Kerajaan Perlak adalah
Kerajaan Islam yang berdiripertama kali di Sumatra.
Kerajaan Perlak disebut juga
Kerajaan Peureula. Demikian
menurut Menurut Prof. Ali
Hasymy. Perlak merupakan
kota dagang penyedia kamper
paling terkenal. Oleh karena
itu, banyak orang dari luar
negeri yang datang ke daerah
tersebut. Hal ini tentu memberikan
pengaruh yang positif
bagi masyarakat. Masyarakat
merasa kebutuhannya tercukupi
sehingga kemakmuran
pun dirasakan oleh mereka.
Kerajaan Perlak berdiri pada pertengahan abad IX.
Raja pertama di Kerajaan Perlak bernama Sultan Alauddin Syed Maulana Abdul Aziz Syah. Kemunculan Kerajaan Perlak tidak lepas dari komunitas muslim Arab yang datang dari tanah Arab. Komunitas ini disinyalir adalah sebagian pengikut Ali bin Abi Talib atau kelompok Syiah yang melarikan diri akibat pertentangan politik di Madinah. Tidak heran jika pada awalnya aliran Syiah mewarnai Islam yang berkembang di ujung Sumatra ini. Warna Syiah terlihat dari pendiri kerajaan ini, yaitu Alauddin Syed Maulana Abdul Aziz Syah yang beraliran Syiah.
Selanjutnya, seiring dengan stabilnya keadaan politik umat Islam di Arab, para dai Sunni berkelana untuk menyebarkan Islam hingga sampai di Kerajaan Perlak. Aliran Sunni pertama kali masuk pada masa sultan ketiga, Sultan Alauddin Syed Maulana Abbas Syah. Setelah wafatnya, pada tahun 300 Hijriah atau 913 Masehi terjadi pertempuran antara penganut Syiah dan Sunni di Perlak hingga tidak ada sultan selama dua tahun. Kaum Syiah memenangkan pertarungan pada tahun 302 Hijriah dengan naiknya Sultan Alauddin Syed Maulana Ali Mugayyat Shah yang beraliran Syiah.
Dari Perlak, penyebaran Islam selanjutnya meluas ke kerajaan-kerajaan lainnya.
Pada akhir pemerintahan sultan ini, kembali terjadi pertempuran yang dimenangkan oleh kaum Sunni sehingga sultan-sultan berikutnya berasal dari kaum Sunni. Dengan demikian, Syiah yang sempat mewarnai perkembangan awal Islam di Sumatra berganti dengan warna Sunni hingga saat ini. Kerajaan Perlak mengalami pasang surut akibat perebutan pengaruh antartokoh. Hal ini menyebabkan para pedagang mengalihkan perdagangannya ke Samudera Pasai yang mulai muncul. Pada akhir abad XII Kerajaan Perlak pun akhirnya mengalami kemunduran.
Selengkapnya : Kerajaan Islam di Indonesia : Nusantara