Syeikh Atha bin Khalil Abu Rashthah
(Amir Hizbut Tahrir) :
Sesungguhnya sabar itu adalah kamu sabar mengatakan kebenaran, melakukan kebenaran, menahan penderitaan—karena keteguhanmu dengan semua itu—di jalan Allah; sabar tidak membuat kamu berpaling, lemah dan lunak.
Sesungguhnya sabar itu adalah sabar atas bencana, sabar dengan qadha’(keputusan Allah), yang membuat kamu semakin teguh, tidak membuat kamu labil; semakin membuat kamu berpegang teguh pada al-Kitab, tidak membuat kamu berpaling darinya dengan dalih beratnya musibah yang menimpamu. Sabar adalah sesuatu yang membuat seseorang bertambah dekat dengan Tuhannya, tidak membuat seseorang semakin jauh dari Tuhannya. “Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap: ‘Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim’.” (TQS. Al-Anbiyā’ [21] : 87).
Sesungguhnya sabar itu adalah yang mempertajam misi, dan yang mendekatkan jalan ke surga, sebagaimana kesabaran Bilal, Khubab, dan keluarga Yasir. “Tetaplah sabar, keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah surga.” Sebagaimana kesabaran Khubaiab, dan Zaid … Seperti kesabaran orang-orang yang melawan penguasa tiran, dimana mereka sedikitpun tidak takut karena Allah terhadap celaan para pencela.
Seperti kesabaran generasi pertama yang cemerlang dan diberkati, yaitu para sahabat Rasulullah saw, yang jujur dan terpercaya; seperti kesabaran para sahabat yang menyaksikan perjanjian, mereka yang diboikot di bukit, mereka yang hijrah ke Habasyi, dan mereka yang dikejar-kejar karena mereka berkata “Allah Tuhan Kami”.
Seperti kesabaran kaum Muhajirin dan Anshar ketika mereka berjihad melawan orang-orang musyrik, Persia dan Romawi; seperti kesabaran tawanan perang kelompok Abdullah bin Abu Khudafah; seperti kesabaran para Mujahid yang beriman, yang benar dengan keimanannya.
Sabar itu adalah kamu sabar memerintahkan perbuatan yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar, serta tidak lemah di hadapan penyiksaan di jalan Allah. Sabar itu adalah kamu sabar menjadi prajurit dalam tentara kaum Muslim yang tengah bergerak untuk memerangi musuh-musuh Allah![]
(Amir Hizbut Tahrir) :
Sesungguhnya sabar itu adalah kamu sabar mengatakan kebenaran, melakukan kebenaran, menahan penderitaan—karena keteguhanmu dengan semua itu—di jalan Allah; sabar tidak membuat kamu berpaling, lemah dan lunak.
Sesungguhnya sabar itu adalah sabar atas bencana, sabar dengan qadha’(keputusan Allah), yang membuat kamu semakin teguh, tidak membuat kamu labil; semakin membuat kamu berpegang teguh pada al-Kitab, tidak membuat kamu berpaling darinya dengan dalih beratnya musibah yang menimpamu. Sabar adalah sesuatu yang membuat seseorang bertambah dekat dengan Tuhannya, tidak membuat seseorang semakin jauh dari Tuhannya. “Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap: ‘Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim’.” (TQS. Al-Anbiyā’ [21] : 87).
Sesungguhnya sabar itu adalah yang mempertajam misi, dan yang mendekatkan jalan ke surga, sebagaimana kesabaran Bilal, Khubab, dan keluarga Yasir. “Tetaplah sabar, keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah surga.” Sebagaimana kesabaran Khubaiab, dan Zaid … Seperti kesabaran orang-orang yang melawan penguasa tiran, dimana mereka sedikitpun tidak takut karena Allah terhadap celaan para pencela.
Seperti kesabaran generasi pertama yang cemerlang dan diberkati, yaitu para sahabat Rasulullah saw, yang jujur dan terpercaya; seperti kesabaran para sahabat yang menyaksikan perjanjian, mereka yang diboikot di bukit, mereka yang hijrah ke Habasyi, dan mereka yang dikejar-kejar karena mereka berkata “Allah Tuhan Kami”.
Seperti kesabaran kaum Muhajirin dan Anshar ketika mereka berjihad melawan orang-orang musyrik, Persia dan Romawi; seperti kesabaran tawanan perang kelompok Abdullah bin Abu Khudafah; seperti kesabaran para Mujahid yang beriman, yang benar dengan keimanannya.
Sabar itu adalah kamu sabar memerintahkan perbuatan yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar, serta tidak lemah di hadapan penyiksaan di jalan Allah. Sabar itu adalah kamu sabar menjadi prajurit dalam tentara kaum Muslim yang tengah bergerak untuk memerangi musuh-musuh Allah![]