[iklan]

Sifat Bahan dan Struktur Penyusunnya

Kualitas jenis bahan dapat diketahui dari struktur penyusun bahan. Sedangkan daya tahan jenis bahan dan harga bahan ditentukan oleh kualitas atau mutu bahan. Bahan adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat suatu benda. Contoh pakaian terbuat dari bahan kain, buku terbuat dari bahan kertas, tali terbuat dari bahan benang, dan lain-lain. Benda-benda di sekitarmu dibuat dari bahan yang memiliki sifat yang sesuai dengan kegunaannya. 

Berikut ini uraian mengenai jenis benda-benda berstruktur tersebut serta sifat-sifat yang dimilikinya. 

1. Benang

Benang merupakan gabungan dari beberapa serat. Sedangkan serat merupakan untaian-untaian bahan yang tidak dapat dipisahkan. Serat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan benang dan tali. Karena benang tersusun atas banyak serat, maka benang jauh lebih kuat dibanding serat. Beberapa contoh benang di antaranya benang jahit, benang sutra, benang karet, benang nilon, dan lain-lain. Tali merupakan gabungan dari beberapa benang. Beberapa contoh tali di antaranya tali sepatu, tali tambang, tali rafia, tali pramuka, dan lainlain. Tahukah kamu dari serat apakah benang-benang itu? Benang ada yang terbuat dari serat alami (dari tumbuhan dan hewan). Contoh serat alami di antaranya serat kapas, serat sutra, serat wol, dan serat ijuk. Ada pula benang yang terbuat dari serat sintetis atau buatan, yaitu dari pengolahan batu bara, minyak bumi, karet, dan logam. 

Contoh serat sintetis di antaranya serat nilon, serat polister, serat karet, dan serat baja. Kegunaan tali sangat banyak, di antaranya untuk membuat tas, perhiasan, jala ikan, senar gitar, senar raket, dan untuk panjat tebing. Karena sangat banyak kegunaannya, maka tali harus memiliki sifat-sifat tertentu sesuai dengan kegunaan tersebut. Ciri-ciri utama tali yang baik yaitu: a. lentur (mudah dililitkan), b. kuat (tidak mudah putus). Tali dapat dikelompokkan menjadi: 

a. Struktur pilinan  

b. Struktur kepang atau anyaman 

c. Struktur lurus 

2. Kain

Kain termasuk benda berstruktur. Beberapa jenis kain di antaranya kain katun, kain sutra, dan kain wol. Kain katun berasal dari serat kapas yang dipintal dulu menjadi benang. Kain sutra berasal dari serat sutra yang dipintal dulu menjadi benang sutra. Sedangkan kain wol berasal dari bahan baku bulu binatang. Biasanya dari bulu domba yang dipintal menjadi benang. Benang wol kemudian ditenun menjadi kain wol. Kain katun, kain sutra, dan kain wol berasal dari serat alami. 

Contoh lain kain yang terbuat dari serat alami yaitu kain linen dari serat tumbuhan, kain kanvas dari serat rami, dan kain dari kulit binatang. Ada beberapa kain yang terbuat dari bahan sintetis seperti kain nilon, polister, akrilik, dan kain rayon. Kain rayon dibuat pertama kali menggunakan bahan selulosa, sedangkan nilon, polister, dan akrilik ketiganya dibuat dari bahan minyak bumi yang diproses secara kimia. 

3. Kertas

Tahukah kamu dari manakah kertas berasal? Dapatkah kamu menyebutkan benda-benda yang terbuat dari kertas? Kertas yang kita kenal itu terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan yang sering digunakan sebagai bahan pembuat kertas adalah pinus, cemara, dan kapas. Kertas yang terbuat dari kapas harganya lebih mahal karena teksturnya lebih halus.

Bahan-bahan penyusun benda ada beberapa jenis, di antaranya kayu, logam, kaca, plastik, karet, keramik, benang, dan kertas.

4. Kekuatan Bahan

Setiap bahan mempunyai kekuatan tertentu sesuai dengan kegunaannya. Perubahan Sifat Benda dan Penyebabnya Tahukah kamu bagaimana bentuk lilin bila dipanaskan? Pemanasan merupakan salah satu penyebab perubahan bentuk benda. Selain pemanasan, masih banyak lagi faktor lain yang menyebabkan perubahan-perubahan pada benda. 

1. Perubahan Sifat Benda 

Benda dapat mengalami perubahan sifat, secara alami atau pengaruh tindakan manusia. Perubahan sifat benda antara lain: perubahan wujud, perubahan bentuk, perubahan warna, perubahan kekerasan, perubahan bau, dan perubahan kelenturannya. 

a. Perubahan Wujud

Wujud benda ada 3 macam, yaitu :
1) benda padat,
2) benda cair, dan
3) benda gas. 

- Perubahan wujud padat menjadi cair disebut mencair.
- Perubahan wujud cair menjadi padat disebut membeku.
- Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap.
- Perubahan wujud gas menjadi cair disebut mengembun.
- Perubahan wujud gas menjadi padat disebut mendeposisi.
- Perubahan wujud padat menjadi gas disebut menyublim. 

Masih ada lagi perubahan wujud yang lain, seperti mengkristal, menyusut, dan memuai. 

b. Perubahan Bentuk

Bentuk benda ada bermacam-macam, ada yang berbentuk bulat, lonjong, kotak, persegi, kerucut, dan lain-lain. Bentuk-bentuk benda dapat mengalami perubahan. 

Contoh air di dalam panci dapat diubah menjadi bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan cetakannya. 

c. Perubahan Warna

Pernahkah terpikirkan olehmu, mengapa bajumu yang baru, lama kelamaan menjadi kusam? Baju tersebut sering dicuci dan dijemur di terik matahari. Tindakan inilah yang menyebabkan warna pakaianmu memudar. Benda-benda di sekitarmu seperti foto, pensil, kertas, sepatu, dan tas yang semula indah warnanya lama kelamaan juga akan memudar karena pengaruh udara dan panas. 

d. Perubahan Kekerasan

Coba kamu perhatikan benda-benda di sekitarmu yang semula keras seperti batu dapat berubah kekerasannya karena pengaruh perubahan cuaca. Contoh: kayu yang semula keras dapat lapuk, karena pengaruh hujan dan panas. 

d. Perubahan Bau

Pernahkah kamu mengamati tikus mati yang membusuk? Tikus atau binatang lain yang membusuk akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini terjadi disebabkan oleh mikroba. 

e. Perubahan Kelenturan

Benda-benda dari karet biasanya lentur dan elastis. Kelenturan karet ini dapat berubah karena pengaruh panas, minyak, atau bensin. Karet yang terus-menerus terkena panas matahari akan berubah menjadi kaku. Jika karet tersebut kita regangkan, karet menjadi putus karena rapuh. Begitu pula karet yang terkena minyak atau bensin, karet pun dapat mengembang dan menjadi rapuh. 

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sifat Benda 

Banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi sifat benda, di antaranya sebagai berikut. 

a. Pemanasan

Sifat benda akan berubah karena pengaruh suhu atau pemanasan. Contoh: pakaian yang basah bila dijemur di terik matahari akan menjadi kering, nasi yang basah bila dijemur menjadi kering dan keras, dan lain-lain. 

b. Pembakaran

Sifat benda akan berubah karena proses pembakaran. Contohnya: kayu yang dibakar akan berubah bentuk dan warnanya, serta mengeluarkan asap (menjadi arang, warnanya hitam, dan asap berwujud gas). Sifat arang dan asap berbeda dengan sifat kayu. 

c. Pendinginan

Sifat benda akan berubah karena proses pendinginan. Contohnya air yang didinginkan akan berubah menjadi es batu. Air adalah benda cair, sedangkan es batu merupakan benda padat. Sifat es berbeda dengan sifat air. 

d. Pembusukan

Sifat benda akan berubah karena proses pembusukan. Contohnya: makanan yang kamu biarkan beberapa hari akan membusuk, karena pengaruh bakteri atau mikroba. Bakteri atau mikroba akan mengeluarkan zat yang menyebabkan menjadi busuk, lunak, dan berlendir. 

e. Pencampuran

Sifat benda akan berubah karena proses pencampuran. 

Contohnya: pembuatan tembok atau gedung dengan cara mencampurkan air, pasir, dan semen menjadi satu. Air merupakan benda cair, sedangkan semen dan pasir merupakan benda padat. Setelah terjadi pencampuran ketiganya dan dibiarkan beberapa saat, menjadi sangat keras dan memiliki sifat yang berbeda dengan aslinya. 

f. Perkaratan

Logam yang sering terkena air akan cepat berkarat, karena air banyak mengandung oksigen. Jika logam, terutama besi dan baja serta seng bersentuhan langsung dengan udara dan air, maka akan terjadi reaksi oksigen membentuk karat. Warna besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam. Besi atau seng yang semula keras dan kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah.

Perubahan sifat benda dapat disebabkan karena pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, pencampuran, dan perkaratan. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang sifatnya sementara (dapat kembali ke wujud semula). Contoh: membeku, mencair, menyublim, menguap, mengembun, memuai, menyusut. Perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang sifatnya tetap/kekal/abadi (tidak dapat kembali ke wujud semula). Contoh pembusukan, perkaratan, dan pembakaran. Perubahan kimia menghasilkan zat baru.

Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap dan Sementara 

Perubahan sifat benda ada yang bersifat tetap (tidak dapat lagi kembali ke wujud semua) dan ada pula yang bersifat sementara (dapat kembali lagi ke wujud semula). 

1. Berdasarkan struktur penyusunnya, bahan dikelompokkan menjadi: serat, benang, dan tali atau tambang. Serat menyusun benang dan benang menyusun tali atau tambang. 

2. Ada dua jenis bahan baku benang, yaitu:
a. Bahan alami: serat sutra, kapas, kayu, bulu domba.
b. Bahan sintetis: batu bara, minyak tanah. 

3. Kekuatan benang dan tali dipengaruhi oleh bahan baku penyusunnya. 

4. Daya tahan jenis bahan dan harga bahan ditentukan oleh kualitas dan mutu bahan. 

5. Syarat utama bahan yang dijadikan tali adalah kuat dan lentur.

6. Bahan adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat suatu benda. 

7. Kain yang dipilih untuk membuat pakaian harus disesuaikan dengan iklim dan suhu udara yang ada. 

8. Macam-macam perubahan sifat benda, yaitu perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. 

9. Perubahan sifat benda dapat terjadi secara alami atau karena tindakan manusia. 

10. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sifat benda adalah pemanasan, pendinginan, penyubliman, pembakaran, perkaratan, pembusukan, pencampuran dengan benda/ zat lain. 

11. Perubahan wujud karena pemanasan, pendinginan, dan penyubliman. 

12. Perubahan bentuk, warna, kekerasan, kelenturan, dan bau karena peristiwa pembakaran dan pembusukan. 

13. Perubahan bentuk dan kekerasan karena pencampuran dengan benda atau zat lain. 

14. Perubahan warna dan kekerasan karena perkaratan. 

15. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang sifatnya sementara (dapat kembali ke wujud semula) dan tidak menghasilkan zat baru. Contoh: menguap, mendidih, membeku, mengembun, menyublim, mencair, menyusut, memuai. 

16. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang sifatnya tetap/kekal/abadi (tidak dapat kembali ke wujud semula) dan menghasilkan zat baru. 

Contoh : pembusukan, perkaratan, peragian, pembakaran.

0 komentar


. . .
 
© 2011 - | Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah | www.suwur.com | pagar | omaSae | AirSumber | Bengkel Omasae, | Tenda Suwur | Versi MOBILE