TEKNOLOGI LAS KAPAL
I.1. GAMBARAN UMUM PENGELASAN PADA KAPAL
I.2. PENGENALAN UMUM ILMU LOGAM
I.2.1. Pengertian ilmu logam
I.2.2. Macam – macam logam
I.2.3. Besi dan baja
I.2.3.1 Besi
I.2.3.2 Baja I.2.3.3 Kandungan karbon dan sifat mekanis
I.2.3.4 Proses Pembuatan Baja
I.2.4 Standarisasi baja karbon
I.2.4.1 Pengertian Standarisai baja karbon
I.2.4.2 Sistem angka
I.2.4.3 Sistem huruf
I.2.4.4 Sistem pengujian asah
I.2.5 Aluminium
I.2.5.1 Pengertian dasar aluminium
I.2.5.2 Sifat – sifat aluminium(Al)
I.2.5.3 Unsur – unsur paduan logam aluminium
I.2.5.4 Nama – nama logam aluminium paduan
I.2.6. Standarisasi Aluminium
I.2.6.1 Standarisasi aluminium
I.2.6.2 Sistem angka
I.2.6.3 Perlakuan paduan aluminium
I.2.7. Bahan pengisi pengelasan aluminium
I.2.7.1 Pengertian bahan pengisian
I.3. PERALATAN UKUR DAN PERKAKAS TANGAN PADA PROSES – PROSES PEKERJAAN LOGAM
I.3.1. Peralatan ukur
I.3.2 Perkakas tangan
I.4. PEMOTONGAN
I.4.1. Pemotongan Gas
I.4.2. Pemotongan Busur Plasma
I.4.3. Pemotongan dengan Sinar Laser
I.4.4 Teknik Pemotongan
I.5. KUALIFIKASI PENGELASAN
I.5.1. Spesifikasi Prosedur Pengelasan
I.5.2. Juru Las / Operator Las
I.5.3. Supervisi Las
I.5.4. Inspektur Las.............................
BAB II. PROSES PENGELASAN SECARA UMUM
II.1. PENGERTIAN PENGELASAN
II.1.1. Penyambungan Logam
II.1.2. Prinsip Pengelasan
II.1.3. Kelebihan dan Kekurangan Pengelasan
II.2. PERALATAN PENGELASAN
II.2.1. Fenomena Las busur
II.2.2. Mesin Las Busur
II.3. MATERIAL LAS
II.3.1. Baja roll untuk struktur umum ( Baja SS
II.3.2. Baja roll untuk struktur las ( SM Stell
II.3.3. Baja berkekuatan tarik tinggi
II.3.4. Baja untuk servis temperatur rendah
II.3.5 Perubahan Sifat Material pada Daerah Kena Pengaruh Panas Las
II.3.6 Perlakuan Panas Dari Daerah Las
II.3.7 Logam pengisi
II.4. PERENCANAAN KONSTRUKSI LAS
II.4.1. Simbol Pengelasan
II.4.2. Disain Sambungan Las
II.4.3. Sambungan Las
II.4.4. Penumpu Las
II.4.5. Las Ikat
II.4.6. Persiapan Pengelasan
II.4.7. Kondisi – Kondisi Pengelasan
II.4.8. Lingkungan Kerja Pengelasan
II.4.9. Posisi Pengelasan
II.4.10. Penanganan Elektrode Terbungkus / Bersalut
II.4.11. Deformasi Las
II.4.12. Cacat – Cacat Las
BAB. III. TEKNIK PENGELASAN
III.1. TEKNIK PENGELASAN BUSUR LISTRIK
III.1.1. Penanganan Mesin Las Busur Listrik Arus Bolak - Balik
III.1.2. Persiapan Peralatan Dan Alat Pelindung
III.1.3. Penyalaan Busur Listrik
III.1.4. Pengelasan Posisi Datar
III.1.5 Pengelasan Tumpul Posisi Datar
III.1.6. Pengelasan Tumpul Kampuh V Posisi Datar dengan Penahan Belakang
III.1.7. Pengelasan Sudut Posisi Horisontal
III.1.8 Pengelasan Vertikal
III.1.9. Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V dengan Penguat Belakang
III.1.10. Pengelasan Sudut Vertikal (Keatas dan Kebawah)
III.1.11. Pengelasan Lurus Posisi Horisontal
III.1.12. Pengelasan Tumpul Posisi Horisontal dengan Penahan Belakang
III.1.13. Pengelasan Konstruksi
III.2. TEKNIK PENGELASAN GMAW / FCAW
III.21. Penanganan Peralatan Las Busur Listrik dengan Gas Pelindung CO2
III.2.2. Penyalaan Busur dan Pengaturan Kondisi Pengelasan
III.2.3. Pengelasan Lurus
III.2.4. Pengelasan Posisi Datar
III.2.5 Pengelasan Sambungan Tumpul Posisi Datar dengan Penahan Belakang
III.2.6. Pengelasan Sambungan Tumpang pada Posisi Horisontal
III.2.7. Pengelasan Sambungan Tumpul pada Posisi Datar
III.2.8. Pengelasan Sudut Posisi Horisontal
III.2.9. Pengelasan Sudut Posisi Vertikal
III.2.10. Pengelasan Konstruksi
III.3. TEKNIK PENGELASAN TIG (LAS BUSUR GAS)
III.3.1. Penyetelan Mesin Las GTAW
III.3.2. Penanganan Torch Las GTAW
III.3.3. Pelelehan Baja Tahan Karat Dengan Las GTAW
III.3.4. Pengelasan Baja Tahan Karat Dengan Las GTAW
III.3.5. Pengelasan Aluminium Dengan Las TIG
III.4. TEKNIK PENGELASAN SAW
III.4.1. Sifat-Sifat dan Penggunaannya
III.4.2. Prinsip Kerja Proses Las SAW
III.4.3. Prosedur dan Teknis Pengelasan
BAB IV. PENGELASAN DALAM PERKAPALAN.
IV.1. PENGELASAN PADA KONTRUKSI KAPAL IV.1.1. Proses Pembangunan Kapal
IV.1.2. Konstruksi Penampang Kapal Dan Tanda Pengelasan
IV.1.3. Nama-nama Bagian dari Konstruksi Kapal
IV.2. PERSYARATAN KLASIFIKASI
IV.2.1. Badan Klasifikasi
IV.2.2. Peraturan Las Lambung
IV.2.3. Pengakuan kepada Galangan Kapal
IV.2.4. Rancangan Sambungan Las
IV.3. STANDAR KUALITAS PENGELASAN LAMBUNG KAPAL
IV.3.1. Toleransi Bentuk Las - Lasan
IV.3.2. Toleransi Puntiran Akibat Pengelasan
IV.3.3. Toleransi Las Pendek
IV.3.4. Toleransi Jarak Minimum Antar Las
IV.3.5. Toleransi Celah (Gap) Antar Komponen
IV.3.6. Toleransi Ketepatan Pemasangan
IV.3.7. Toleransi Perbaikan Lubang Yang Salah
IV.4. PELURUSAN AKIBAT DEFORMASI
IV.4.1. Pelurusan dengan Methode Pemanasan Garis
IV.4.2. Pelurusan dengan Sistim Melintang
IV.4.3. Pelurusan dengan Pemanasan Melintang Dan Membujur
IV.4.4. Pelurusan dengan Pemanasan Titik
IV.4.5 Pelurusan dengan Pemanasan Segitiga
IV.4.6. Pelurusan dengan Pemanasaan Melingkar
IV.4.7. Pelurusan dengan Dua Anak Panah
IV.4.8. Pendinginan
IV.4.9. Pelurusan dengan Bantuan Gaya Luar
IV.5. MATERIAL UNTUK PERKAPALAN
IV.5.1. Bentuk Pelat dan Profil
IV.5.2. Penggunaan Pelat dan Profil untuk Kapal
BAB V. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN HASIL LAS
V.1. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
V.1.1. Pengujian dan Pemeriksaan Daerah Las
V.1.2. Klasifikasi Metode Pengujian Daerah Las
V.2. PENGUJIAN DENGAN CARA MERUSAK / DT
V.2.1. Pengujian Mekanik
V.3. PENGUJIAN DENGAN CARA TAK MERUSAK / NDT
V.3.1. Uji Kerusakan Permukaan
V.3.2. Pengujian Kerusakan Dalam
BAB VI. BAHAYA – BAHAYA DALAM PELAKSANAAN PENGELASAN
DAN PENCEGAHANNYA
VI.1. BAHAYA LISTRIK DAN PENCEGAHANNYA
VI.1.1. Bahaya Kejutan Listrik selama Pengelasan dengan Busur Listrik
VI.1.2. Sebab – Sebab Utama Kejutan Listrik selama Pengelasan dengan Busur Listrik
VI.1.3. Cara – Cara Mencegah Bahaya Kejutan Listrik selama Pengelasan dengan Busur Listrik
VI.2. BAHAYA-BAHAYA SINAR BUSUR LAS DAN NYALA API
GAS SERTA PENCEGAHANNYA
VI.2.1. Akibat Sinar-Sinar Berbahaya
VI.2.2. Alat-alat Perlindung dari Sinar yang Berbahaya
VI.3. BAHAYA ASAP DAN GAS LAS SERTA PENCEGAHANNYA
VI.3.1. Akibat Asap Las terhadap Tubuh Manusia
VI.3.2. Pengaruh Gas-Gas yang Timbul selama Pengelasan
VI.3.3. Cara Mengatasi Asap dan Gas Las
VI.4. BAHAYA LETUPAN DAN TERAK SERTA PENCEGAHANNYA
VI.4.1. Bahaya Letupan atau Terak
VI.4.2. Cara untuk Mengatasi Letupan dan Terak
VI.5. BAHAYA TABUNG GAS DAN CARA PENANGANANYA
VI.5.1. Cara Mengangani Tabung Gas
VI.5.2. Penyimpanan Tabung Gas
VI.6. KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP
VI.6.1. Keselamatan Kesehatan Kerja
VI.6.2. Lingkungan Hidup