Halaman
Kata Pengantar Direktur Pembinaan SMK
Kata Pengantar
Daftar Isi
Diagram Pencapaian Kompetensi.
Penjualan
Abstraks
Pendahuluan
1. Latar Belakang dan Masalah
2. Tujuan Program Keahlian Penjualan
3 Profil Kompetensi Tamatan Program Keahlian Penjualan .
4 Pengelompokan Unit Kompetensi
5. Strategi pembelajaran
JILID 1
Bab I. Dasar Kompetensi Kejuruan
1. Bekerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan
2. Bekerjasama Dilingkungan Sosial yang Berbeda
3. Menangani Konflik
4. Mengikuti Prosedur Keamanan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja
Bab II Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan
1 Prosedur pengoprasian alat komunikasi
2 Mempersiapkan dan mengoprasikan alat hitung
3. Mengoprasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
4 Mempersiapkan dan mengoprasikan alat ukur
5 Mempersiapkan dan mengoprasikan alat bantu verifikasi
Bab III Melakukan Negosiasi
1. Negosiasi
2 Tanggapan Terhadap Keberatan yang Muncul dari Calon Pelanggan
3. Melakukan Proses tawar menawar dengan calon pelanggan.
4. Memotivasi, meyakinkan dan mendorong calon
pelanggan kearah kesepakatan
JILID 2
Bab IV Melakukan Konfirmasi Keputusan Pelanggan
1. Konfirmasi Keputusan Pelanggan
2. Mengajukan pertanyaan konfirmasi keputusan calon pelanggan
3. Kofirmasi keputusan calon pelanggan
Bab V Proses administrasi transaksi .
1. Administrasi Transaksi
2. Formulir Administrasi kredit
4. Mengisi Formulir atau Berkas - Berkas
Bab VI Penyerahan/Pengiriman Produk
1. Mempersiapkan barang yang diserahkan atau dikirim
2. Proses penyerahan produk
3. Proses Pengiriman produk yang dibeli Pelanggan
JILID 3
Bab VII Menagih Pembayaran (Hasil pembayaran)
1. Klausul klausul perjanjian jual bel
2 Mengidentifikasi klausul perjanjian jual beli
3. Melakukan kontak dengan pelanggan
4 Melakukan proses penagihan pembayaran
Bab VIII Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan
1. Menganalisis/Mengevaluasi hasil hubungan yang telah dijalin dengan pelanggan
2 Mendorong Pelanggan meningkatkan volume pembelian atau frekuensi pembelian ..
3. Menawarkan produk lain (penjualan silang) yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Bab IX. Menata produk
1. Menginterprestasikan perencanaan visual penataan Produk
2. Memonitor Penataan atau Display Produk
3 Menjaga display produk sesuai dengan standar
perusahaan dan perencanaan
BAB X. PENUTUP
LAMPIRAN A. DAFTAR PUSTAKA...................................................
LAMPIRAN B. GLOSARIUM...............................................................
Melakukan konfirmasi keputusan pelanggan : Melakukan proses administrasi transaksi
: Melakukan penyerahan atau pengiriman produk
: Melakukan negosiasi
: Menagih pembayaran (hasil penjualan)
: Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan
transaksi di lokasi penjualan
: Menata produk
: Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan
PENJUALAN
Abstrak
Era globalisasi semakin dekat. Dalam era ini berbagai aturan dan
proteksi akan dieliminasi, sehingga cara yang paling baik adalah mengantisipasi berbagai bentuk persaingan antar negara yang akan terjadi, baik
dalam kerangka perdagangan barang dan jasa maupun tenaga kerja.
Saat ini barang dan jasa yang diperdagangkan telah diukur dengan
kualitas berdasarkan standar internasional yang disebut ISO. ISO tersebut merupakan pengakuan dunia internasional terhadap lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas dan dapat diterima di
pasar global. Untuk itulah para produsen barang dan jasa saat ini saling
berlomba untuk mendapatkan ISO, agar barang dan jasa yang dihasilkan
dan dipasarkan akan mendapatkan pengakuan internasional.
Bagaimana dengan tenaga kerja Indonesia ? Apakah telah siap
bersaing di tingkat internasional ? Dalam kaitan ini, kita perlu mengantisipasi persaingan yang akan dihadapi tenaga kerja Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tantangan
bagi tenaga kerja Indonesia sangatlah besar dibandingkan dengan tenaga kerja luar negeri. Berbagai tantangan yang dihadapi adalah menyangkut kualitas yang rendah yang ditunjukkan oleh attitude, skill dan kemampuan tenaga kerja yang sangat rendah. Kondisi sangat mengkhawatirkan,
karena dengan kualitas yang rendah, persaingan tenaga kerja Indonesia
di pasar kerja lokal apalagi di pasar kerja internasional akan semakin
berat. Akibatnya, tenaga kerja kita akan menjadi penonton, alias penganggur, paling tidak hanya sebagai pekerja kasar.
Dalam kerangka tersebut tenaga kerja Indonesia harus dipersiapkan sesuai dengan standar internasional.Standar internasional ini merupa
kan paspor yang akan berlaku di setiap negara. Untuk mendapatkan paspor tersebut diukur dengan satu standar yang disebut standar kompeten
si.Menurut substansinya kompetensi (kemampuan) dapat dibagi menja di
dua kelompok besar, yaitu kompetensi umum (generic competencies atau
soft competencies) dan kompetensi bidang (hardcompetencies”). Sudut
pandang lain dalam mengklasifikasikan kompetensi, dapat ditinjau dari
tingkatan kompetensi dan efek tingkat kinerja yang ditimbulkannya.
Dalam klasifikasi ini, kompetensi dibedakan menjadi kompetensi
minimum (“threshold competencies”) dan kompetensi pembeda individu
dengan kinerja superior dan rata-rata (“differentiating competencies”).
Pada tingkat organisasi, kompetensi dapat diklasifikasikan menurut
perannya dalam pencapaian visi-misi, bisnis, strategi, dan budaya
perusahaan. Dalam hal ini kompetensi dibedakan menurut kompetensi
inti (“core competencies”) dan kompetensi pendukung (“supporting
competencies”).
Kompetensi inti diperlukan untuk mencapai visi-misi,bisnis, strategi,
dan budaya perusahaan.Kompetensi yang termasuk inti memiliki kontri
busi dan keterkaitan yang jelas terhadap visi-misi, bisnis, strategi, dan
budaya perusahaan.Biasanya kelompok kompetensi ini diwajibkan untuk
dimiliki oleh seluruh anggota perusahaan,karena diyakini memberikan
nilai tambah dan meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
yang sering disebut dengan standar kompetensi adalah kemampuan
seseorang yang ditunjukkan dengan kebulatan pengetahuan, keteram
pilan, keahlian, sikap dan perilaku dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
standar tertentu.
Dalam Program keahlian penjualan Kompetensi yang harusdikuasai
terbagi 2 yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan Penjualan dan Kompetensi
kejuruan Penjualan.
Ada 4 Dasar Kompetensi Kejuruan Penjualan Yang harus dikuasai yaitu :
1. Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan
1. Bekerja di lingkungan sosial yang berbeda
2. Menangani Komplik
3. Mengikuti prosedur keamanan,keselamatan dan kesehatan kerja
Sedangkan Kompetensi Kejuruan Penjualan terbagi 8 Standar kompetensi yaitu:
1 Mengoperasikan peralatan transaksi dilokasi Penjualan
2 Melakukan negosiasi.
3 Melakukan konfirmasi keputusan pelanggan.
4 Melakukan proses administrasi transaksi.
5 Melakukan penyerahan atau pengiriman produk.
6 Menagih pembayaran (hasil penjualan)
7 Menemukan peluang baru dari pelanggan
8 Menata Produk
Pendahuluan
1. Latar Belakang dan Masalah
Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia disegala bidang akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya tersebut dapat dilakukan dan ditempuh melalui pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya memiliki keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan yang dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Kehadiran SMK sekarang ini semakin didambakan masyarakat; khususnya masyarakat yang berkecimpung langsung dalam dunia kerja. Dengan catatan, bahwa lulusan pendidikan kejuruan memang mempunyai kualifikasi sebagai (calon) tenaga kerja yang memiliki keterampilan vokasional tertentu sesuai dengan bidang keahliannya.
Upaya untuk mencapai kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja tersebut, perlu didasari dengan kurikulum yang dirancang dan dikembangkan dengan prinsip kesesuaian dengan kebutuhan stakeholders. Kurikulum pendidikan kejuruan secara spesifik memiliki karakter yang mengarah kepada pembentukan kecakapan lulusan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. Kecakapan tersebut telah diakomodasi dalam kurikulum SMK yang meliputi kelompok Normatif, Adaptif dan kelompok Produktif.
2. Tujuan Program Keahlian Penjualan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Penjualan
sebagai bagian dari pendidikan menengah, bertujuan menyiapkan
siswa/tamatan:
Pendahuluan
a Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap
profesional dalam lingkup keahlian Bisnis dan Manajemen,
khususnya Penjualan.
b Mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Bisnis dan
Manajemen, khususnya Penjualan.
c Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan
datang dalam lingkup keahlian Bisnis dan Manajemen, khususnya
Penjualan.
d Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, selektif dan kreatif.
3 Profil Kompetensi Tamatan Program Keahlian Penjualan
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, pendidikan
kejuruan senantiasa berupaya melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan zaman. Orientasi kurikulum yang dilaksanakan adalah
pemenuhan permintaan pasar, rancangan pendekatan pengembangannya
menerapkan pendekatan akademik, kecakapan hidup (life skill),
kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum), serta
pendekatan kurikulum berbasis luas dan mendasar (Broad Based
Curriculum). Berikut ini adalah gambaran tentang profil kompetensi
tamatan program keahlian penjualan.
Jenjang
Jabatan
Level
Sertifikat
Jalur
Pendidikan
Pramuniaga III SMK/D1
Unit-unit Kompetensi yang relevan berdasarkan penambahan unit
kompetensi perlevel/jenjang
• Mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi dilokasi penjualan
• Menata produk
• Melakukan Negosiasi
• Melakukan konfirmasi keputusan pelanggan
• Melakukan proses administrasi transaksi
• Melakukan penyerahan atau pengiriman produk
• Menagih pembayaran (hasil penjualan)
• Menemukan peluang baru dari pelanggan
Kasir /
Collector
II SMK
• Mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi dilokasi penjualan
• Menagih pembayaran (hasil penjualan)
• Menemukan peluang baru dari pelanggan
Pengantar I SMK
• Melakukan penyerahan atau pengiriman produk
• Menemukan peluang baru dari pelanggan
4 Pengelompokan Unit Kompetensi
Pengertian kompetensi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai
kemampuan manusia yang ditemukan dari praktek dunia nyata yang
dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses
(‘superior’) dengan yang biasa-biasa saja di tempat kerja.
Kompetensi seseorang dapat ditunjukkan dengan hasil kerja atau
karya, pengetahuan, keterampilan, perilaku, karakter, sikap, motivasi,
dan/atau bakatnya. Untuk membedakan penyanyi dan pelukis yang
superior dengan rata-rata, misalnya, dapat dilihat dari karyanya, yang
berupa album dan lukisannya. Sedangkan untuk membedakan juru-taksir
(“appraisal”) superior dengan rata-rata, yang tugas utamanya memberikan
estimasi harga suatu barang,adalah pengetahuannya akan harga barang.
Sedangkan yang membedakan tukang las superior, misalnya: “over head
welder” dengan yang rata-rata adalah ketrampilannya menggunakan
peralatan las untuk posisi dan tempat kerja yang sangat sulit, seperti
kemampuan melas posisi di atas kepala. Dari contoh-contoh di atas
ditemukan bahwa yang membedakan antara mereka yang berkinerja
superior dengan yang rata-rata bukan semata-mata tingkat intelegensi
dan nilai akademis yang dimilikinya, tetapi keterampilannya mlakukan
pekerjaan.
Spencer(1993:9) mendefinisikan kompetensi sebagai “an underlying
characteristic of individual that is causally related to criterion-referenced
effective and/or superior performance in a job or situation”. Kompetensi
didefinisikan sebagai karakteristik individu yang melekat yang merupakan
bagian dari kepribadian individu yang relatif dalam dan stabil, dan dapat
dilihat serta diukur dari perilaku individu yang bersangkutan, di tempat
kerja atau dalam berbagai situasi. Dengan demikian, kompetensi
seseorang mengindikasikan kemampuan berperilaku dalam berbagai
situasi yang cukup konsisten pada suatu periode waktu yang cukup
panjang, dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata. Kompetensi
memiliki persyaratan yang dapat digunakan untuk menduga, yang secara
empiris terbukti merupakan penyebab suatu keberhasilan
Kompetensi bidang Penjualan dikelompokkan dalam tiga kategori,
yaitu:
a. Kompetensi Umum, terdiri dari unit-unit kompetensi yang menjadi
prasyarat umum untuk bekerja di sektor Penjualan secara umum.
b. Kompetensi Inti, didasarkan pada lingkup pekerjaan Penjualan
dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang spesifik.
c. Kompetensi Pilihan, didasarkan pada lingkup pekerjaan Penjualan
yang memerlukan kekhususan/spesialisasi dan memerlukan
kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur.
Daftar Unit Kompetensi SMK
KODE
UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI UMUM
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI PILIHAN
Mempersiapkan dan Mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan
Melakukan negosiasi
Melakukan konfirmasi keputusan pelanggan
Melakukan proses administrasi transaksi
Melakukan penyerahan atau pengiriman produk
Menagih pembayaran (hasil penjualan)
Menemukan peluang baru dari pelanggan
Menata produk
STRUKTUR PEMETAAN KURIKULUM SMK KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN
Melakukan Konfirmasi Keputusan Pelanggan
2. Melakukan Proses Aministrasi Transaksi
3. Melakukan Penyerahan/Pengiriman Produk
4. Melakukan Negoisasi
5. Menagih Pembayaran (Hasil Pembayaran)
6. Menyiapkan dan Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi Penjualan
7. Menata Produk
8. Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan
5. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran berkaitan dengan cara atau sistem penyampaian isi kurikulum dalam upaya pencapaian tujuan yang telah dirumuskan Keberhasilan aktivitas belajar peserta didik banyak dipengaruhi oleh
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK adalah pembelajaran berbasis kompetensi
Pendekatan pembelajaran ini menganut pembelajaran tuntas (mastery
learning) untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan (knowledge),ke -
terampilan(skills),dansikap (attitude),agar dapat bekerja sesuai profesinya
seperti yang dituntut suatu kompetensi. Untuk dapat belajar secara
tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. Learning by doing (belajar melalui aktivitas / kegiatan nyata,yang
memberikan pengalaman belajar bermakna),dikembangkan menjadi
pembelajaran berbasis produksi.
b. Individualized learning (pembelajaran yang memperhatikan
keunikan setiap individu).
Penerapan model belajar tuntas pada program keahlian Penjualan
di SMK,menuntut kemampuan dan kreativitas guru dalam mengkemas
kegiatan pembelajaran,baik di sekolah maupun di luar sekolah (industri)
sesuai dengan tuntutan standar dunia kerja.Dengan demikian diharapkan
lulusan SMK program keahlian Penjualan mampu mengembangkan
seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga mereka memiliki kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor untuk mampu bekerja sesuai dengan yang
dipelajarinya.Lulusan SMK harus mampu bersaing secara cerdas,
sehingga dapat memasuki dunia kerja pada dunia usaha dan industri,
baik pada tingkat nasional,bahkan tidak menutup kemungkinan pada
tingkat internasional.
Selengkapnya : Penjualan