Dalam kehidupan sehari-hari, kita merasakan tidak bisa hidup tenang
dan hidup bahagia tanpa ada bantuan orang-orang yang ekonominya di bawah
status kita. Untuk membuang sampah, kita butuh pemulung sampah. Untuk
membersihkan kendaraan butuh bantuan orang lain. Terlebih lagi untuk
mengerjakan kebun atau sawah yang kita miliki. Sederhananya, dalam
kehidupan sehari-hari kita akan selalu memerlukan bantuan dari orang
lain tanpa ada pengecualian baik miskin ataupun kaya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sudah tidak pada tempatnya
bila kita menghardik, membenci, menelantarkan atau mencaci maki
orang-orang miskin. Kaum miskin (dhu’afa), baik karena ekonomi, maupun
fisik menjadi bagian dari anggota keluarga kita, dan perlu mendapat
perhatian yang seksama dari kita semua.
Bahkan, Islam memberikan pelajaran bahwa ciri dari orang yang
mendustakan agama itu adalah bila mereka menghardik atau menelantarkan
orang miskin.
[ SELENGKAPNYA ]