๐️AQIDAH BUSINESS COACHING (ABC) TMMP ASSALIM
✅EPISODE KE #12
"MAKNA REZEKI DALAM ISLAM"
Curhatan tentang betapa keras perjuangan seorang Ayah untuk menafkahi keluarganya, pergi pagi pulang pagi adalah ungkapan yang seringkali terdengar demi menggambarkan perjuangannya mencari rezeki yang tak kenal lelah dan waktu.
Seringkali pula yang muncul adalah ungkapan putus asa, bahwa sekeras apapun ia berusaha nasibnya tak mungkin berubah. Pada akhirnya, yang muncul kemudian berprasangka tidak baik kepada Allah SWT, sang Pemberi Rezeki.
Karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana memahami makna rezeki, agar kita tak berkecil hati. Mengapa demikian? Karena Allah telah membocorkan rahasia Rezeki yang ada di langit dan di bumi. Seperti apa?
Yuk, Gali rahasianya di kajian Pengusaha Muslim bersama Assalim Sidoarjo dengan Tema: "MAKNA REZEKI DALAM ISLAM"
⛔ Pastikan Kesiapan Bapak-Bapak dari segi Niat, Kesehatan, Mental dan Catatan sehingga bisa maximal menyimak dan Belajar untuk Ilmu yang luar biasa ini...✊๐
Insya Allah hanya Keberkahan dan Rahmat dari Allah, segala yang kita Niatkan dan Usahakan. Barakallah Fiikum, Aamiin Allahuma Aamiin...!
ALLAHU AKBAR...!!! ✊✊
ุงูุณูุงู
ุนูููู
ูุฑุญู
ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Mohon Ma'af Yg sekiranya ini mengganggu.
،،،،،،،#########____
Saudaraku se Iman dan Islam, Mari kita banguuuun, kita berdoa:
๐ุจุณู
ุงููู ุงูุฑุญู
ู ุงูุฑุญูู
๐
"Alhamdu Lillahilladzi Ahyaana Ba'da Maa Amaatanaa Wa Ilaihinnusuur,
La Ilaha Illalloh Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa 'Ala Kulli Syai in Qodiir.
Subhanalloh Walhamdulillah Wala Ilaaha Illalloh Huwallohu Akbar La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyyil Adziim, Faghfirli
ุงูุญู
ุฏููู ุฑุจ ุงูุนุงูู
ูู๐
Mari bersiap siap Laksanakan Sholat Tahajud, Witir berdzikir atau baca Al-Qur'an, atau Baca Postingan Kajian Islam,
untk selanjutnya bersiap siap ke Masjid untuk Laksanakan Sholat shubuh berjamaah sebelumnya jangan ditinggalkan sholat sunatal fajri,
untuk selanjutnya setelah sholat shubuh bg yg punya kelonggaran waktu kita laksanakan zdikir atau baca Al-Qur'an sampai terbit Matahari, selang 10 atau 15 menit kita laksanakan Sholat Isyroq 2 Roka'at yang pahalanya seperti Umroh dan Haji,
bila masih mampu dan ada kelonggaran Waktu KITA laksanakan Sholat DHUHA, tp lbh utamanya dilaksanakan di Rumah. SAUDARAKU MUSLIMIN WALMUSLIMAT MU'MININ WALMU'MINAT
Selanjutnya ttg Copas / Postingan Kajian Islam / Laiinnya, mohon maaf sekiranya Sudah ada posting yg sama sekiranya mengganggu dan ndak ada manfa'atnya,
‼HAPUS SAJA‼!!!!!
Saya Ibarat memancing ikan di lautan harapan dapat ikan yang banyak tapi sedikitpun ndak Papa, saya cuman berpedoman Pada hadis Nabi "Man Dalla 'Alaa Khoirin Falahu Mitslu Ajruhu Fa'ilihi dan juga Al-Qur'an " Wal takum Minkum Ummatun Yadnguuna Ilal Khoiri Wayakmuruna bil Ma'rufi Wayanhauna 'Anil Munkari.
Kuntum khoiro Ummatin Uhrijat Linnasi Takmuruuna bil Makrufi Watanhauna Anil munkari.
SMG ALLOH Swt.sllu mmberi KITA ketetapan IMAN dan ISLAM, senantiasa diberi kesehatan diringankan utk BERIBADAH diberi kesempatan utk BERTAUBAT sblm meninggal Dunia, meninggal dlm keadaan HUSNULKHOTIMAH, dan selalu dlm RIDHONYA
ุงู
ูู ุงู
ูู ุงู
ูู ูุง ุฑุจ ุงูุนุงูู
ูู
Saudaraku, sebelum melaksanakan Tahajud dan rangkaiannya lebih baik kita mandi terlebih dahulu.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam sabda beliau:
ููุฒู ุฑุจูุง ุชุจุงุฑู ูุชุนุงูู ุฅูู ุงูุณู
ุงุก ุงูุฏููุง ูู ูููุฉ ุญูู ูุจูู ุซูุซ ุงูููู ุงูุขุฎุฑ ููููู: ู
ู ูุฏุนููู ูุฃุณุชุฌูุจ ูู، ู
ู ูุณุฃููู ูุฃุนุทูู، ู
ู ูุณุชุบูุฑูู ูุฃุบูุฑ ูู، ุญุชู ูููุฌุฑ ุงููุฌุฑ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia setiap sepertiga malam akhir. Ia lalu berkata: ‘Barangsiapa yang berdoa, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni. Hingga terbit fajar‘ ” (HR. Bukhari 1145, Muslim 758)๐ค๐ฟ๐ค
ุงูุณูุงู
ุนูููู
ูุฑุญู
ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
๐ป SPIRIT TAHAJUD (343) 1212 ๐ป
Indahnya Pahala Menahan Amarah
Dari Muรขdz Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Saw. bersabda:
ู
َْู َูุธَู
َ ุบَْูุธุงً ََُููู َูุงุฏِุฑٌ ุนََูู ุฃَْู َُِّูููุฐُู ุฏَุนَุฃُู ุงُููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู ุนََูู ุฑُุคُْูุณِ ุงْูุฎَูุงَุฆِِู َْููู
َ ุงَِْูููุงู
َุฉِ ุญَุชَّู ُูุฎَِّูุฑَُู ู
َِู ุงْูุญُْูุฑِ ู
َุง ุดَุงุกَ
"Barangsiapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskan pelampiasannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)
Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma'nawiyah (keimananan) seseorang.
Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelusuri lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada. Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan darah. Na'udzubillah.
Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi saw. Dengan maksud ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar. Kemudian, Nabi saw. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat." Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.
Rasulullah saw memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah saw. tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah, beliau saw. ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang dada lebih tinggi nilainya daripada harta benda apa pun. Harta, saat itu, ibarat sampah yang bertumpuk yang dipakai untuk suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta yang telah mendapatkan kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan bisa digunakan untuk menempuh perjalanan jauh.
Adakalanya, Rasulullah saw. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi melainkan karena kehormatan agama Allah. Rasulullah saw. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR.Bukhari) Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk, kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi)
Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu menahan diri di kala mendapat ejekan, maka orang seperti inilah yang diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun masyarakatnya.
Seorang Hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya. Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.
Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya. Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
ููุณَ ุงูุดุฏูุฏُ ุจุงูุตُّุฑَุนَุฉِ، ุฅَّูู
ุง ุงูุดุฏูุฏُ ุงูุฐู َูู
ُِْูู َْููุณَู ุนูุฏ ุงูุบَุถَุจِ”.
Artinya: “Bukanlah orang yang kuat adalah orang yang pandai bergulat, hanya saja yang kuat adalah orang yang mampu menahan nafsunya ketika marah”.(Muttafaqun ‘alaihi).
Dalam Taudhih Al Ahkam Min Bulughil Maram, disebutkan bahwa: ” Hadits itu menunjukkan bahwa sesungguhnya kekuatan yang sebenarnya adalah bukanlah kuat otot, kuat jasmani, hanya saja kekuatan yang sebenarnya adalah kekuatan rohani, maka bukanlah yang kuat adalah orang yang membanting orang-orang yang kuat lainnya selalu. Hanya saja yang kuat itu adalah yang mampu melawan hawa nafsunya dan menundukannya tatkala amarahnya memuncak, ia mampu mengekangnya, hingga tidak dapat mendorongnya melakukan hal yang diharamkan, yaitu menyerang, dan menahan lidahnya hingga ia tidak mengucapkan ucapan yang diharamkan dari cacian, laknat, menuduh (tanpa bukti) atau selain dari itu. (Abdullah Al Bassam, Taudhih Al Ahkam Min Bulughil Maram 7/394).
Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya, mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya, melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati. Seperti, ujub dan takabur, riya, sum'ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya.
Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah swt.
Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah saw. bersabda, "Apakah tiada lebih baik saya Beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau." (HR. Thabrani)
Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada sesuatu, naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu langit-langit itu buatnya. Kemudian, turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian, berkeliaranlah ia ke kanan dan kekiri. Maka, apabila tidak mendapat tempat baru, ia pergi kepada yang dilaknat. Bila layak dilaknat (artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat), tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk (kembali ke alamat si pengutuk)." (HR. Abu Dawud) (Yadi Kurniadi)
WAKTUNYA UNTUK SHOLAT TAHAJUD
Selamat menunaikan Sholat Tahajud, semoga Allah Azza wa Jalla memberikan kita kemuliaan di dunia dan akhirat...
Aamiin Ya Rabb.
Memulai Usaha Air Minum Isi Ulang Skala Kecil: Peluang Bisnis Menjanjikan
dengan Modal Terjangkau
-
Usaha air minum isi ulang skala kecil merupakan pilihan bisnis yang semakin
diminati karena permintaan air bersih yang terus meningkat. Dengan modal
yang...