Pada tahun 1922 Fleming secara tidak sengaja menemukan sebuah antibiotik
yang membunuh bakteri, tetapi tidak membunuh sel darah putih. Penemuannya itu
diawali ketika dia sedang menderita flu. Ketika menderita flu, Fleming membuat
biakan dari ingusnya di atas cawan petri. Saat mengamati cawan petri yang dipenuhi
bakteri kuning, air matanya jatuh di atas cawan petri tersebut. Hari berikutnya dia
memeriksa biakannya. Ia menemukan tempat yang bersih di tempat jatuhnya air
mata. Pengamatannya yang cermat dan keingintahuannya yang tinggi menuntun
Fleming pada kesimpulan yang benar: air mata mengandung zat yang
menyebabkan perusakan secara cepat (lisis) pada bakteri, tetapi tidak berbahaya
terhadap jaringan tubuh. Enzim yang ada pada air mata ia namakan lisosim
(lysozyme). Walaupun diketahui bahwa lisosim tidak begitu penting-karena
membunuh bakteri yang tidak berbahaya-tetapi penemuan ini menjadi pendahuluan
untuk menemukan penisilin pada tahun 1928. (Dikutip dari Serendipity: Penemuan-
Penemuan di Bidang Sains yang Tidak Disengaja, Pakar Raya, Bandung)
Sudahkah Anda melakukan kegiatan inkuiri ilmiah dalam mempelajari Biologi?
Inkuiri ilmiah merupakan suatu proses yang ditempuh untuk memecahkan masalah,
merencanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data dan
menganalisis data, serta menarik kesimpulan. Jadi, inkuiri ilmiah melibatkan Anda
secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan.
Dengan demikian, Anda akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu
teliti, tekun, objektif, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain.
Dalam buku Biologi disajikan berbagai media bagi Anda untuk melakukan inkuiri ilmiah. Media inkuiri yang tersaji dalam buku ini meliputi Eksperimen, Eksperimen Plus, Forum Diskusi, Tugas Mandiri, dan Tugas Kelompok.
Coba perhatikan kata kunci berikut:
menemukan, pengamatannya yang cermat, penemuannya, keingintahuannya, membuat biakan, kesimpulan, mengamati, penemuan, memeriksa.
Kata-kata tersebut merupakan ciri-ciri kegiatan inkuiri ilmiah.