Penyimpanan Telur
Penyimpanan telur pada dasarnya
dilakukan untuk mencegah terjadinya penguapan air. Misalnya penyimpanan
telur dapat dilakukan dengan jalan merendam telurdalam air kapur (ciran
kalsium hidroksida) dan dalam air kaca (cairan natrium silikat).
Penyimpanan telur dengan cara ini pori-pori pada kulit telur akan
tertutup dan pH larutan yang tinggi akan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
Selain itu penyimpanan telur juga dapat dilakukan
melalui pembekuan atau pengeringan. Cara penyimpanan ini lebih mudah dan
telur lebih tahan lama asalkan disimpan di tempat penyimpanan yang
suhunya selalu di bawah 20 derajat celsius.
Selama proses
penyimpanan, telur dapat mengalami beberapa perubahan yang dapat
menurunkan mutu dan kesegarannya. Perubahan yang dapat terjadi antara
lain:
1) Penurunan berat telur, yang disebabkan oleh penguapan air
dan sebagian kecil oleh keluarnya CO2, NH3, N2 dan kadang-kadang H2S.
2)
Bertambahnya diameter kantung udara. Kantung udara terbentuk diantara
membran kulit luar dan membran kulit dalam. Dengan demikian selama
proses penyimpanan volume ruang udara akan meningkat.
3)
Pergeseran; Pada telur segar posisi kuning telur ditengah, makin lama
penyimpanan posisi kuning telur akan bergeser ke pinggir, bahkan semakin
lama telur disimpan kuning telur akan pecah yang disebabkan pecahnya
membran vitelin karena penurunan elastisitasnya dan penurunan kekentalan
putih telur.
4) Penurunan grafik telur; Telur apabila disimpan
terlalu lama akan melayang dalam air, hal ini disebabkan karena
meningkatnya ukuran kantung udara.
5) Perubahan bau, aroma dan rasa.
Peningkatan jumlah putih telur, karena pergeseran air dari albumin ke kuning telur.
Adanya beberapa perubahan yang dapat terjadi selama penyimpanan, maka beberapa hal yang dianjurkan antara lain:
1) Menyimpan telur sebaiknya di dalam almari pendingin.
Daya
simpan telur di suhu ruang adalah 8 hari sedangkan di dalam kulkas bisa
bertahan hingga 3 minggu. Setelah ini, kualitas telur akan menurun.
2) Walaupun isi telur tersimpan di dalam cangkang, pori-pori kulit telur tetap bisa menyerap aroma dari luar.
Karenanya, simpan telur tidak berdekatan dengan bahan pangan berbau tajam, seperti ikan, durian dan terasi.
3) Simpan telur di dalam rak dan balik setiap 2 hari sekali.
Ini untuk menjaga kualitas telur tetap baik dan kuning telur tetap di tengah.
Selengkapnya >> tentang MENGOLAH DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DARI SAYURAN DAN TELUR
Posting Komentar