Trunojoyo, seorang keturunan bangsawan dari Madura tidak senang terhadap
Amangkurat I, karena pemerintahannya yang sewenang-wenang dan menjalin
hubungan dengan Kompeni. Perlawanan Trunojoyo di mulai pada tahun 1674,
dengan menyerang Gresik. Dengan berpusat di Demung (dekat Panarukan),
Trunojoyo melakukan penyerangan dan dalam waktu singkat telah berhasil
menguasai beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah bahkan sampai
pusat Mataram di Plered (Yogyakarta). Dalam perlawanan ini, Trunojoyo dibantu
oleh Raden Kajoran, Macan Wulung, Karaeng Bontomarannu, dan Karaeng
Galesung.
Pada tanggal 2 Juli 1677, pasukan Trunojoyo telah berhasil menduduki
Plered, ibukota Mataram. Amangkurat I yang sering sakit bersama putra
mahkota, Adipati Anom melarikan diri untuk minta bantuan kepada Kompeni
di Batavia. Dalam perjalanan, Amangkurat I meninggal di Tegal Arum (selatan
Tegal), sehingga dikenal dengan sebutan Sultan Tegal Arum. Adipati Anom
kemudian menaiki takhta dengan gelar Amangkurat II. Untuk menghadapi
Trunojoyo, Amangkurat II minta bantuan Kompeni, akan tetapi tidak ke Batavia
namun ke Jepara. Pimpinan Kompeni (VOC) Speelman menerima dengan
baik Amangkurat II dan bersedia membantu dengan suatu perjanjian (1678)
yang isinya:
1) VOC mengakui Amangkurat II sebagai raja Mataram.2) VOC mendapatkan monopoli dagang di Mataram.
3) Seluruh biaya perang harus diganti oleh Amangkurat II
4) Sebelum hutangnya lunas, pantai utara Jawa digadaikan kepada VOC.
5) Mataram harus menyerahkan daerah Kerawang, Priangan, Semarang dan sekitarnya kepada VOC.
Setelah perjanjian ini ditandatangani penyerangan di mulai. Pada waktu itu
Trunojoyo telah berhasil mendirikan istana di Kediri dengan gelar Prabu
Maduretno. Tentara VOC di bawah pimpinan Anthonie Hurdt, yang dibantu
oleh tentara Aru Palaka dari Makasar, Kapten Jonker dari Ambon beserta tentara
Mataram menyerang Kediri. Dengan mati-matian tentara Trunojoyo
menghadapi pasukan gabungan Mataram-VOC, tetapi akhirnya terpukul mundur.
Pasukan Trunojoyo terus terdesak, masuk pegunungan dan menjalankan
perang gerilya. Demi keselamatan sebagian pengikutnya, pada tanggal 25
Desember 1679 menyerah dan akhirnya gugur ditikam keris oleh Amangkurat
II pada tanggal 2 Januari 1680. Dengan gugurnya Trunojoyo, terbukalah jalan
bagi VOC untuk meluaskan wilayah dan kekuasaannya di Mataram.
a. Perlawanan Rakyat Maluku Melawan VOC
b. Mataram Menghadapi VOC
d. Perlawanan Untung Suropati (1868-1706)
e. Makasar Menghadapi VOC
f. Perlawanan Banten Melawan VOC