Jenis Plot
Ketika kita menonton atau melihat atau membaca sebuah lakon fiksi maka emosi kita akan terpengaruh dengan apa yang kita tonton, lihat, atau baca tersebut. Emosi ini timbul karena terpengaruh oleh jalinan peristiwa-peristiwa dan jalannya cerita yang ditulis oleh penulis. Jalinan peristiwa dan jalannya cerita inilah yang dimaksud dengan plot. Plot lakon banyak sekali ragamnya tergantung dari penulis lakon mempermainkan emosi kita. Secara sederhana plot dapat dibagi menjadi dua yaitu simple plot (plot yang sederhana) dan multi plot (plot yang lebih dari satu).
1. Simple Plot
Simple plot atau plot lakon yang sederhana adalah lakon yang memiliki satu alur cerita dan satu konflik yang bergerak dari awal sampai akhir. Simple plot ini terdiri dari plot linear dan linear-circular. Plot linear adalah alur cerita mulai dari awal sampai akhir cerita bergerak lurus sedangkan linear-circular adalah alur cerita mulai dari awal sampai akhir bergerak lurus secara melingkar sehingga awal dan akhir cerita akan bertemu dalam satu titik. Alur linear ini masih bisa dibagi-bagi lagi sesuai dengan sifat emosi yang terkandung dari plot linear ini, terdiri dari alur menanjak atau rising plot, alur menurun atau falling plot, alur maju atau progressive plot, alur mundur atau regressive plot, alur lurus atau straight plot, dan alur melingkar atau circular plot.
Alur menanjak atau rising plot adalah alur dengan emosi lakon mulai dari tingkat emosi yang paling rendah menuju tingkat emosi lakon yang paling tinggi. Alur ini adalah alur cerita paling umum pada alur lakon. Alur menurun atau falling plot adalah alur dengan emosi lakon mulai dari tingkat emosi yang paling tinggi menuju tingkat emosi lakon yang paling rendah. Alur ini merupakan kebalikan dari alur menanjak atau rising plot. Alur maju atau progresive plot adalah alur cerita yang dimulai dari pemaparan peristiwa lakon sampai menuju inti peristiwa lakon. Jalinan jalan cerita dalam lakon bergerak mulai dari awal sampai akhir tanpa ada kilas balik. Alur mundur atau regresive plot adalah alur cerita yang dimulai dari inti cerita kemudian dipaparkan bagaimana sampai terjadi peristiwa tersebut. Alur ini merupakan kebalikan dari progressive plot. Contoh lakon dengan alur mundur adalah Opera Primadona karya Nano Riantiarno yang dimainkan oleh Teater Koma. Alur lurus atau straight plot hampir sama dengan alur maju.
2. Multi Plot
Multi plot adalah lakon yang memiliki satu alur utama dengan beberapa sub plot yang saling bersambungan. Multi plot ini terdiri dari dua tipe yaitu alur episode atau episodic plot dan alur terpusat atau concentric plot. Alur episode atau episodic plot adalah plot cerita yang terdiri dari bagian perbagian secara mandiri, di mana setiap episode memiliki alur cerita sendiri. Setiap episode dalam lakon tersebut sebenarnya tidak ada hubungan sebab akibat dalam rangkaian cerita, tema, tokoh. Tetapi pada akhir cerita alur cerita yang terdiri dari episode-episode ini akan bertemu. Contoh lakon dengan alur episode atau episodic plot adalah lakon Panembahan Reso karya W.S. Rendra, Raja Lear karya William Shakespeare dan lain-lain.
Concentric plot adalah cerita lakon yang memiliki beberapa plot yang berdiri sendiri, dimana pada akhir cerita semua tokoh yang terlibat dalam cerita yang terpisah tadi akhirnya menyatu guna menyelesaikan cerita. Plot-plot yang ada dalam cerita tersebut memiliki permasalah yang harus diselesaikan.
Jadi ingat pelajaran sekolah dulu :hemmm:
BalasHapusSewa Mobil Jakarta