Jahiliah Modern
Padahal mereka menyatukan penyembahan terhadap jin dengan berbagai tindak kejahatan seperti penipuan, pelecehan wanita, bahkan pesta narkoba!
Dari sisi sosial, kebejatan moral (maraknya perzinaan, pornografi-pornoaksi, dll), tindakan kriminal (pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan, perjudian, narkoba, dll) terus menyeruak.
Dari sisi ekonomi, riba masih menjadi basis kegiatan ekonomi. Demikian pula banyaknya transaksi-transaksi batil lainnya. Bahkan dalam hal riba, negara adalah pelaku utamanya dengan terus menumpuk utang luar negeri berbunga tinggi. Tahun ini utang negara kita sudah menembus angka Rp 4000 triliun lebih, dengan rata-rata bunga yang harus dibayar hanya dalam dua tahun (2016-2017) rata-rata Rp 200 triliun pertahun.
Di bidang politik, fenomena Pilkada DKI yang menyita energi sebagian umat pastinya juga tidak akan menghasilkan kondisi yang lebih baik. Sebagaimana Pemilu atau sejumlah Pilkada sebelum ini, jelas umat hanya diperalat untuk kemudian dijadikan korban oleh para elit politik. Mereka kembali ditipu, dikhianati dan dizalimi pasca Pemilu atau Pilkada usai. Sepanjang tahun ini, nasib umat tidak berubah sekalipun rezim berganti.
Dalam lingkup politik luar negeri, Dunia Islam tidak pernah diperhitungkan oleh negara-negara lain. Bahkan negeri-negeri Islam menjadi obyek penjajahan gaya baru oleh bangsa Barat. Irak, Afganistan Suriah porak-poranda oleh AS dan sekutunya. Palestina tetap dalam cengkeraman Zionis Israel. Konflik terjadi di berbagai negeri Islam karena campur tangan asing yang berkepentingan terhadap potensi-potensi strategisnya. Di negeri-negeri Barat diskriminasi atas umat Islam yang minoritas juga menjadi pemandangan saban hari.
Makna Hijrah
Masyarakat Pasca Hijrah dan Masyarakat Pasca Hijrah
Jahiliah Modern
Perubahan Menuju Khilafah
Mempelajari Panggung dalam Praktek Tata Panggung
Mempelajari Panggung dalam Praktek Tata Panggung
Mempelajari panggung bagi penata panggung sangatlah penting. Karakter panggung satu dengan yang lain berbeda. Ada panggung yang luas dan ada yang sempit. Jarak artistik yang disediakan pun berbedabeda.
Semakin lebar jarak artistik maka semakin lebar pula jarak pandang penonton. Hal ini mempengaruhi efek artistik tata panggung.
Dalam jarak yang jauh, penonton tidak bisa menangkap detil-detil kecil sehingga hiasan di atas panggung harus dibuat dalam skala yang lebih besar. Jenis panggung juga mempengaruhi tampilan tata panggung.
Dalam teater arena yang penontonnya melingkar tidaklah efektif menggunakan tata panggung yang dapat menghalangi pandangan penonton.
Dalam panggung proscenium, pembuatan set dekorasi dapat mendekati keadaan aslinya. Karena pandangan penonton hanya satu arah dari depan maka titik prespektif dapat dikreasikan dengan baik.
Sementara dalam panggung thrust, latar belakang panggung hanya efektif digunakan untuk memberikan pemandangan latar saja. Hal ini disebabkan karena tiga per empat panggung menjorok ke depan sehingga sebagian penonton dapat menyaksikan dari sisi kanan dan kiri panggung. Latar belakang hanya memberikan penegasan pada tata letak perabot di panggung depan (bawah).
Dengan mempelajari detil panggung beserta perlengkapannya, penata panggung akan dapat memperkirakan penataan perabot. Hasil kerja penataan harus nampak indah dari sudut pandang penonton serta memberikan kelagaan ruang bagi pemain. Tata panggung yang baik akan mendukung keseluruhan laku lakon. Blocking yang dihasilkan tidak tampak terlalu penuh atau sisa ruang terlalu longgar. Luas area panggung dijadikan patokan skala volume setiap benda atau objek yang akan ditempatkan. Objek-objek ini selanjutnya akan ditambahi dengan ruang yang tersisa semakin sempit sehingga gerak aktor tidak leluasa dan blosking yang dihasilkan selalu akan nampak padar, berat, dan terkesan melelahkan. Sebaliknya, peletakkan objek benda dekorasi yang terlalu kecil akan menyisakan ruang yang luas sehingga aktor harus melipatgandakan tenaganya dalam beraksi. Akibat paling jelek dari keadaan ini adalah aktor dan tata dekorasi akan nampak kecil sehingga panggung terkesan kosong. Oleh karena itu, mempelajari panggung adalah tahap yang harus dilakukan oleh penata panggung.
Selengkapnya tentang Praktek Tata Panggung
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Panggung dalam praktek tata panggung adalah area yang digunakan untuk menampilkan karya seni, seperti drama, musik, dan tarian. Panggung dapat dibuat dari berbagai material seperti karpet, kayu, dan logam. Panggung juga dapat dikonfigurasi untuk menampilkan berbagai jenis tata panggung, seperti proscenium, thrust, dan arena. Panggung harus dikonfigurasi dengan benar agar karya seni dapat ditampilkan dengan baik. Panggung harus memiliki cahaya, suara, dan dekorasi yang tepat agar karya seni dapat ditampilkan dengan baik. Selain itu, panggung juga harus memiliki alat perlengkapan yang tepat agar karya seni dapat ditampilkan dengan baik.
Transaksi Perusahaan Dagang
a. Pembelian
Transaksi pembelian hanya meliputi pembelian barang dagang an, yaitu barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. Transaksi pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Beban Angkut Pembelian
Beban angkut pembelian akan menambah nilai pembelian. Pencatatan pengeluaran untuk beban angkut bergantung pada syarat penyerahan barang yang telah disepakati. Syarat penyerahan barang yang biasa di guna kan, di antaranya FOB shipping point dan FOB destination point.
a) Free on Board Shipping Point/FOB Shipping Point
b) Free on Board Destination Point/FOB Destination Point Berdasarkan syarat ini, pihak penjual menanggung beban angkut pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.
2) Potongan Tunai Pembelian
Potongan tunai pembelian akan mengurangi jumlah pembelian. Perusahaan akan mendapatkan potongan tunai pembelian pada saat membeli barang dagangan atau barang lainnya secara tunai atau membayar utang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati. Misalnya, syarat pembayarannya 3/10, n/60. Angka 3 menunjukkan besarnya potongan (dalam persen), 10 menunjukkan lamanya waktu pembayaran yang mendapatkan potongan sejak tanggal terjadinya transaksi, dan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan. Dengan demikian, syarat 3/10, n/60 berarti akan mendapat potongan sebesar 3%, jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari 10 hari sejak terjadinya transaksi dan jangka waktu pelunasannya selama 60 hari.
3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Retur pembelian dan pengurangan harga akan mengurangi nilai pembelian barang dagangan. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga terjadi pada saat barang yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan. Jika ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, perusahaan yang membeli dapat mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga.
b. Pengeluaran Kas
Jika waktu pembayaran sudah jatuh tempo, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas untuk melunasi utang tersebut. Selain itu, perusahaan juga akan mengeluarkan sejumlah kas untuk membeli barang dagangan dan membeli barang atau jasa lain secara tunai.
c. Penjualan
Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Potongan Tunai Penjualan
Potongan tunai penjualan akan mengurangi jumlah penjualan. Perusahaan akan memberikan potongan tunai penjualan pada saat menjual barang dagangan secara tunai dengan syarat-syarat tertentu atau menerima pelunasan piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.
2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Retur penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai penjualan. Pengiriman barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan baik. Barang dagangan bisa saja mengalami kerusakan dalam perjalanan atau tidak sesuai dengan yang di pesan sehingga mungkin saja pembeli me ngembalikan barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus menerimanya.
d. Penerimaan Kas
Perusahaan akan menerima sejumlah kas pada saat pelanggan membayar utangnya kepada perusahaan dan menjual barang dagangan atau barang lainnya secara tunai. Perusahaan juga akan menerima kas dari kegiatan lain di luar usaha pokok perusahaan. Misalnya, penerimaan kas dari pendapatan bunga.
Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
A Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
1. Definisi Perusahaan Dagang
2. Transaksi Perusahaan Dagang
3. Jurnal Khusus (Special Journal)
4. Sistem Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
5. Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar
B Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
C. Neraca Saldo (Trial Balance)
D. Neraca Lajur (Work Sheet)
E. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entry)
F. Laporan Keuangan (Financial Statement)
Soal Latihan SD dari bank soal untuk menghadapi ujian sekolah dan UN Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Bahan baku pembuatan kertas adalah ….
3. Teknologi pertanian masa kini dalam mengolah tanah menggunakan ….
5. Gerabah atau tembikar adalah barang-barang yang terbuat dari …
6. Di bawah ini yang merupakan teknologi komunikasi masa lalu adalah ….
8. Kain yang direntangkan berisi slogan, iklan atau berita yang perlu diketahui masyarakat umum disebut ….
9. Penemu telepon adalah seorang ilmuwan Skotlandia yang bernama ….
10. Berikut ini yang termasuk teknologi komunikasi dengan isyarat adalah ….
11. Segala sesuatu yang digunakan sebagai alat angkutan disebut sarana ….
12. Berikut ini yang tidak termasuk alat transportasi masa lalu adalah ….
13. Salah satu kelemahan alat transportasi masa lalu adalah ….
14. Kapal yang dapat berjalan di bawah maupun di permukaan laut adalah ….
15. Perusahaan jasa penerbangan milik pemerintah adalah ….
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
Jaringan saraf
Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu dendrit, badan sel, dan neurit (akson). Dendrit adalah penjuluran bercabang-cabang dari badan sel yang berfungsi untuk menerima sinyal untuk diteruskan ke badan sel saraf. Badan sel adalah bagian utama neuron yang mengandung inti. Badan sel saraf dapat terletak di sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dapat pula di luar sistem saraf pusat. Pada kasus pertama, disebut inti, sedangkan kumpulan badan sel di luar sistem saraf pusat disebut ganglion (simpul saraf). Akson adalah penjuluran memanjang dari badan sel yang berfungsi untuk meneruskan sinyal-sinyal dari badan sel ke neuron yang lain atau ke efektor. Fungsinya seperti kabel telepon.
1. neuron sensorik, berhubungan dengan reseptor (indra dan organ sensoris lainnya) untuk menghantarkan rangsang (stimulus) dari reseptor ke sistem saraf pusat.
2. neuron motorik, berfungsi menghantarkan tanggapan (respons) dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar).
Jaringan ikat
Jaringan otot
Jaringan saraf
Stabilitas dan Gaya Batang (Analisa Rangka Batang)
Langkah pertama pada analisis rangka batang adalah menentukan apakah rangka batang itu mempunyai konfigurasi yang stabil atau tidak. Secara umum, setiap rangka batang yang merupakan susunan bentuk dasar segitiga merupakan struktur yang stabil. Pola susunan batang yang tidak segitiga, umumnya kurang stabil. Rangka batang yang tidak stabil dan akan runtuh apabila dibebani, karena rangka batang ini tidak mempunyai jumlah batang yang mencukupi untuk mempertahankan hubungan geometri yang tetap antara titik-titik hubungnya
Penting untuk menentukan apakah konfigurasi batang stabil atau tidak stabil. Keruntuhan total dapat terjadi bila struktur tak stabil terbebani. Pola yang tidak biasa seringkali menyulitkan penyelidikan kestabilannya. Pada suatu rangka batang, dapat digunakan batang melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk mencapai kestabilan.Untuk menentukan kestabilan rangka batang bidang, digunakan persamaan yang menghubungkan banyaknya titik hubung pada rangka batang dengan banyaknya batang yang diperlukan untuk mencapai kestabilan
.
Aspek lain dalam stabilitas adalah bahwa konfigurasi batang dapat digunakan untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral. Gambar menunjukan cara menstabilkan struktur dengan menggunakan batangbatang kaku (bracing). Kabel dapat digunakan sebagai pengganti dari batang kaku, bila gaya yang dipikul adalah gaya tarik saja. Tinjauan stabilitas sejauh ini beranggapan bahwa semua elemen rangka batang dapat memikul gaya tarik dan tekan dengan sama baiknya. Elemen kabel tidak dapat memenuhi asumsi ini, karena kabel akan melengkung bila dibebani gaya tekan. Ketika pembebanan datang dari suatu arah, maka gaya tekan atau gaya tarik mungkin timbul pada diagonal, sesuai dengan arah diagonal tersebut. Suatu struktur dengan satu kabel diagonal mungkin tidak stabil. Namun bila kabel digunakan dengan sistem kabel silang, dimana satu kabel memikul seluruh gaya horisiontal dan kabel lainnya menekuk tanpa menimbulkan bahaya terhadap struktur, maka kestabilan dapat tercapai.
b. Gaya Batang
Prinsip yang mendasari teknik analisis gaya batang adalah bahwa setiap struktur atau setiap bagian dari setiap struktur harus berada dalam kondisi seimbang. Gaya-gaya batang yang bekerja pada titik hubung rangka batang pada semua bagian struktur harus berada dalam keseimbangan, seperti pada Gambar . Prinsip ini merupakan kunci utama dari analisis rangka batang.
Selengkapnya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Prinsip Dasar Triangulasi (prinsip Umum Rangka Batang)
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar, bila struktur tersebut diberi beban, maka akan terjadi deformasi masif dan menjadikan struktur tak stabil. Bila struktur ini diberi beban, maka akan membentuk suatu mekanisme runtuh (collapse), sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut ini. Struktur yang demikian dapat berubah bentuk dengan mudah tanpa adanya perubahan pada panjang setiap batang. Sebaliknya, konfigurasi segitiga tidak dapat berubah bentuk atau runtuh, sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk ini stabil .
Pada struktur stabil, setiap deformasi yang terjadi relatif kecil dan dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya yang timbul di dalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk antara dua batang tidak akan berubah apabila struktur stabil tersebut dibebani. Hal ini sangat berbeda dengan mekanisme yang terjadi pada bentuk tak stabil, dimana sudut antara dua batangnya berubah sangat besar.
Pada struktur stabil, gaya eksternal menyebabkan timbulnya gaya pada batang-batang. Gaya-gaya tersebut adalah gaya tarik dan tekan murni. Lentur (bending) tidak akan terjadi selama gaya eksternal berada pada titik nodal (titik simpul). Bila susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kukuh. Hal ini merupakan prinsip dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Bentuk kaku yang lebih besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan memperbesar segitiga-segitiga itu. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang dan mungkin terjadi pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan.
Penekanan pada prinsip struktur rangka batang adalah bahwa struktur hanya dibebani dengan beban-beban terpusat pada titik-titik hubung agar batang-batangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja langsung pada batang, maka timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga desain batang sangat rumit dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.
Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang pada rangka batang dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan dasar keseimbangan. Untuk konfigurasi rangka batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan atau nol) dapat ditentukan dengan memberikan gambaran bagaimana rangka batang tersebut memikul beban. Salah satu cara untuk menentukan gaya dalam batang pada rangka batang adalah dengan menggambarkan bentuk deformasi yang mungkin terjadi. Mekanisme gaya yang terjadi pada konfigurasi rangka batang sederhana dapat dilihat pada Gambar.
Metode untuk menggambarkan gaya-gaya pada rangka batang adalah berdasarkan pada tinjauan keseimbangan titik hubung. Secara umum rangka batang kompleks memang harus dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang benar.
.
Selengkapnya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Prinsip Dasar Triangulasi (prinsip Umum Rangka Batang)
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar, bila struktur tersebut diberi beban, maka akan terjadi deformasi masif dan menjadikan struktur tak stabil. Bila struktur ini diberi beban, maka akan membentuk suatu mekanisme runtuh (collapse), sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut ini. Struktur yang demikian dapat berubah bentuk dengan mudah tanpa adanya perubahan pada panjang setiap batang. Sebaliknya, konfigurasi segitiga tidak dapat berubah bentuk atau runtuh, sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk ini stabil .
Pada struktur stabil, setiap deformasi yang terjadi relatif kecil dan dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya yang timbul di dalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk antara dua batang tidak akan berubah apabila struktur stabil tersebut dibebani. Hal ini sangat berbeda dengan mekanisme yang terjadi pada bentuk tak stabil, dimana sudut antara dua batangnya berubah sangat besar.
Pada struktur stabil, gaya eksternal menyebabkan timbulnya gaya pada batang-batang. Gaya-gaya tersebut adalah gaya tarik dan tekan murni. Lentur (bending) tidak akan terjadi selama gaya eksternal berada pada titik nodal (titik simpul). Bila susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kukuh. Hal ini merupakan prinsip dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Bentuk kaku yang lebih besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan memperbesar segitiga-segitiga itu. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang dan mungkin terjadi pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan.
Penekanan pada prinsip struktur rangka batang adalah bahwa struktur hanya dibebani dengan beban-beban terpusat pada titik-titik hubung agar batang-batangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja langsung pada batang, maka timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga desain batang sangat rumit dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.
Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang pada rangka batang dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan dasar keseimbangan. Untuk konfigurasi rangka batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan atau nol) dapat ditentukan dengan memberikan gambaran bagaimana rangka batang tersebut memikul beban. Salah satu cara untuk menentukan gaya dalam batang pada rangka batang adalah dengan menggambarkan bentuk deformasi yang mungkin terjadi. Mekanisme gaya yang terjadi pada konfigurasi rangka batang sederhana dapat dilihat pada Gambar.
Metode untuk menggambarkan gaya-gaya pada rangka batang adalah berdasarkan pada tinjauan keseimbangan titik hubung. Secara umum rangka batang kompleks memang harus dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang benar.
.
Selengkapnya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN
Dijual Ruko: NOL Jl. Brigjen Katamso - Waru
Dijual Ruko pak/bu Tiyok
Alamat : NOL Jl. Brigjen Katamso - Waru
2 Km dr pintu Tol Brebek kawasan Industri
LT : 195 m2 (9,75 x 20)
2 Ruko jadi Satu
LB : 300 m2
3 Lt
Lantai 1 : Los tanpa Ruangan
Lantai 2 : 1 Kamar Tidur
Lantai 3 : Los tanpa Ruangan
KM : 3 (ada di tiap lantai)
Surat : SHM
Listrik : 2200 Watt
Telp : 1 jalur
Harga : 3,2 M (Nego)hub: (udin)
Kapling Murah. Tanpa Bunga, tanpa Denda, tanpa Sita
Mau tanah kavling murah?
DP 3,5 jt Angs.750rb x 58
Ukuran mulai 6x11, 6x12 m surat SHM
TANPA BANK (lebih murah)
TANPA BUNGA (lebih berkah)
TANPA DENDA (lebih aman)
TANPA SITA (tambah aman)
Bisa bebas pilih Lokasi setelah angsuran ke 30 di Candi, Krian, Tulangan Sidoarjo, Gresik, Malang.
Dibutuhkan 100 Marketing pengalaman/tidak.
Hub : GOS IPUL
Lokasi candi sda bisa dilihat link dibawah ini :
Nol Pantai di Situbondo. Tanah dijual
Jual lahan 65 ha surat campur shm petok. Nol pantai. Akses dua truk salipan. Cocok utk tambak atau wahana hiburan. Kontur lahan datar kering. Dijual hanya dg harga 75 rb per meter. Lokasi lahan di situbondo jawa timur.
Minat :
Rika
For sale tanah sawah kering wilayah sedati 0 jalan raya
For sale tanah sawah kering wilayah sedati 0 jalan raya
Dg harga 2.850.000/ m2 uk 14x100m2 kanan kiri sdh padat penduduk
Yang minat Mnggo wina...Tanah SHm
Senam Lidah
b. Lidah dijulurkan dan arahkan ke kanan dan ke kiri secara bergantian, lakukan 8 kali.
c. Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam terus kebalikannya, lakukan 8 kali.
d. Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam terus kebalikannya. Lakukan 8 kali.
e. Lidah ditahan di gigi seri, terus hentakkan. Lakukan 8 kali.
f. Membunyikan errrrr................, errrrrrr................ berulang -ulang.
Latihan ini berfungsi untuk melemaskan lidah.
g. ucapkan dengan cepat: fud...fud...fud...fud...fud...dah – fud...fud...fud...fud...fud...dah. lakukan latihan ini sesering mungkin.
Selengkapnya tentang OLAH SUARA - PEMERANAN (Teater)
Gangguan dan Perbaikan Mesin Jahit
Gangguan dan Perbaikan Mesin Jahit
Mengatasi ganguan pada mesin jahit, berbagai macam jenis gangguan yang dijumpai pada pemakaian mesin jahit harus di cari penyababnya dan diusahakan perbaikan-parbaikan agar hasilnya memuaskan. Berikut beberapa pentunjuk untuk mengatasi gangguan mesin jahit.1. Mesin tidak lancar dan berisik.
Penyebab dari gangguan ini terjadi karena kurang minyak pelumas pada mesin jahit, selain itu pelumas yang digunakan tidak bermutu baik. Adanya benang-benang yang lepas menyangkut pada mesin dan juga penumpukan debu dan sisa serat kain pada gigi mesin.
Perbaikan pada gangguan tersebut di mulai dari membersihkan mesin dari serat-serat kain dan benang yang tertinggal dengan kuas atau sikat. Memberikan minyak pelumas pada throat plate (penutup gigi) dengan pelumas yang berkualitas baik.
2. Benang jahitan atas sering putus.
Penyebab gangguan antara lain benang jahit menyangkut karena menjahit dengan arah yang salah. Memasang jarum tidak tepat pada tempatnya yang menyebabkan jarum cepat tumpul atau bengkok sehingga ketegangan benang menjadi terlalu besar. Benang terlalu kasar atau terlalu halus yang tidak sesuai dengan jenis kain yang digunakan.
Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1) menganti jarum dengan jenis yang baik,
2) menyesuaikan nomor benang dengan nomor jarum yang akan digunakan,
3) setel kembali rumah sekoci dan kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang jahit bawah,
4) tarik kain kearah belakang mesin jahit.
3. Benang jahit bawah sering putus
Penyebab gangguan antara lain: benang jahit tidak rapi digulung pada spul/kumparan, tegangan benang pada sekoci (bob bin case) terlalu besar, benang tidak sempurna lewat rumah sekoci, dan banyak debu terdapat pada mekanisme mesin.
Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1) bersihkan bagian mekanisme mesin,
2) garis tengah sekoci harus rata secara keseluruhan sehingga benang lewat pada arah yang seharusnya,
3) kurangi ketegangan dan benang dan sesuaikan dengan tegangan benang atas.
4. Benang sering putus.
Gangguan terjadi karena jarum tidak pada tempatnya sehingga sering mengenai hook dan menyebabkan jarum tumpul. Jenis jarum tidak sesuai dengan kain yang digunakan. Setelah selesai menjahit kain ditarik kearah yang salah.
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:
1) Ganti jarum, sesuikan antara benang jahit, jarum dan kain,
2) Pasanglah jarum pada tempat yang tepat,
3) kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan antara benang atas dan benang bawah jahitan.
Penyabab gangguan yang lain: jarum tidak tepat pada tempatnya, jarum tumpul, ukuran benang tidak sesuai dengan jarum yang digunakan, benang atas tidak melewati jalan yang benar.
Perbaikan pada gangguan tersebut dilakukan dengan cara:
1) ganti jarum dengan yang tajam dan pasang pada tempat yang tepat,
2) Sesuaikan bengan dengan nomor jarum,
3) Pasang benang melewati jalur yang seharusnya.
5. Jerat benang mengerut
Penyebab gangguan antara lain: tegangan benang terlalu kuat, benang tidak melewati jalan yang benar, jarum terlalu besar untuk jenis kain yang digunakan, dan benang bagian bawah tidak digulung dengan rapi.
Perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang jahitan bawah,
2) sesuaikan jarum sehingga benang atas melewati jalan yang benar,
3) sesuaikan nomor jarum dengan bahan yang digunakan.
6. Jerat benang kendur.
Penyebab gangguan antara lain: tegangan benang atas terlalu kendur atau terlalu kencang, pegas pengatur tegangan pada rumah sekoci terlalu besar, dan ukuran jarum tidak sesuai dengan jenis kain.
Perbaikan dapat dilakukan dengan:
1) kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang jahitan bawah,
2) sesuaikan tegangan benang atas dengan benang bawah,
3) sesuaikan antara benang jahit, jarum dan kain yang akan digunakan.
7. Jalannya kain tidak lancar.
Penyebab gangguan antara lain: banyaknya serat berkumpul di sekitar gigi penyuap dan tinggi rendahnya gigi penyuap tidak sasuai.
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:
1) bersihkan bagian gigi penyuap kemudian beri pelumas kemudian tutup kembali dengan cepat,
2) atur mekanisme dan knop gigi penyuap.
Posting mengenai soal latihan atau contoh soal
Latihan Soal IPA SD kelas 5, untuk menghadapi ujian nasional dari bank soal
Latihan Soal IPA kelas 9 untuk menghadapi ujian sekolah dan nasional
Kumpulan soal Matematika kelas 6 SD- dari bank soal untuk menghadapi Ujian Nasional
Latihan soal IPS kelas 9 - (kesatuan-kesatuan aksi pada masa Demokrasi Terpimpin...)dari bank soal untuk menghadapi ujian sekolah
Latihan soal IPS kelas 9 – dari bank soal untuk menghadapi ujian semester sekolah dan ujian nasional (8) (Kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat…)
Latihan soal IPS kelas 9 – dari bank soal untuk menghadapi ujian semester sekolah dan ujian nasional (7) (kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia...)
Matematika SD- Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat Termasuk Penggunaan Sifat-sifatnya, Pembulatan, dan Penaksiran + Contoh soal dari bank soal
Latihan soal Matematika SMP kelas 9 dari Bank Soal untuk menghadapi Ujian dan try out
Latihan soal dari buku IPA kelas 7 untuk menghadapi ujian di sekolah dari bank soal
perkalian bilangan bulat -Bank Soal/Contoh Soal
Contoh soal cerita- Matematika kelas 6 SD, untuk latihan menghadapi ujian nasional dan ujian sekolah
2) Latihan Soal IPA SD kelas 5, untuk menghadapi ujian nasional dari bank soal
Kumpulan Soal Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII dari bank soal untuk latihan menghadapi ujian
Alat Peredaran Darah Manusia + Latihan Soal IPS dari Bank Soal
Latihan soal IPS kelas 9 – dari bank soal untuk menghadapi ujian sekolah (4)
Latihan soal IPS kelas 9 – dari bank soal untuk menghadapi ujian sekolah
PSIKOLOGI KESEHATAN - SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
Posting tentang Sekretaris yang ada di blog ini
Berikut posting tentang Sekretaris yang ada di blog ini. Semoga berguna bagi yang membutuhkan. Silakan dicopy, jika dipost ulang di internet, silakan diberikan link sumbernya. Semoga sukses untuk kita semua.
Tugas sekretaris
Tanggung Jawab Sekretaris
Syarat-syarat Seorang Sekretaris
Pekerjaan Sekretaris
Tanggung Jawab Sekretaris
Tugas dan Tanggung Jawab sekretaris
Peranan Sekretaris
Sekretaris (Pengertian, Tugas, dll)
Syarat pengetahuan dan keahlian Seorang Sekretaris
Syarat Kepribadian Seorang Sekretaris
METODOLOGI penelitian Kompetensi Sekretaris
.
Soal Ilmu Pengetahuan Sosial SD dari bank soal untuk menghadapi ujian sekolah dan unas
2. Gempa bumi yang disebabkan oleh adanya pergeseran lapisan bumi disebut ….
3. Alat untuk mengukur kekuatan gempa disebut ….
5. Buku yang berisi kumpulan peta disebut ….
6. Tempat bertemunya air laut dan air sungai disebut ….
7. Sikap yang perlu dikembangkan untuk menunjukkan persatuan dalam keragaman budaya adalah ….
8. Kalimat Bhineka Tungal Ika diambil dari kitab ….
9. Candi Borobudur merupakan candi agama ….
11. Tanaman teh dan cengkih sangat cocok bila ditanam di ….
12. Berikut ini yang merupakan kerajaan Islam adalah kerajaan ….
13. Tanah di pegunungan yang miring agar tidak mudah longsor dan banjir, dapat dibuat berundak-undak yang disebut ….
14. Skala yang sering digunakan dalam mengukur kekuatan gempa adalah skala ….
15. Relief adalah ….
16. Tanaman yang cocok di daerah pantai adalah ….
17. Warna coklat pada peta biasanya menunjukkan ….
18. Bencana tanah longsor yang terjadi di berbagai wilayah indonesia
20. Lambang Negara Indonesia adalah ….
21. Berikut ini adalah yang termasuk ternak hewan kecil adalah ….
22. Pada peta berskala 1 : 250.000 jarak antara kota A dan kota B adalah
23. Peta yang menampilkan data tertentu di suatu wilayah disebut peta ….
24. Para pahlawan berjuang membela ....
25. Tugas pelajar dalam mengisi kemerdekaan adalah ....
26. Sikap berani mengakui kesalahan merupakan sikap terpuji dan ....
27. Orang yang berjiwa besar jika mendapat kritik dan saran ....
29. Pada peta daerah, dataran rendah biasanya ditunjukkan oleh warna ....
31. Kebiasaan yang dilakukan manusia secara turun temurun disebut ....
32. Berikut ini yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui
33. Berikut ini yang merupakan sumber daya energi adalah ....
34. Sebuah peta dengan skala 1 : 500.000 akan diperbesar 2 kali lipat, maka skala baru setelah peta diperbesar adalah ....
35. Sumber daya alam yang tidak dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik adalah ....
36. Pemanfaatan dan pelestarian hutan dilakukan dengan cara ....
38. Perilaku manusia yang dapat merusak hutan adalah ….
39. Simbol pada peta berarti ….
40. Selat adalah ….
41. Keuntungan dari gunung meletus adalah ….
42. Pada peta berskala 1 : 500.000, panjang sungai Z adalah 7 cm. Panjang
43. Indonesia adalah lahan yang sangat subur karena letaknya dilalui oleh
45. Menghargai pahlawan yang paling penting adalah dengan cara ....
Informasi nomor rekening PDAM
Namun bapak petugas yang ramah memberikan jalan, "silakan ke informasi itu", sambil menunjuk ruang informasi, "nanti akan dikasih". "Ok" jawabku singkat, sambil langsung berjalan dengan cepat ke ruang informasi yang ditunjuk.
Di ruang informasi bareng ada seorang ibu dengan bayi di gendongannya sedang bertanya kepada petugas. kenapa tagihannya besar sekali sampai sembilan puluh ribu lebih. Dengan ramah ibu petugas informasi menjelaskan, bahwa ada kesalahan dalam tagihan bulan sebelumnya. Dua bulan berturut-turut pemakaian air tercatat nol meter. Padahal biasanya tiap bulan pembayaran diatas empat puluh ribu. "Jika pemakaian nol meter, padahal normalnya ada pemakaian, maka jangan dibayar" kata petugas informasi yang memiliki senyum yang manis itu, "juga kalau bayar jangan pas hari terakhir seperti ini, agar saya bisa bantu untuk memperbaiki. Misalnya tanggal sepuluh." "Ini saya kasih meter akhir sesuai catatan, silakan dicek di meter air Ibu, jika lebih besar dari ini berarti benar." "Jadi saya tidak perlu bayar yang ini bu?" tanya Ibu dengan bayi lucu di gendongannya. "Ibu cek dulu di meter air, jika sesuai, Ibu harus bayar, jika ada perbedaan, saya bisa bantu untuk menyesuaikan", jawab ibu petugas sambil tetap menampilkan senyum manis.
Giliranku, langsung "minta nomor atas nama Djoko Mulyono, Awikoen Madya no 5, mau bayar". Tanpa banyak percakapan, ibu petugas langsung mengeluarkan kertas form, dan menuliskan sesuai yang dibutuhkan. Setelah berterima kasih aku langsung ke loket pembayaran.
"Enam belas ribu lima ratus". "Loh kok sedikit?" tanya ku. "Iya ada sisa pembayaran dari bulan lalu, atas kenaikan tarif yang batal" jawab bapak petugas loket dengan ramah.
Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
A Penyebab Persebaran
Penyebab terjadinya persebaran, khususnya persebaran fauna antara lain sebagai berikut.
1. Tekanan Populasi, yaitu semakin banyak populasi menyebabkan persediaan bahan makanan tidak tercukupi bagi keturunannya. Oleh karena itu, ada beberapa fauna harus bermigrasi untuk mencari makanan di tempat lain.
2. Perubahan Habitat, menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus berada di daerah yan di tempati.
B. Saran Persebaran
Dalam persebarannya, flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh media atau sarana sehingga mereka dapat berkembang dan menyebar. Sarana yang digunakan dalam persebaran flora dan fauna adalah sebagai berikut.
1. Udara, yaitu melalui kekuatan terbang atau karena hembusan angin.
2. Air, yaitu melalui kekuatan berenang atau dibawa oleh arus air atau benda-benda yang terapung.
3. Lahan, yaitu karena adanya gerakan spesies di daratan.
4. Pengangkutan manusia, hewan, maupun tumbuhan baik secara sengaja maupun tidak.
Hambatan Pesebaran
1. Iklim
Iklim mempunyai pengaruh besarterhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah sebagai berikut.
a) Suhu
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna, karena jenis spesies tertentu mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal untuk dapat tumbuh. Bagi tumbuhan dan hewan, suhu merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian, dan sebagainya.
b) Curah Hujan
Curah hujan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan air bagi tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang sifatnya khasbagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi dapat mengaibatkan adanya kekhasan pula pada jenis-jenis hewan, karena vegetasi merupakan produsen yang menyediakan makanan pada hewan.
c) Kelembapan Udara
Kelembapan udara mempunyai pengaruh lansung terhadap kehidupan flora. Ada flora yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembap, bahkan ada yang dapat hidup di daerahyang sangat basah.
d) Angin
Angin dapat membantu proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Ada tumbuhan jenis tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin, seperti ilalalng atau sejenis rumput-rumputan.
Belajar tentang Budidaya Ikan
1. Menyetujui kondisi dan ketentuan ketenagakerjaan
2. Memenuhi persyaratan ketenagakerjaan
Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerja
1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi bahaya/darurat
3. Memelihara insfrastruktur dan lingkungan kerja
Membina kerjasama
1. Melakukan interaksi di tempat kerja
2. Melakukan pertemuan, menyelami dan mengarahkan klien dan pelanggan
3. Memelihara penampilan pribadi
Menggunakan sistem komunikasi
1. Mengumpulkan, mencatat dan mengirim data
2. Mengumpulkan, mencatat dan menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja
3. Menanggapi masalah
Membuat perencanaan kerja
1. Membuat jadwal kegiatan
2. Mengatur bahan, peralatan dan cara kerja
Menyiapkan peralatan
1. Mengidentifikasi jenis peralatan
2. Menentukan peralatan
3. Mengontrol cara kerja peralatan
4. Membuat laporan
Mengidentifikasi parameter kualitas air
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air
2. Mengambil sampel air di lapangan
3. Mengukur parameter kualitas air
4. Membuat laporan hasil identifikasi parameter kualitasair
Menentukan lokasi budidaya
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi budidaya
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi budidaya melalui kegiatan survey lapangan
3. Menentukan lokasi
4. Membuat laporan
Menyiapkan wadah
1. Mengidentifikasi wadah
2. Menentukan wadah
3. Mengontrol proses penggunaan wadah
4. Membuat laporan
Mengidentifikasi hama dan penyakit ikan
1. Mengambil sampel di lapangan
2. Mengidentifikasi gejala serangan
3. Menentukan jenis parasit
4. Membuat laporan
Mengemas ikan
1. Menyiapkan teknik pengepakan
2. Menentukan jenis ikan yang dikemas
3. Melakukan pengepakan ikan
4. Membuat laporan
Memasarkan ikan
1. Mencari order pemasaran
2. Melaksanakan penjualan
3. Menyiapkan kuota/target
4. Mengontrol proses pemasaran
Menentukan lokasi pembenihan ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
pembenihan
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembenihan ikan
3. Memilih lokasi pembenihan ikan
PBD.PL 01.001I.01
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pembenihan ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan media pembenihan
2. Menyiapkan wadah pembenihan
3. Menyiapkan air untuk pembenihan
4. Membuat laporan
Mengelola induk ikan
1. Memelihara calon induk ikan
2. Menyeleksi calon induk jantan dan betina
3. Melakukan pematangan gonad induk ikan
4. Menyeleksi induk siap pijah
Memijahkan induk ikan
1. Melakukan proses pemijahan ikan
2. Menangani telur
3. Menetaskan telur
Mengkultur pakan alami
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami
2. Menyiapkan media tempat tumbuhnya pakan alami
3. Menebar bibit pakan alami
Memelihara larva ikan
1. Merawat larva ikan
2. Memberi pakan larva
3. Mengamati perkembangan larva
4. Menangani hama dan penyakit pada pemeliharaan larva
5. Memantau kualitas dan kuantitas air pada pemeliharaan larva
Memanen hasil pembenihan ikan
1. Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pembenihan
2. Melakukan pemananen benih ikan
3. Mengemas benih ikan
4. Membuat laporan
Memasarkan hasil pembenihan ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli
2. Membuat kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan perhitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Menentukan lokasi pendederan ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi pendederan ikan
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pendederan ikan
3. Memilih lokasi pendederan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan pendederan ikan
2. Menyiapkan wadah pendederan ikan
3. Menyiapkan air untuk pendederan ikan
4. Membuat laporan
Menebar benih ikan pada pendederan
1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
2. Menebar benih ikan
3. Membuat laporan
Memantau pertumbuhan benih ikan pada pendederan
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan benih ikan
2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan benih ikan
3. Melakukan sortasi
4. Membuat laporan
Mengelola pakan benih ikan pada pendederan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk benih ikan
2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan benih ikan
3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan
4. Membuat laporan
Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan pengelolaan kualitas dan kuantitas air
2. Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan
3. Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan
4. Membuat laporan
Mengendalikan hama dan penyakit pada pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan penyakit
2. Mengidentifikasi hama dan penyakit
3. Melakukan pengobatan ikan
4. Mencatat kejadian serangan penyakit
5. Membuat laporan
Memanen hasil pendederan ikan
1 Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pendederan ikan
2. Memanen benih ikan
3. Membuat laporan
Memasarkan hasil pendederan ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli
2. Membuat kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan perhitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Menentukan lokasi pembesaran ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan pemilihan lokasi
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembesaran ikan
3. Memilih lokasi pembesaran ikan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan pembesaran ikan
2. Menyiapkan wadah pembesaran ikan
3. Menyiapkan media pembesaran ikan
4. Membuat laporan
Menebar benih ikan pada pembesaran
1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
2. Menebar benih ikan
3. Membuat laporan
Memantau pertumbuhan ikan pada pembesaran
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan ikan
2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan ikan
3. Melakukan sortasi
4. Membuat laporan
Mengelola pakan pembesaran ikan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk pembesaran ikan
2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan pembesaran ikan
3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan
4. Membuat laporan
Mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan penyakit
2. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada pembesaran ikan
3. Melakukan pengobatan ikan
4. Mencatat kejadian serangan penyakit
5. Membuat laporan
Memanen hasil pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil pembesaran
2. Melakukan pemanenan
3. Mengemas ikan hasil pembesaran
4. Membuat laporan
Memasarkan hasil pembesaran ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli ikan
2. Melakukan kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan penghitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Budidaya Ikan dikelompokkan Air Tawar, Air Laut, Air Payau, dan Ikan Hias
habitat budidaya.
Wadah budidaya dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam budidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengan kebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukan proses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidaya dan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yang akan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikan pada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakan yang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama dan penyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan.
Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satu jenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai harga jual relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dengan mengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Oleh karena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikan budidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkan suatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya pada berbagai media dan teknologi budidaya.
Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang dibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang investasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan diterapkan. Dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensif dibutuhkan pemahaman tentang produksi pakan buatan yang ramah lingkungan tetapi sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalam membudidayakan ikan sangat dibutuhkan pakan alami pada fase larva dan benih, maka sangat dibutuhkan suatu pemahaman bagaimana membudidayakan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan ikan.
Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialami pembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Oleh karen itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yang dibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan. Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminati dan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekuker dalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom, rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antara lain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasi yang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitas ikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan.
Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukan rekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuat komoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagi pembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warna tubuh.
Belajar BUDIDAYA IKAN
II WADAH BUDIDAYA IKAN
2.1. JENIS-JENIS WADAH BUDIDAYA IKAN .
2.2. KONSTRUKSI WADAH BUDIDAYA...
2.3. PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA.
III MEDIA BUDIDAYA IKAN .....
3.1. SUMBER AIR .............................
3.2. PARAMETER KUALITAS AIR...
3.3. PENGUKURAN KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN ...
IV. PENGEMBANGBIAKAN IKAN..
4.1. SELEKSI INDUK......
4.2. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN..
4.3 PENETASAN TELUR......
4. 4. PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH IKAN..
4.5. PEMBESARAN IKAN..........
4.6. PEMANENAN.......
V. NUTRISI IKAN ....
5.1. ENERGI.................
5.2. PROTEIN.............
5.3. KARBOHIDRAT.......
5.4. LIPID.........
5.5. VITAMIN ....
5.6. MINERAL......
VI. TEKNOLOGI PAKAN BUATAN ....
6.1. JENIS-JENIS BAHAN BAKU .
6.2. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN.
6.3 PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN..
6.4. UJI COBA PAKAN IKAN...
6.5. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN...
6.6 PAKAN DAN KUALITAS AIR......
VII. TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN ALAMI .
7.1. JENIS-JENIS PAKAN ALAMI ......
7.2. BUDIDAYA PHYTOPLANKTON..
7.3. BUDIDAYA ZOOPLANKTON .
7.4. BUDIDAYA BENTHOS ...
7.5. BIOENKAPSULASI.....
VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN...
8.1. JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT..
8.2. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN..
8.3. GEJALA SERANGAN PENYAKIT ..
8.4. PENGOBATAN PENYAKIT IKAN..
IX. PEMASARAN .......
9.1. PENGERTIAN PEMASARAN...
9.2. CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN..
9.3. PERENCANAAN DAN TARGET PENJUALAN .
9.4. ESTIMASI HARGA JUAL..
9.5. SISTEM PENJUALAN .
9.6. STRATEGI PROMOSI
X. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN.........
10.1. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN .
10.2. NET PRESENT VALUE (NPV) ...
10.3. NET BENEFIT COST RATIO (NBC RATIO)..
10.4. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
10.5. ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)
10.6. APLIKASI ANALISA USAHA ..
XI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA..
11.1. PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)487
11.2. PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA PERIKANAN BUDIDAYA