[iklan]

Pengaruh Sistem Ekonomi (Diskusi)

 Kadang lucu ketika berfikir siapapun yang kita pilih sebagai pemimpin akan bisa menyejahterakan kita, padahal ketika ia perlu uang/anggaran untuk itu, ia harus pinjam uang berbunga dulu..lucunya lagi pinjam uang ke bank-nya sendiri.. tambah lucu ketika jumlah uang yang dicetak sang bank didasarkan pada mata uang negara lain (dollar AS) yang juga hasil pinjaman berbunga. Saat utang/kredit/pinjaman sudah melebihi batas (gdp limit) sementara kebutuhan masih banyak (khususnya masa pandemi), orang-orang yang menjadi pilihan rakyat ini mau pakai uang dari mana? Dana Pensiun? Kesehatan? Haji? Sehingga ada sebutan defisit anggaran? Kalau pandemi ini berlangsung lama bagaimana? kapan sejahteranya? Ternyata kondisi ini telah termaktub dalam undang-undang (yang juga dibuat oleh orang-orang pilihan rakyat), menjadi sebuah sistem yang solid dan menjadi pelajaran di sekolah-sekolah sejak puluhan tahun yang lalu, Siapapun pemimpin yang berhasil menang dari sistem politik yang ada, pasti menjalani sistem ekonomi ini.


Dan tidak ada "orang berpengetahuan" mengingatkan mengenai ini (16:17 dan 6:129). Beberapa negara kemudian sadar dan pelan-pelan mengurangi pengaruh sistem ekonomi ini dengan membuang dollar atau menjadikan Bank Central negara-nya di bawah pemerintah.

Cetakan rupiah hasil utang berbunga tadi nilainya juga ternyata turun terus setiap tahun krn "ditransaksikan rugi/negative trade" di pasar uang.

Ketika Uang adalah Utang, seorang Yutuber meng-klaim uang dari bank pun, bank akan mencetak uang-nya sebagai pinjaman/utang kepada pemerintah..Sistem ekonomi berdasarkan utang ini yang membuat gap orang kaya dan miskin semakin lebar. Ekonomi harus dibangun dari produktifitas, bukan dari utang, artinya sang kaya yang punya uang men-distribusi uang=utang kepada orang lain yang bekerja padanya. Semakin tinggi produktifitas, maka semakin tinggi penghasilan/kemampuan melunasi utang dari kedua level manusia tadi. Jika youtuber (yang tidak memproduksi beras/pakaian, atau memiliki 2 sd 3 sub home industri, dll.) semakin banyak mendapat uang maka ia juga harus lebih banyak men-deliver uangnya agar ekonomi bisa berjalan. Jika tidak, maka ia telah men-generate kemiskinan orang lain di masa depan. Karena uang yang didapat ditentukan dari jumlah viewer video, bukan produktifitas, itu menjadikan proses delivery uang=utang tadi tidak sempurna.

Setiap rupiah yang dicetak Bank di Indonesia hari ini akan jadi future taxation (pajak masa depan) bagi seluruh warga negara.


Iwan 


20 jika terjadi perang Amerika vs China, yang menang siapa? Tujuannya apa? 

*Jika melihat sejarah singkat di atas, sang pemenang adalah negara yang lain lagi yang tidak pernah kita kira sebelumnya. Negara itu akan menguasai dunia melalui ekonomi dengan menerbitkan mata uang baru..secara digital..


Verdict :

A. Ada skenario besar diluar sana ("you know who") yang sedang bekerja tak kenal waktu untuk menguasai dunia

B. Selama ekonomi masih mengacu pada fiat money (uang kertas tanpa emas/underlying) dan debt (utang + bunga), maka ekonomi negara tersebut akan terus menurun setiap tahunnya. Karena tidak sejalan dgn sunnatullah (QS 3:75, QS 2:275, QS 59:7)

13: Silahkan dibaca supaya kita paham apa yang sebenarnya sedang terjadi, kita coba melihat lebih keatas agar terlihat lebih jelas

25: Apapun sekenario manusia,


Pemenangnya,…

Mereka yang yang hidupnya Bergantung pada Allah.


Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.



30 DEKADE PENUH TANTANGAN

1918 Perang Dunia 1, Austria vs Eropa Barat, yang kalah siapa? Turki Utsmani.

1919 Tekanan ke-2 untuk Turki. Atas dukungan Inggris (Prince Lawrence of Arabia) Gub. Arab Saudi (Syarif Hasan) meng-klaim dirinya sebagai raja Arab & Keluarganya sebagai pengelola Haramaiyn. Arab keluar dari Khilafah.

1920 Tekanan ke-3 untuk Turki, adanya spanish flu dan bencana alam.

1924 Turki Utsmani resmi bubar.

1932 Arab saudi resmi menjadi negara merdeka.

1929-1939 Amerika dan Jerman krisis ekonomi.

1945 Perang dunia ke-2, Nazi Jerman vs Eropa, yang menang siapa? Amerika (Padahal sebelumnya krisis, koq bisa ya?) dan Israel.

1945-1950 Daulah Islamiyah yang awalnya hanya 1, "dimerdekakan" menjadi negara-negara kecil pada medio ini..punya Presiden sendiri, punya DPR sendiri, tidak saling terkait satu sama lain (padahal 1920an, KH Hasyim selalu diundang ke Arab bahkan hanya untuk menentukan 1 Ramadhan).

1948 Israel merdeka (mungkin ini salah satu alasan khilafah "harus bubar")

1960 awal, Henry Kissinger terpilih jadi Menlu AS.

1967, Meeting Corporate Taking Of Indonesia diprakarsai Henry Kissinger (lagi). Awal globalist mengatur ekonomi Indonesia & dunia.

1968, Freeport dan perusahaan AS lain masuk Indonesia dengan kontrak puluhan tahun.

1971, Henry Kissinger (lagi) & Raja Faishal (Putra Syarif Hasan) membuat perjanjian untuk menjual minyak arab HANYA dengan US Dollar.. muncul istilah Petrodollar.

1972, Indonesia mulai berhutang dollar untuk beli minyak.

1973, Pres Nixon "menceraikan" uang dengan emas.

1973, Keynesian economics mulai diwacanakan, pencetakan uang kertas "lebih bebas" dilakukan.

1974, Pres Nixon mengundurkan diri. Perceraian emas dan uang belum diubah sampai hari ini.

1975, Keynesian economics diajarkan dan dibuat menjadi protocol bank central dunia. Saat itu "produktififas (yang diwakili "Industri") " menjadi acuan kemajuan suatu bangsa. Uang kertas lebih banyak lagi dicetak. Jarak nya semakin melebar dengan emas.

Awal 1990'an, Indonesia menambah utangnya. Kontrak perusahaan AS ditambah puluhan tahun lagi.

Medio 1990'an, Ternyata, acuan kemajuan suatu negara berubah (atau lebih tepatnya "diubah" oleh lembaga ekonomi dunia seperti moody's, S&P). Tidak lagi diukur dari Produktifitas, tetapi mulai diukur dari besarnya kredit yang berjalan di suatu negara. Munculah sistem jual beli dengan kredit, kartu kredit, cicilan. Seiring waktu kita tahu bahwa wajah lain dari kredit adalah utang-utang juga..Awalnya hanya negara yang berhutang, sekarang rakyatnya pun ikut berhutang..jumlah uang yang beredar pun semakin menjauhi emas, nilai kurs nya mulai dan pasti jatuh (sebaliknya harga barang mulai naik, tapi masih bisa "dibeli" dengan kredit)

Akhir 90'an kejatuhan nilai uang di Indonesia tak terkendali, Jumlah uang kertas sudah semakin jauh dengan emas..

2019 Perbandingan rupiah yang beredar vs cadangan emas di Indonesia 1000 vs 8 

2020 jika terjadi perang Amerika vs China, yang menang siapa? Tujuannya apa? 

*Jika melihat sejarah singkat di atas, sang pemenang adalah negara yang lain lagi yang tidak pernah kita kira sebelumnya. Negara itu akan menguasai dunia melalui ekonomi dengan menerbitkan mata uang baru secara digital.

Verdict :

A. Ada skenario besar diluar sana ("you know who") yang sedang bekerja tak kenal waktu untuk menguasai dunia

B. Selama ekonomi masih mengacu pada fiat money (uang kertas tanpa emas/underlying) dan debt (utang + bunga), maka ekonomi negara tersebut akan terus menurun setiap tahunnya. Karena tidak sejalan dengan sunnatullah (QS 3:75, QS 2:275, QS 59:7). Terbukti, harga-harga dan biaya-biaya (seperti sekolah) akan terus naik. Semntara gaji/pendapatan tidak bisa mengejarnya.

C. Belum selesai dengan acuan ekonomi, sistem ekonomi yang dibuat dan harus diterapkan di suatu negara pun sangat eksklusif (postingan saya sebelumnya).

D. Akan sulit jika kita ingin bergerak berlawanan, tahun-tahun di atas adalah pertanyaan yang tidak pernah bisa kita jawab. Mungkin sebagian besar dari kita tidak mengetahuinya.

D. Persiapkan diri & keluarga menghadapi tantangan ekonomi mendatang dengan berhemat/merubah gaya hidup atau menabung emas (tak lupa zakat wajibnya). Mumpung masih ada waktu yang leluasa, sebelum masa sempit menghampiri. Manfaatkan masa muda, sebelum masa tua hadir. Masa sehat sebelum datang sakit.

Cheers..


62 812: Indonesia kuwalat kalih Kanjeng Nabi

Dari postingan ini, saya ingin mengajak untuk melihat bahwa inti masalah kita itu berasal dari luar negeri (1967, artikel John Pilger mengenai corporate taking of Indonesia). Sistem pemerintahan, ekonomi, keamanan, budaya, industrialisasi, pendidikan, kesehatan, hampir semuanya itu "berasal dan di-maintain" dari luar. Contoh resesi di negara kita karena virus dari China. Atau USD 5.2 milyar dari AS untuk Iran per tahun, kini distop oleh Trump, terorisme pun sekarang hampir tidak terdengar. Atau nilai rupiah dan harga komoditi jatuh itu semata-mata karena jual beli 10-20 orang saja di wall street (manipulasi pasar). Nah, dari sejarah dan pengalaman yang ada, pemerintah (exe dan leg) seharusnya bisa menterjemahkan apapun yang datang dari luar negeri itu secara skeptis (tidak terlalu optimis, tidak juga pesimis). Termasuk peluang investasi asing. Memang sulit untuk lepas dari "ikatan" pendidikan yang diajarkan sejak 50 tahun yang lalu itu, lebih sulit lagi lepas dari MoU saat kita mengajukan pinjaman/kredit.






0 komentar


. . .
 
© 2011 - | Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah | www.suwur.com | pagar | omaSae | AirSumber | Bengkel Omasae, | Tenda Suwur | Versi MOBILE