuk busana. Di
Bali terdapat seni pertunjukan bernama Brutuk yang menggunakan daun
pisang sebagai bahan busana. Di berbagai bangsa yang masih primitif
sering menggunakan bahan-bahan alami ini untuk busana. Di
Kalimantan, masyarakat Dayak Kalimantan juga mengolah kulit kayu
untuk pakaian dengan diberi ornamen. Pakaian-pakaian tersebut juga
dipakai untuk kepentingan-kepentingan pertunjukan.
2.3.1.2 Tekstil
Tekstil atau kain merupakan bahan utama pembuatan busana.
Bahan tekstil merupakan bahan yang paling banyak dipakai untuk
pementasan teater.
Tekstil sebenarnya juga bersumber dari bahan-bahan alami baik
dari serat tumbuhan maupun serat binatang. Wol, misalnya, adalah
sejenis tekstil yang diolah dari bulu domba. Pengolah wol menjadi tekstil
diperkirakan sudah ada semenjak zaman Neolitikum (3000 Sebelum
Masehi). Pada 3000 tahun SM di lembah Indus, India, kapas telah diolah
menjadi kain. Bangsa Cina mengolah kain sutera yang berasal dari ulat
sutera yang hidup di pohon murbai. Pada perkembangannya, kain
memiliki berbagai jenis dengan karakter yang berbeda-beda.
Karakter tekstil meliputi tebal-tipis, kaku-lembut, kasar-halus, dan
mengkilat- kusam. Karakter tekstil berpengaruh pada kualitas busana
yang diciptakan. Setiap model busana membutuhkan karakter bahan
tertentu. Satu busana bisa saja membutuhkan bahan yang memiliki
karakter yang berbeda-beda. Perkembangan tekstil berpengaruh besar
pada model busana dalam setiap periode.
2.3.1.3 Busa
Busa merupakan bahan yang penting dalam pembuatan busana
teater.
Busa juga memiliki jenis dan karakter yang berbeda-beda. Busa dengan
pori-pori yang lebar memiliki karakter lunak dan elastis sering
dimanfaatkan untuk mengisi dan menebalkan bagian busana tertentu,
misalnya bagian pundak untuk menyamarkan pundak yang sempit dan
turun. Rancangan busana untuk tokoh binatang yang membutuhkan
penambahan bentuk tubuh, bisa memanfaatkan busa.
2.3.1.4 Spon
Spon bertekstur padat dengan karakter yang liat seperti karet.
Spon dimanfaatkan untuk pembuatan busana-busana perang. Spon
bertekstur padat dan halus. Spon apabila dicat dengan teknik tertentu
dapat memberikan karakter keras, misalnya seperti benda-benda yang
terbuat dari logam.
2.3.1.5 Kulit
Kulit biasnya berbentuk lembaran seperti kain. Biasa
dimanfaatkan untuk busana sejenis jaket.
Kulit yang baik adalah yang diambil dari kulit binatang. Ada pula sejenis
kulit sintetik yang memiliki karakter tidak jauh berbeda, dengan kualitas di
bawah kulit binatang.
2.3.2 Peralatan Tata Busana
Peralatan dalam tata busana sangat beragam. Peralatan akan
menyangkut teknik pemakaian dan produksi tata busana. Busana untuk
pementasan teater terkadang tidak harus diproduksi, tetapi
memanfaatkan busana yang ada. Sebaliknya, busana teater harus
diproduksi, mulai dari desain, pencarian bahan, pembuatan pola, dan
menjahit. Masing-masing membutuhkan peralatan yang berbeda-beda.
Secara garis besar, peralatan pembuatan busana teater adalah sebagai
berikut:
Gunting
Gunting untuk produksi busana, terdapat beberapa jenis
dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
Gunting kain. Adalah gunting khusus untuk memotong kain.
Gunting kain memiliki dua pegangan yang berbeda. Pegangan
besar untuk menempatkan emapt jari, sedangkan pegangan
kecil untuk menempatkan ibu jari. Gunting kain tidak boleh
dipakai untuk menggunting bahan lain, karena mudah tumpul.
Gunting benang, berfungsi untuk menggunting benang bagianbagian
busana yang sulit dijakangkau dengan gunting kain.
Gunting ini hanya memiliki satu pegangan untuk
menempatkan dua jari.
Gunting listrik, dipakai untuk memotong kain dalam jumlah
yang banyak. Gunting listrik biasa dipakai dalam industri
busana-busana jadi. Gunting jenis ini jarang dipakai untuk
memproduksi busana teater di Indonesia, kecuali produksi
yang besar dan mmbutuhkan busana dengan jumlah yang
besar pula.
Penggaris
Penggaris merupakan alat penting dalam memproduksi
busana. Penggaris yang dibutuhkan juga beragam, mulai dari
ukuran dan bentuknya. Termasuk penggaris khusus yang
diproduksi untuk kepentingan pembuatan busana, misalnya
penggaris dressmaking untuk membentuk bagian pinggul.
Rader
Rader merupakan alat yang berfungsi untuk menekan karbon
jahit saat memberi tanda pola pada bahan busana yang akan
dijahit. Rader memiliki ujung yang beroda. Roda rader
bermacam-macam, mulai dari yang polos, beroda tumpul,
sampai roda bergerigi tajam.
Pencabut Benang
Pada busana sering terdapat jahitan yang tidak terpakai atau
terjadi kekeliruan dalam proses menjahit. Oleh karena itu
dibutuhkan alat pencabut benang. Alat ini berupa logam yang
ujungnya bercabang.
Jarum
Jarum merupakan peralatan yang penting. Jarum juga
bermacam-macam jenis dan fungsinya. Jarum tisik untuk
memasang berbagai asesoris baik berupa kain atau manikmanik.
Jarum jahit adalah jarum khusus yang terpasang pada
mesin jahit. Jenis jarum yang lain adalah jarum pentul yang
berfungsi untuk menyematkan asesoris atau mengaitkan satu
unsur busana dengan unsur yang lain.
Mesin jahit
Mesin jahit terdapat berbagai jenis pula. Mesin jahit yang
umum digunakan adalah mesin jahit manual yang
dioperasikan dengan kayuhan kaki. Jenis mesin jahit lain
adalah mesin jahit listrik. Mesin jahit ini dapat bekerja lebih
cepat dengan hasil yang lebih baik.
Setrika
Setrika dibutuhkan pada saat produksi busana dan persiapan
pementasan. Setrika yang paling sering dipakai adalah setrika
listrik yang dapat diatur temperaturnya. Terdapat pula setrika
dengan semprotan air. Setrika dengan semprotan air akan
mempercepat proses dalam melicinkan busana.
Boneka Jahit
Boneka jahit berbentuk torso yang tersedia dalam berbagai
ukuran standar, yaitu S, M , L, dan XL. Fungsinya untuk
meletakkan busana agar dapat mengetahui jatuhnya jahitan.
2.4 Praktek Tata Busana
Membuat busana untuk pementasan teater membutuhkan
persiapan yang matang dengan tata urutan kerja yang sistematik.
Seorang perancang busana tidak bisa kerja sendiri, karena karyanya
berhubungan dengan tata artistik lain. Dimensi dan warna busana
tergantung pada pencahayaan yang dikerjakan penata cahaya.
Rancangan busana juga harus mempertimbangkan masukan sutradara,
karena sutradara yang mengetahui bentuk, pola, dan gaya permainan.
2.2 Jenis Tata Busana
2.2.1 Busana Sehari-hari
2.2.2 Busana Tradisional
2.2.3 Busana Sejarah
2.2.4 Busana Fantasi
2.3 Bahan dan Peralatan Tata busana
2.3.1 Bahan Tata Busana
2.3.1.1 Bahan Alami
2.3.1.2 Tekstil
2.3.1.3 Busa
2.3.1.4 Spon
2.3.1.5 Kulit
2.3.2 Peralatan Tata Busana
2.4 Praktek Tata Busana
Resep Sayur Merah Kuning Hijau dan Udang Manis
Resep Sayur Merah Kuning Hijau dan Udang Manis
Resep Sayur Merah Kuning Hijau
- Bayam satu ikat
- Jagung 3 batang
- Cabe merah besar atau kalau ada Paprika pakai paprika warna merah
- Bawang Merah 3 siung potong kasar
- Bawang Putih 2 siung potong kasar
- Temu kunci ½ umbi potong kasar
- Garam dan gula secukupnya
- Air putih secukupnya
Segarnya… hmmm enaknya… |
- Kompor listrik
- Panci
- Mangkuk saji
- Panaskan air di dalam panci, setelah mendidih masukkan temu kunci, bawang merah, bawang putih tunggu hingga harum,
- Setelah tercium harum rempah masukkan terlebih dahulu jagungnya. Masak 15 menit.
- Setelah jagung matang, masukkan daun bayam yang sudah dipotong aduk sebentar agar merata matangnya, masak selama 6 menit.
- Setelah itu sajikan. Selamat mencoba
Catatan : Jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Sedangkan Bayam Dapat meningkatkan kerja ginjal.
Resep Udang Manis
- Udang Satu pak isi 300 gram kupas
- Telur 1 butir
- Tepung terigu 3 sendok makan
- Garam dan Gula secukupnya.
- Bawang merah dan bawang putih dicincang halus atau di ulek.
- Air secukupnya
- Minyak sayur secukupnya untuk fry
- Kompor Listrik
- Pan anti lengket
- Sendok penggorengan
- Piring saji
- Kupas udang, cuci hingga bersih,
- Siapkan adonan bumbu, masukkan telur, tepung, bawang merah dan bawang putih yang dicincang halus, garam dan gula.air secukupnya. Hingga menjadi adonan bumbu yang kental.
- Masukkan udang ke dalam adonan. Aduk sampai merata.
- Panaskan minyak goreng dalam pan, setelah panas, ambil adonan udang dengan sendok makan, lalu goreng hingga matang keemasan.
- Setelah matang, sajikan bersama Sayur Merah Kuning Hijau dan Nasi Pandan yang hangat. Selamat mencoba bunda
, kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F), dan lain-lain.Keunikan mineral seafood adalah lebih mudah diserap tubuh
dibandingkan denganmakanan yang berasal dari serealia dan kacang-kacangan.
Bunda lihat berapa manfaat dan gizi yang kita dapatkan dalam masakkan ini… ayo kita hidup sehat… selamat mencoba
Floodlight (TATA CAHAYA dalam Seni Pemeranan / Teater)
Bentuk paling sederhana dalam khasanah lampu panggung
adalah floodlight (Gb). Bohlam dan reflektor diletakkan dalam sebuah
kotak yang dapat diarahkan ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan ke
bawah untuk mengatur jatuhnya cahaya. Tidak ada pengaturan khusus
lain yang bisa dilakukan seperti pengaturan bentuk, ukuran sinar, dan
fokus. Sifat menyebar dari sinar cahaya yang dihasilkan membuat
besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek.
Karena keterbatasannya, lampu flood tidak efektif digunakan untuk
menyinari aktor. Sifatnya yang mengandalkan jarak membuat sinar
cahaya mengabur pada objek yang jauh letaknya. Luas area penyinaran
lampu flood sangat tergantung dari besarnya watt dan reflektor yang digunakan. Jadi, lampu flood standar dengan kekuatan 1000 watt mampu
menyinari area yang lebih luas dibandingkan yang berkekuatan 500 watt.
Penggunaan lampu flood efektif untuk menyinari backdrop (siklorama)
atau objek tertentu dengan jarak dekat. Lampu flood yang menggunakan
watt besar dan dikhususkan untuk menyinari backdrop disebut cyc-light.
Lampu flood dapat dikombinasikan dengan merangkai beberapa
lampu dalam satu wadah (compartment). Warna diatur sedemikian rupa
sehingga dalam satu kotak terdapat beberapa lampu yang memiliki warna
sama. Beberapa lampu flood yang dirangkai dalam satu kotak dan
digantung di atas panggung ini disebut dengan batten atau striplight
Fungsi lampu ini adalah untuk menyinari backdrop atau siklorama dari
atas. Tetapi jika rangkaian tersebut diletakkan di bawah pada panggung
depan dengan tujuan untuk menyinari aktor dari bawah disebut dengan footlight. Jika rangkaian ini diletakkan di bawah tetapi tidak di bagian
depan panggung dengan tujuan untuk menyinari backdrop atau objek
tertentu dari bawah disebut dengan groundrow.
Selengkapnya TATA CAHAYA dalam Seni Pemeranan / Teater
Sistem Sambungan Baut (Teknik Struktur Bangunan)
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI BAJA
. Sifat Baja sebagai Material Struktur Bangunan
Jenis Baja Struktural
Konsep Sambungan Struktur Baja
Jenis Alat Sambung Bukan Las
Sistem Sambungan Baut
Sistem Sambungan Baut
Jenis baut yang dapat digunakan untuk struktur bangunan sesuai
SNI 03 - 1729 – 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
UNTUK BANGUNAN GEDUNG adalah baut yang jenisnya ditentukan dalam
SII (0589-81, 0647-91 dan 0780-83, SII 0781-83) atau SNI (0541-89-A,
0571-89-A, dan 0661-89-A) yang sesuai, atau penggantinya.
Baut yang digunakan pada sambungan struktural, baik baut A325
maupun baut A490 merupakan baut berkepala segi enam yang tebal.
Keduanya memiliki mur segi enam tebal yang diberi tanda standar dan
simbol pabrik pada salah satu mukanya. Bagian berulir baut dengan kepala
segienam lebih pendek dari pada baut standar yang lain; keadaan ini
memperkecil kemungkinan adanya ulir pada tangkai baut yang memerlukan
kekuatan maksimum.
a) Beban leleh dan penarikan baut
Syarat utama dalam pemasangan baut kekuatan tinggi ialah
memberikan gaya pratarik (pretension) yang memadai. Gaya pratarik harus
sebesar mungkin dan tidak menimbulkan deformasi permanen atau
kehancuran baut. Bahan baut menunjukkan kelakuan tegangan-regangan
(beban-deformasi) yang tidak memiliki titik leleh yang jelas. Sebagai
pengganti tegangan leleh, istilah beban leleh (beban tarik awal/proof load)
akan digunakan untuk baut. Beban leleh adalah beban yang diperoleh dari
perkalian luas tegangan tarik dan tegangan leleh yang ditentukan
berdasarkan regangan tetap (offset strain) 0,2% atau perpanjangan 0,5%
akibat beban. Tegangan beban leleh untuk baut A325 dan A490 masingmasing
minimal sekitar 70% dan 80% dari kekuatan tarik maksimumnya.
Tabel Beban tarikan minimum baut
b) Teknik pemasangan
Tiga teknik yang umum untuk memperoleh pratarik yang dibutuhkan adalah metode kunci yang dikalibrasi (calibrated wrench), metode putaran mur (turn-of the nut), dan metode indikator tarikan langsung (direct tension indicator).
Metode kunci yang dikalibrasi dapat dilakukan dengan kunci puntir manual (kunci Inggris) atau kunci otomatis yang diatur agar berhenti pada harga puntir yang ditetapkan. Secara umum, masing-masing proses pemasangan memerlukan minimum 2 1/4 putaran dari titik erat untuk mematahkan baut. Bila metoda putaran mur digunakan dan baut ditarik secara bertahap dengan kelipatan 1/8 putaran, baut biasanya akan patah setelah empat putaran dari titik erat. Metode putaran mur merupakan metode yang termurah, lebih handal, dan umumnya lebih disukai.
Metode ketiga yang paling baru untuk menarik baut adalah metode indikator tarikan langsung. Alat yang dipakai adalah cincin pengencang dengan sejumlah tonjolan pada salah satu mukanya. Cincin dimasukkan di antara kepala baut dan bahan yang digenggam, dengan bagian tonjolan menumpu pada sisi bawah kepala baut sehingga terdapat celah akibat tonjolan tersebut. Pada saat baut dikencangkan, tonjolan-tonjolan tertekan dan memendek sehingga celahnya mengecil. Tarikan baut ditentukan dengan mengukur lebar celah yang ada.
c) Perancangan sambungan baut
Sambungan-sambungan yang dibuat dengan baut tegangan tinggi digolongkan menjadi:
− Jenis sambungan gesekan
− Jenis sambungan penahan beban dengan uliran baut termasuk dalam bidang geseran [Gambar(a)]
− Jenis sambungan penahan beban dengan uliran baut tidak termasuk dalam bidang geseran [Gambar (b)]
Gambar Jenis sambungan-sambungan baut
Sambungan-sambungan baut (tipe N atau X) atau paku keling bisa
mengalami keruntuhan dalam empat cara yang berbeda.
− Pertama, batang-batang yang disambung akan merigalaini
keruntuhan melalui satu atau lebih lubang-lubang alat
penyambungan akibat bekerjanya gaya tarik (Iihat Gambar).
− Kedua, apabila lubang-lubang dibor terlalu dekat pada tepi batang
tarik, maka baja di belakang alat-alat penyaTnbung akan meleteh
akibat geseran (Iihat Gambar).
− Ketiga, alat penyambungnya sendiri mengalami keruntuhan akibat
bekerjanya geseran (Gambar).
− Keempat, satu-satu atau lebih batang tarik mengalami keruntuhan
karena tidak dapat menahan gaya-gaya yang disalurkan oleh alatalat
penyambung (Gambar).
Untuk mencegah terjadinya keruntuhan maka baik sambungan
maupun batang-batang yang disambung harus direncanakan supaya dapat
mengatasi keempat jenis keruntuhan yang dikemukakan di atas.
− Pertama, untuk menjamin tidak terjadinya keruntuhan pada bagianbagian
yang disambung, bagian-bagian tersebut harus direncanakan
sedemikian rupa, sehingga tegangan tarik yang bekerja pada
penampang bruto lebih kecil dari 0,6 Fy, dan yang bekerja pada
penampang etektif netto lebih kecil dari 0,5 Fy.
Gambar Jenis sambungan
− Kedua, untuk mencegah robeknya baja yang terletak di belakang alat
penyambung, maka jarak minimum dari pusat lubang alat
penyambung ke tepi batang dalam arah yang sarna dengan arah
gaya tidak boleh kurang dari 2 P/ Fu t . Di sini P adalah gaya yang
ditahan oleh alat penyambung, dan t adalah tebal kritis dari bagian
yang disambung.
− Ketiga, untuk menjamin supaya alat penyambung tidak runtuh akibat
geseran, maka jumlah alat penyambung harus ditentukan sesuai
dengan peraturan, supaya dapat membatasi tegangan geser
maksimum yang terjadi pada bagian alat penyambung yang kritis.
− Keempat, untuk mencegah terjadinya kehancuran pada bagian yang
disambung akibat penyaluran gaya dari alat penyambung ke batang
maka harus ditentukan jumlah minimum alat penyarnbung yang
dapat mencegah terjadinya kehancuran tersebut.
Selengkapnya: TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN
Agen Galvalum Sidoarjo
Agen Galvalum Sidoarjo, HUB: 0877–7796–9577 (TLP/WA)
Agen
Galvalum Di Malang, Agen Galvalum Sidoarjo, Agen Galvalum Sidoarjo, Agen
Seng Galvalum, Agen Kubah Masjid Dan Bahan Galvalum, Agen Galvalum, Agen
Galvalum Di Surabaya, Agen Galvalum Malang, Agen Galvalum Mojokerto,
Pabrik
Galvalum Surabaya, Pabrik Galvalum Kencana, Pabrik Galvalum, Pabrik
Galvalum Sidoarjo, Pabrik Galvalum Mojokerto, Pabrik Galvalum Gresik,
Pabrik Galvalum Di Surabaya…
Penyusunan Safety Plan (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Peraturan Bangunan (Teknik Struktur Bangunan)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Penyusunan Safety Plan (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. Safety plan berisi:
- Pembukaan yang berisi:
Gambaran proyek dan Pokok perhatian untuk kegiatan K3
- Resiko kecelakaan dan pencegahannya
- Tata cara pengoperasian peralatan
- Alamat instansi terkait: Rumah sakit, Polisi, Depnaker, Dinas Pemadam kebakaran.
Contoh isi safety plan seperti pada tabel tentang resiko kecelakaan dan pencegahannya, serta tabel tentang tata cara pengoperasian alat.
Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan
Contoh safety plan resiko kecelakaan dan pencegahannya
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
Norma, Standar, Prosedur dan Manual (NSPM)
Norma, Standar, Prosedur dan Manual (NSPM)
Ditetapkannya NSPM dimaksudkan untuk memberikan panduan dan
kemudahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam bidang pekerjaan
konstruksi untuk melaksanakan kegiatan pembangunan prasarana dan
sarana guna mempertahankan mutu pekerjaan atau bahkan dalam skala
tertentu untuk menjaga kepentingan masyarakat agar tidak dirugikan akibat
dampak pembangunan di bidang pekerjaan konstruksi (PU).
NSPM Kimpraswil terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok SNI
sebanyak 13 bagian dan kelompok pedoman, petunjuk manual teknis
sebanyak enam bagian yang keseluruhannya merupakan standar atau
bagian dari norma, standar, pedoman dan manual dalam penyelenggaraan
bidang pekerjaan umum. SNI disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional
(BSN) sedang pedoman, petunjuk, manual teknis ditetapkan oleh instansi
pengawasan pembangunan yaitu departemen Pekerjaan Umum.
Beberapa NSPM adalah:
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara bangunan gedung
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara keselamatan bangunan
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Struktur Bangunan.
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Air bersih.
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Air Minum Perkotaan.
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bendung, Bendungan, Sungai, Irigasi, Pantai.
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Keselamatan Bangunan.
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara bangunan jembatan
− NSPM. Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Lalulintas, lingkungan jalan, sanitasi dan persampahan
selengkapnya : Peraturan Bangunan
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Bangunan
Norma, Standar, Prosedur dan Manual (NSPM)
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
Menguraikan dan Menggabungkan Gaya
a) Menguraikan Gaya
Gaya yang berarah miring F dapat diuraikan terhadap bidang datar,
tegak dan atau bidang acuan tertentu. Pada Gambar. (a) gaya yang
membentuk sudut lancip (α) terhadap bidang datar (bidang X), dapat
diuraikan menjadi gaya datar Fx = F cos α , dan gaya searah bidang Fy = F
sin α.
Untuk gaya miring F terhadap bidang acuan pada gambar tertentu
yang membentuk sudut lancip α pada gambar (b) dapat diurai menjadi
gaya sejajar bidang F// = F cos α dan gaya tegak lurus bidang F⊥ = F sin α.
Menguraikan gaya |
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
Besaran Skalar dan Besaran Vektor
Besaran yang kita nyatakan kadang tidak mengandung komponen arah. Besaran ini disebut sebagai besaran skalar. Sementara besaran lain mengharuskan kita menyertakan arah terhadap struktur atau titik acuan tertentu. Besaran ini disebut sebagai besaran vektor. Sebagai contoh, besaran gaya newton atau kg force, akan menjadi kabur jika tidak disertai dengan pernyataan arah dari suatu titik tangkap, yakni kemana arah gaya tersebut dan dimana titik tangkapnya pada atau dalam suatu struktur. Arah dan titik tangkap pada besaran vektor tersebut akan memberikan konsekuensi yang berbeda dalam penggabungan dari besaran skalar.
Selengkapnya : Cara Menyusun Gaya
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
Fenomena Struktural Dasar
a) Kestabilan menyeluruh
Suatu struktur dapat terguling, tergelincir, atau terpuntir relatif terhadap dasarnya terutama apabila mengalami beban horisontal seperti angin dan gempa, seperti pada Gambar 3.15. Struktur yang relatif tinggi atau struktur yang memiliki dasar yang relatif kecil akan mudah terguling. Ketidak seimbangan terhadap berat sendiri dapat menyebabkan terjadinya guling. Penggunaan pondasi kaku yang lebar dapat mencegah tergulingnya bangunan, selain itu penggunaan elemen-elemen pondasi seperti tiang-tiang yang mampu memikul gaya tarik.
b) Kestabilan hubungan
Suatu bagian struktur yang tidak tersusun atau terhubung dengan baik akan dapat runtuh secara internal. Mekanisme dasar-dinding pemikul beban, aksi rangka atau dengan penambahan elemen diagonal dapat digunakan untuk membuat struktur menjadi stabil.
Keruntuhan struktur dan respon struktur mencegah runtuh Sumber: Schodek, 1999 |
c) Kekuatan dan kekakuan elemen
Permasalahan kekuatan dan kekakuan elemen struktural berkaitan
akibat tarik, tekan, lentur, geser, torsi, gaya tumpuan, atau deformasi
berlebihan yang timbul secara internal dalam struktur karena adanya beban
yang diterima. Adanya beban dan gaya juga menimbulkan tegangantegangan
pada material elemen struktural tersebut.
Kestabilan Struktur
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
Contoh SINOPSIS
Buku berjudul Teknik Struktur Bangunan dimaksudkan untuk
memberikan pengetahuan teori dan praktik tentang struktur bangunan. Pada
dasarnya teknik struktur bangunan merupakan teori dan pengetahuan
dengan tingkat kompetensi sampai pada analisis dan perencanaan. Sebagai
buku pegangan pada tingkat sekolah menengah kejuruan, maka struktur
bangunan yang dimaksud lebih ditekankan pada pengetahuan-pengetahuan
praktis bentuk dan karakter struktur bangunan terutama elemen-elemen
pembentuk struktur, sistem struktur dan rangkaiannya, tinjauan struktur
berdasarkan bahannya, serta aplikasi teknik struktur pada bangunan gedung
dan jembatan.
Secara garis besar pembahasan dalam buku ini meliputi:
penggambaran umum teknik bangunan, dalam BAB 1 terlebih dahulu
dilakukan penggambaran tentang teknik bangunan secara umum.
Gambaran teknik bangunan meliputi definisi tentang bangunan, bidangbidang
keilmuan pendukung dalam teknik bangunan, serta proses
penyelenggaraan bangunan yang meliputi persyaratan-persyaratan dan
kriteria desain sesuai ketentuan teknis dan perundangan yang berlaku. Pada
bagian ini juga memberi gambaran tentang ketentuan K3 dan bidang teknik
bangunan, manajemen perusahaan dan proyek konstruksi, hingga proses
pelelangan dan jenis kontrak proyek konstruksi bangunan.
Saat ini alat bantu komputer telah diaplikasikan pada semua
aktivitas kegiatan manusia. BAB 2 menguraikan aplikasi program komputer
untuk bidang teknik bangunan. Diuraikan beberapa program yang banyak
digunakan yaitu: MS Office untuk kegiatan pengolahan kata, data dan
presentasi proyek, MS Project untuk manajemen pengelolaan pelaksanaan
proyek, STAAD/Pro sebagai salah satu program untuk membantu analisis
struktur, dan AutoCad yang merupakan program untuk menggambar teknik.
Pada BAB 3 diawali dengan membahas pengantar tentang teknik
struktur bangunan, yang berisi definisi spesifik teknik struktur, sejarah
struktur bangunan, hingga klasifikasi dan elemen-elemen struktur.
Selanjutnya diuraikan tentang statika yang merupakan pengetahuan yang
mendasari pemahaman struktur. Pembahasan meliputi statika gaya,
kekuatan-kekuatan bahan dan stabilitas struktur.
Desain dan analisis elemen yang merupakan tahapan mendasar
pengetahuan struktur bangunan diuraikan dalam BAB 4. Aspek desain dan
analisis mendasar bentuk elemen struktur dan karakteristik perilakunya,
terutama pada bentuk-bentuk mendasar struktur yaitu: struktur rangka
batang, struktur balok dan struktur kolom. Melengkapi analisis elemen
struktur juga diuraikan tentang aplikasi konstruksi bangunan secara umum
serta konstruksi bangunan bertingkat.
Struktur bangunan secara garis besar dikelompokan atas struktur
bangunan bawah dan sistem struktur bangunan atas. BAB 5 akan
membahas pengetahuan mendasar untuk mendukung sistem struktur
bangunan bawah. Untuk itu diuraikan pengetahuan tentang tanah dan
pengujiannya, daya dukung tanah, serta aplikasi pondasi dan dinding
penahan yang merupakan struktur utama pada bangunan bawah.
Aplikasi teknik struktur pada bangunan selalu berkaitan dengan
penggunaan bahan-bahan tertentu. Bahan struktur saat ini berkembang
dengan pesat serta memiliki jenis yang sangat beragam. BAB 6,7, dan 8,
berisi tinjauan teknik struktur yang sudah diaplikasikan dengan penggunaan
bahan utama konstruksi baja, beton, dan kayu. Uraian meliputi sifat-sifat
bahan, bentuk dan karakteristik bahan, konstruksi elemen dan sambungan-sambungannya,
serta beberapa aplikasi pada sistem struktur bangunan.
Pada BAB 9, dijelaskan aplikasi teknik struktur pada jenis dan
sistem struktur bangunan jembatan. Berdasarkan tinjauan elemen dan
sistem strukturnya, bangunan jembatan memiliki banyak kesamaan dengan
sistem bangunan gedung. Untuk itu uraiannya juga meliputi bentuk struktur,
elemen-elemen pembentuk, serta proses konstruksinya.
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan
Membuat Daftar Analisis Satuan Pekerjaan (konstruksi Bangunan Gedung)
Membuat Daftar Analisis Satuan Pekerjaan
Daftar Analisis Satuan Pekerjaan
MACAM PEKERJAAN (MACAM BAHAN)
SATUAN KOEFISIEN PENGALI
HARGA BAHAN
(HARGA UPAH)
(HARGA UPAH)
JUMLAH
HARGA BAHAN Rp
JUMLAH HARGA
UPAH Rp
TOTAL Rp
1 m2 - PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN (LOKASI PEKERJAAN)
Tukang batu org 0,010 27.500,00 275,00
Pekerja org 0,020 22.000,00 440,00
Peralatan Ls 1,000 200,00 200,00
Total 200,00 715,00 915,00
Dibulatkan 900,00
1 m1- PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUW PLANK
Kayu borneo super m3 0,010 1.800.000,00 18.000,00
Paku 5 - 7 kg 0,038 8.000,00 304,00
Ongkos pasang Ls 0,155 17.000,00 2.635,00
Total 18.304,00 2.635,00 20.939,00
Dibulatkan 20.900,00
1 m3 - GALIAN TANAH UNTUK PONDASI
Pekerja org 0,400 22.000,00 8.800,00
Mandor org 0,040 32.000,00 1.280,00
Alat bantu Ls 1,000 200,00 200,00
Total 200,00 10.080,00 10.280,00
Dibulatkan 10.300,00
1 m3 - URUGAN TANAH KEMBALI
Pekerja org 0,192 22.000,00 4.224,00
Mandor org 0,019 32.000,00 608,00
Alat bantu Ls 1,000 250,00 250,00
Total 250,00 4.832,00 5.082,00
Dibulatkan 5.100,00
1 m3 - URUGAN PASIR URUG
Pasir urug m3 1,200 75.000,00 90.000,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Mandor org 0,010 32.000,00 320,00
Total 90.000,00 3.620,00 93.620,00
Dibulatkan 93.600,00
1 m3 - PASANGAN BATU KAL1 1 : 5
Batu kali m3 1,200 97,000,00 116.400,00
PC sak 2,160 33,500.00 72.360,00
Pasir pasang m3 0,430 110.000,00 47.300,00
Pekerja org 2,250 22.000,00 49.500,00
Tukang batu org 1,125 27.500,00 30.937,50
Kepala tukang batu org 0,112 29.000,00 3.248,00
Mandor org 0,168 32.000,00 5.376,00
Total 236.060,00 89.061,50 325.121,50
Dibulatkan 325.100,00
1 m3 - COR BETON SITE MIX 1 : 2 : 3
PC sak 6,800 33.500,00 227.800,00
Split pecah mesin 2/3 m^ 0,830 115.000,00 95.450,00
Pasir beton rr,3 0,540 117.000 ,00 63.180,00
Peralatan Ls 1,000 500,00 500,00
Pekerja org 3,000 22.000,00 66.000,00
Tukang batu org 0,500 27.500,00 13.750,00
Kepala tukang batu org 0,050 29.000,00 1.450,00
Mandor org 0,010 32.000,00 320,00
Total 386.930,00 81.520,00 468.450,00
Dibulatkan 468.500 00
1 kg - BESI BETON TERPASANG U. 24
Besi beton U-24
rata-rata
kg 1,050 6.000,00 6.300,00
Kawat beton kg 0,010 8.500,00 85,00
Peralatan, specer Ls 1,000 500,00 500 ,00
Tukang besi beton org 0,040 29.000,00 1.160,00
Kepala besi beton org 0,010 30.000 ,00 300,00
Mandor org 0,005 32.000,00 160,00
Total 6.885,00 1.620,00 8. 505,00
Dibulatkan 8. 500,00
1 m2 - BEKISTING DENGAN PAPAN
Papan terentang (di hitung
dua kali pakai) 75%
m3 0,024 1.140.000,00 27,360,00
Kaso 5/7 borneo (dihitung
dua kali pakai) 50%
m3 0,017 1.800,000,00 30.600,00
Daku 5 cm s/d 7 cm kg 0,400 8.000,00 3.200,00
pekerja org 0,120 22.000,00 2.640,00
Tukang kayu org 0,150 28.500,00 4.275,00
Kepala tukang kayu org 0,150 30.000,00 4.500,00
Mandor org 0,050 32.000,00 1.600,00
Tukang kayu
(bongkar cetakan)
org 0,120 28.500,00 3.420,00
Total 61.160,00 16.435,00 77.595,00
Dibulatkan 77.600,00
1 m2 - PASANGAN STOOTWERK
Kayu stoof (dihitung
dua kali pakai) 50%
bt 9,000 10.000,00 90.000,00
Papan terentang (dihitung
dua kali pakai) 75% m3 0,016 1.140,000,00 Paku kg 0,500 8.000,00 184..204000,,0000
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,200 28.500,00 5.700,00
Kepala tukang kayu org 0,200 30.000,00 6.000,00
Mandor org 0,017 32.000,00 544,00
Total 112.240,00 15.544,00 127.784,00
Dibulatkan 127.800,00
1 m3 - LANTAI KERJA (RABAT) 1 PC : 3 PASIR : 5 KERIKIL
PC sak 3,956 33.500,00 132.526,00
Pasir beton m3 0,550 117.000,00 64.350,00
Split pecah mesin 2/3 m3 0,930 115.000,00 106.950,00
Peralatan Ls 1,000 500,00 500,00
Pekerj’a org 1,500 22.000,00 33.000,00
Tukang batu org 0,375 27.500,00 10.312,50
Kepala tukang batu org 0,037 29.000,00 1.073,00
Mandor org 0,007 32.000,00 224,00
Total 304.326,00 44.609,50 348.935,50
Dibulatkan 348.900,00
1 m2 - PASANGAN BATA MERAH 1 : 3
Bata merah bh 70,000 350,00 24.500,00
PC sak 0,525 33.500,00 17.587,50
Pasir Pasang m3 0,054 110.000,00 5.940,00
Pekerja org 0,321 22.000,00 7.062,00
Tukang batu org 0,160 27.500,00 4.400,00
Kepala tukang batu org 0,015 29.000,00 435,00
Mandor org 0,008 32.000,00 256,00
Total 48.027,50 12.153,00 60.180,50
Dibulatkan 60.200,00
1 m2 - PASANGAN BATA MERAH 1 : 5
Bata merah bh 70,000 350,00 24.500,00
PC sak 0,259 33.500,00 8.683,20
Pasir pasang rr,3 0,058 11.000,00 6.380,00
Pekerja org 0,321 22.000,00 7.062,00
Tukang batu org 0,160 27.500,00 4.400,00
Kepala tukang batu org 0,015 29.000,00 435,00
Mandor org 0,008 32.000,00 256,00
Total 39.563,20 12.153,00 51.716,20
Dibulatkan 51.700,00
1 m2 - PLESTERAN DINDING 1 : 3 dan ACI
PC sak 0,160 3 3.500,00 5.360,00
Pasir pasang m^ 0,019 110.000,00 2.090,00
Pekerja org 0,286 22.000,00 6.292,00
Tukang batu org 0,214 27.500,00 5.885,00
Kepala tukang batu org 0,021 29.000,00 609,00
Mandor org 0,021 32.000,00 672,00
Total 7.450,00 13.458,00 20.908,00
Dibulatkan 20.900,00
1 m2 - PLESTERAN DINDING 1 : 5 dan ACI
PC sak 0,108 33.500,00 3.618,00
Pasir pasang rr,3 0,019 110.000,00 2.090,00
Pekerja org 0,286 22.000,00 6.292,00
Tukang batu org 0,214 27.500,00 5.885,00
Keperluan tukang batu org 0,021 29.000,00 609,00
Vlandor org 0,021 3.000,00 672,00
Total 5.708,00 13.458,00 19.166,00
Dibulatkan 19.200,00
1 m2 - LANTAI KERAMIK 30/30
Keramik 30 cm x 30 cm
KW 1
m2 1,010 22.500,00 22.725,00
PC sak 0,160 33.500,00 5.360,00
Pasir pasang m3 0,030 110.000,00 3.300,00
Semen warna kg 0,013 6.000,00 78,00
Pekerja org 0,187 22.000,00 4.114,00
Tukang batu org 0,300 27.500,00 8.250,00
Kepala tukang batu org 0,037 29.000,00 1.073,00
Mandor org 0,018 32.000,00 576,00
Total 31.463,00 14.013,00 45.476,00
Dibulatkan 45.500,00
1 m2 - LANTAI KERAMIK 20/20
Keramik 20 cm x 20 cm
KW 1
m2 1,010 30.000,00 30.300,00
PC sak 0,160 33.500,00 5.360,00
Pasir pasang rr,3 0,030 110.000,00 3.300,00
Semen warna kg 0,013 6.000,00 78,00
Pekerja org 0,187 22.000,00 4.114,00
Tukang batu org 0,300 27.500,00 8.250,00
Kepala tukang batu org 0,037 29.000,00 1.073,00
Mandor org 0,018 32.000,00 576,00
Total 39.038,00 14.013,00 53.051,00
Dibulatkan 53.100,00
1 m2 - DINDING KERAMIK 20/20
Keramik 20 cm x 20 cm
KW 1 m2 1,010 30.000,00 30.300,00
PC sak 0,160 33.500,00 5.360,00
Pasir pasang m3 0,030 110.000,00 3.300,00
Semen warna kg 0,013 6.000,00 78,00
Pekerja org 0,187 22.000,00 4.114,00
Tukang batu org 0,375 27.500,00 10.312,50
Kepala tukang batu org 0,075 29.000,00 2.175,00
Vlandor org 0,018 32.000,00 576,00
Total 39.038,00 17.177,50 56.215,50
Dibulatkan 56.200,00
1 m3 - KUDA-KUDA KAYU BORNEO SUPER
Kayu balok borneo super rr,3 1.100 1,800.000,00 1.980.000,00
Paku 8 s/d 1 2 cm kg 5,800 8.000,00 46.400,00
Pekerja org 3,000 22.000,00 66.000,00
Tukang kayu org 5,000 28.500,00 142.500,00
Kepala tukang kayu org 2,000 30.000,00 60.000,00
Mandor org 0,400 32.000,00 12.800,00
Total 2.026.400,00 281.300,00 2.307.700,00
Dibulatkan 2.307.700,00
1 m2 - RANGKA ATAP KASO 5/7 DAN RENG 3/4 KAYU BORNEO SUPER
Kayu balok borneo super m3 0,017 1.800.000,00 30.600,00
Kayur reng 3/4 borneo m1 4,000 2.200,00 8.800,00
super
Paku 5 s/d 7 cm kg 0,250 8.000,00 2.000,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,150 28.500,00 4.275,00
Kepala tukang kayu org 0,010 30.000,00 300,00
Mandor org 0,005 32.000,00 160,00
Total 41.400,00 8.035,00 49.435,00
Dibulatkan 49.400,00
1 m’ - LISPLANK KAYU KAMPER MEDAN 3/30
Kayu papan kamper
medan
rr,3 0,007 2.320.000,00 16.240,00
Paku 5 s/d 7 cm kg 0,100 8.000,00 800,00
Pekerja org 0,070 22.000,00 1.540,00
Tukang kayu org 0,200 28.500,00 5.700,00
Kepala tukang kayu org 0,020 30.000,00 600,00
Mandor org 0,004 32.000,00 128,00
Total 17.040,00 7.968,00 25.008,00
Dibulatkan 25.000,00
1 m1 - PASANGAN TALANG JURAI
Seng BJLS
30 lembar 60 cm
m1 1,100 19.000,00 20.900,00
Paku 1 s/d 3 cm kg 0,015 11.000,00 165,00
Kayu papan borneo
super
m3 0,010 1.920.000,00 19.200,00
Flincote m2 0,250 12.000,00 3.000,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,400 28.500,00 11.400,00
Kepala tukang kayu org 0,025 30.000,00 750,00
Total 43.265,00 15.450,00 58.715,00
Dibulatkan 58.700,00
1 m’ - PASANGAN TALANG DATAR
Baja lapis seng (BJLS)
30 lembar 60 cm m1 1,100 Paku 1 s/d 3 cm kg 0,015 1119..000000,,0000 20.910605,,0000
Kayu papan borneo
super
rr,3 0,010 1.920.000,00 19.200,00
Flincote m^ 0,250 12.000,00 3.000,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,400 28.500,00 11.400,00
Kepala tukang kayu org 0,025 30.000,00 750,00
Total 43.265,00 15.450,00 58.715,00
Dibulatkan 58.700,00
1 m2 - PEKERJAAN ATAP GENTENG BETON
Genteng beton natural bh 11,000 2.000,00 ^2.000,00
Pekerja org 0,120 22.000,00 2.640,00
Tukang kayu org 0,060 28.500,00 1.710,00
Kepala tukang kayu org 0,006 30.000,00 180,00
Mandor org 0,006 32.000,00 192,00
Total 22.000,00 4.722,00 26.722,00
Dibulatkan 26.700,00
1 m1 - PEKERJAAN BUBUNGAN (NOK GENTENG BETON)
Genteng bubungan beton bh 4,000 4.000,00 16.000,00
PC sak 0,130 33.500,00 4.355,00
Pasir pasang m3 0,210 110.000,00 23.100,00
Peralatan Ls 1,000 500,00 500,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang batu org 0,200 27.500,00 5.500,00
Kepala tukang batu org 0,010 29.000,00 290,00
Total 43.955,00 9.090,00 53.045,00
Dibulatkan 53.000,00
1 m3 - KUDA-KUDA KAYU BORNEO SUPER EXPOSE
Kayu balok borneo
super
m3 1,200 1 .800.000,00 2.160.000,00
Paku 8 s/d 12cm kg 5,800 8.000,00 4 46.400,00
Pekerja org 3,000 22.000,00 66.000,00
Tukang kayu org 9,000 28.500,00 256.500,00
Kepala tukang kayu org 3,000 30.000,00 90.000,00
Mandor org 0,500 32.000,00 16.000,00
Total 2.206.400,00 428.500,00 2.634.900, 00
Dibulatkan 2.634.900,00
1 m2 - PASANGAN ATAP ASBES GELOMBANG 4 mm
Asbes gelombang 4 mm Ibr 0,650 30.000,00 19.500,00
Paku sekrup asbes bh 2,000 400,00 800,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,075 28.500,00 2.137,50
Kepala tukang kayu org 0,008 30.000,00 240,00
Mandor org 0,008 32.000,00
Total 20.300,00 5.677,50 25.977,50
Dibulatkan 26.000,00
1 m2 - PASANGAN RANGKA PLAFON KAYU BORNEO SUPER
Kaso 4/6 borneo super m3 0,012 1.800.000,00 21.600,00
Kaso 5/10 borneo super m3 0,007 1.800.000,00 12.600,00
Paku 5 s/d 7 cm kg 0,220 8.000,00 1.760,00
Pekerja org 0,187 22.000,00 4.114,00
Tukang kayu org 0,225 28.500,00 6.412,50
Kepala tukang kayu org 0,037 30.000,00 1.110,00
Mandor org 0,010 32.000,00 320,00
Total 35.960,00 11.956,50 47.916,50
Dibulatkan 47.900,00
1 m2 - PASANGAN PLAFON TRIPLEK 4 mm
Bahan plafon triplek 4mm Ibr 0,350 41.000,00 14.350,00
Paku 1 s/d 3 cm kg 0,020 11.000,00 220,00
Alat bantu Ls 0,750 500,00 375,00
Pekerja org 0,047 22.000,00 1.034,00
Tukang kayu org 0,113 28.500,00 3.220,50
Kepala tukang kayu org 0,010 30.000,00 300,00
Mandor org 0,003 32.000,00 96,00
Total 14.945,00 4.650,50 19.595,50
Dibulatkan 19.600,00
1 m3 - KUSEN KAYU KAMPER SINGKIL
Kayu balok kamper
singkil
m3 1,100 3.000.000,00 3.300.000,00
Lem putih kg 1,000 37.000,00 37.000,00
Paku 8 s/d 12 cm kg 2,500 8.000,00 20.000,00
Pekerja org 4,000 22.000,00 88.000,00
Tukang kayu org 15,500 28.500,00 441.750,00
Kepala tukang kayu org 2,700 30.000,00 81.000,00
Mandor org 0,500 32.000,00 16.000,00
Total 3.357.000.000 626.750,00 3.983.750,00
Dibulatkan 3.983.800,00
1 m2 - DAUN PINTU PANEL MULTIPLEK RANGKA KAYU KAMPER
Papan kayu kamper rr,3 0,018 2.320.000,00 41.760,00
Multiplek 12 mm m2 0,657 91.000,00 59.787,00
Lem putih kg 0,050 37.000,00 1.850,00
Lis kayu profil m1 4,000 7.250,00 29.000,00
Pekerja org 0,600 22.000,00 13.200,00
Tukang kayu org 2.600 28.500,00 74.100,00
Kepala tukang kayu org 0,260 30.000,00 7.800,00
Mandor org 0,026 32.000,00 832,00
Total 132.397,00 95.932,00 228.329,00
Dibulatkan 228.300,00
1 m2 - DAUN PINTU PANEL MULTIPLEK DAN KACA RANGKA KAYU KAMPER
Papan kayu kamper rr,3 0,020 2.320.000,00 46.400,00
Multiplekl 2 mm m2 0,657 91.000,00 59.787,00
Kaca polos 5 mm m? 1,100 64.000,00 70.400,00
Lem putih kg 0,030 37.000,00 1.110,00
Lis kayu profil m1 4,000 7.250,00 29.000,00
Pekerja org 0,400 22.000,00 8.800,00
Tukang kayu org 1,400 28.500,00 39.900,00
Kepala tukang kayu org 0,140 30.000,00 4.200,00
Mandor org 0,014 32.000,00 448,00
Total 206.697,00 53.348,00 260.045,00
Dibulatkan 260.000,00
1 m2 - DAUN JENDELA KAYU KAMPER
Papan kayu kamper m3 0,017 2.320.000,00 39.440,00
Lem putih kg 0,030 37.000,00 1.110,00
Lis kayu profil m’ 4,000 7.250,00 29.000,00
Pekerja org 0,300 22.000,00 6.600,00
Tukang kayu org 1,200 28.500,00 34.200,00
Kepala tukang kayu org 0,120 30.000,00 3.600,00
Mandor org 0,020 32.000,00 640,00
Total 69.550,00 45.040,00 114.590,00
Dibulatkan 114.600,00
1 BH - PASANG
KKuUnNcCi 2I TsAlaNaAgM bh 1,000 82.000,00 82.000,00
Tukang kayu org 0,500 28.500,00 14.250,00
Total 82.000,00 14.250,00 96.250,00
Dibulatkan 96.300,00
1 BH - PASANG KUNCI TANAM KAMAR MANDI
Kunci KM (WC)
aTlupkhaanbguklaatyu obrhg 10,,050000 2578..050000,,0000 57.000,00 14.250,00
Total 57.000,00 14.250,00 71.250,00
Dibulatkan 71.300,00
1 BH - PASANG ENGSEL PINTU
Engsel pintu standar
4 inci
bh 1,000 7.500,00 7.500,00
Tukang kayu org 0,150 28.500,00 4.275,00
Total 7.500,00 4.275,00 11.775,00
Dibulatkan 11.800,00
1 BH - PASANG ENGSEL JENDELA
Engsel jendela standar
3 inci
bh 1,000 5.000,00 5.000,00
Tukang kayu org 0,100 28.500,00 2.850,00
Total 5.000,00 2.850,00 7.850,00
Dibulatkan 7.900,00
1BH- PASANG KAIT ANGIN
Hak kait angin jendela bh 1,000 8.000,00 8.000,00
Tukang kayu org 0,200 28.500,00 5.700,00
Total 8.000,00 5.700,00 13.700,00
Dibulatkan 13.700,00
1 m2 - PASANGAN KACA POLOS 3 mm
Kaca polos 3 mm m2 1,100 43.000,00 47.300,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,150 28.500,00 4.275,00
Total 47.300,00 7.575,00 54.875,00
Dibulatkan 54.900,00
1 m2 - PASANGAN
KKaAcCaApPoOloLsO5Sm5mmm m2 1,100 64.000,00 70.400,00
Pekerja org 0,150 22.000,00 3.300,00
Tukang kayu org 0,150 28.500,00 4.275,00
Total 70.400,00 7.575,00 77.975,00
Dibulatkan 78.000,00
1 BH - PASANGAN BAK MANDI
Bak KM fiber glass bh 1,000 75.000,00 75.000,00
Keramik 20/20 m2 1,010 30.000,00 30.300,00
Pekerja org 2,100 22.000,00 46,200,00
Tukang batu org 0,750 27.500,00 20.625,00
Kepala tukang batu org 0,070 29.000,00 2.030,00
Mandor org 0,100 32.000,00 3.200,00
Total 105.300,00 72.055,00 177.355,00
Dibulatkan 177.400,00
1 BH - PASANGAN KLOSET JONGKOK
Kloset jongkok bh 1,000 70.000,00 70.000,00
Pekerja org 1,000 22.000,00 22,000,00
Tukang batu org 1,500 27.500,00 41.250,00
Kepala tukang batu org 0,150 29.000,00 4.350,00
Mandor org 0,160 32.000,00 5.120,00
Total 70.000,00 72.720,00 142.720,00
Dibulatkan 142.700,00
1 UNIT SEPTIC TANK 2 m x 1,5 m x 1,5 m dan REMBESANNYA
Galian tanah rr.3 4,500 10.300,00 46.350,00
Pasir urug m3 0,214 75.000,00 16.050,00
Lantai kerja m2 2,250 24.000,00 54.000,00
Pasangan bata 1 pc
: 2 pasir dan plesteran
m2 15,000 73.000,00 1.095.000,00
Plat beton penutup
dan balok
m3 0,300 1.900.000,00 570.000,00
Pipa PVC 4 inci AW
dan sambungan
m1 5,400 32.000,00 172.800,00
Galian tanah untuk
rembesan
m3 3,375 10.300,00 34.762,50
Pasangan injuk m^ 5,400 5.300,00 28.620,00
Urugan kerikil 3,5 cm m3 1,050 120.000,00 126.000,00
Pipa PVC 4 inci
berlubang AW m1 9,000 130.000,00 Urugan kembali m3 1,125 5.100,00 1.1705..070307,,0500
Tambahan upah Ls 0,600 300.000,00 180.000,00
Total 3.499.320,00 3.499.320,00
Dibulatkan 3.499.300,00
1 m2 - PENGECATAN DINDING
Cat tembok kg 0,175 10.000,00 1.750,00
Plamir tembok kg 0,160 8.000,00 1.280,00
Rol cat bh 0,010 21.000,00 210,00
Steger werk Ls 0,500 1.000,00 500,00
Ampelas Ibr 0,500 2.000,00 1.000,00
Pekerja org 0,104 22.000,00 2.288,00
Tukang cat org 0,182 30.500,00 5.551,00
Kepala tukang cat org 0,019 31.000,00 589,00
Mandor org 0,007 32.000,00 208,00
Total 4.740,00 8.636,00 13.376,00
Dibulatkan 13.400,00
1 m2 - PENGECATAN PLAFON
Cat tembok kg 0,200 10.000,00 2.000,00
Plamir tembok kg 0,160 8.000,00 1.280,00
Rol cat bh 0,010 21.000,00 210,00
Steger werk Ls 1,000 1.000,00 1.000,00
Ampelas kayu Ibr 0,500 2.000,00 1.000,00
Pekerja org 0,130 22.000,00 2.860,00
Tukang cat org 0,195 30.500,00 5.947,50
Kepala tukang cat org 0,019 31.000,00 589,00
Mandor org 0,007 32.000,00 208,00
Total 5.490,00 9.604,50 15.094,50
Dibulatkan 15.100,00
1m2 -PENGECATAN KAYU
Meni kayu kg 0,167 11.000,00 1.837,00
Dempul kayu kg 0,083 11.000,00 913,00
Cat kayu kg 0,200 24.000,00 4.800,00
Ampelas kayu Ibr 0,400 2.000,00 800,00
Minyak cat tinner Itr 0,150 6.500,00 975,00
Kuas 3" bh 0,050 7.500,00 375,00
Pekerja org 0,200 22.000,00 4.400,00
Tukang cat org 0,300 30.500,00 9.150,00
Kepala tukang cat org 0,030 31.000,00 930,00
Mandor org 0,010 32.000,00 320,00
Total 9.700,00 14.800,00 24.500,00
Dibulatkan 24.500,00
Keterangan: Koefisien pengali berasal dari BOW Analisa Anggaran Biaya Konstruksi Rumah, Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002, Departemen Pekerjaan Umum. Koefisien pengali bisa didapatkan pada Jurnal Harga Bangunan dan Interior pada toko.
MENYUSUN RAB DAB RKS.
A. Pendahuluan
B. Komponen RAB dan RKS
1. Menyusun Uraian Pekerjaan Beserta Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya
2. Membuat Daftar Volume Pekerjaan, Harga Satuan, dan Upah Pekerja
3. Membuat Daftar Analisis Satuan Pekerjaan
4. Membuat Daftar Analisis Harga Satuan Pekerjaan
5. Membuat Daftar Analisis Rencana Anggaran Biaya dan Rekapitulasinya
Selengkapnya : Teknik konstruksi Bangunan Gedung