Daur Nitrogen



Daur Nitrogen
 Nitrogen atau zat lemas merupakan unsur yang diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Nitrogen tidak diperlukan dalam bentuk unsur, melainkan dalam bentuk persenyawaan. Atmosfer bumi mengandung 79% gas nitrogen. Gas ini sulit bereaksi dan karenanya tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh makhluk hidup.
 Apa fungsi nitrogen bagi tubuh makhluk hidup? Nitrogen merupakan salah satu pembentuk asam amino. Asam amino merupakan persenyawaan pembentuk protein. Protein merupakan senyawa yang berguna sebagai penyusun tubuh, misalnya otot, daging, dan sebagai penggiat reaksi-reaksi metabolisme tubuh, misalnya enzim pencernaan untuk mencernakan makanan. Karena petir, nitrogen di atmosfer bersenyawa dengan oksigen membentuk nitrat (NO3). Tumbuhan menyerap nitrat dari tanah untuk dijadikan protein. Ketika tumbuhan dimakan konsumer, nitrogen berpindah ke tubuh hewan. Urin, bangkai hewan, dan tumbuhan yang mati akan diuraikan oleh makhluk hidup pengurai menjadi amonium dan amoniak. Bakteri nitrit Nitrosomonas mengubah amonium menjadi nitrit. Selanjutnya bakteri nitrat Nitrosobacter akan mengubah nitrit menjadi nitrat. Peristiwa pengubahan amonium menjadi nitrit dan nitrat disebut sebagai nitrifikasi. Nitrat akan diserap lagi oleh tumbuhan. Ada pula bakteri yang mampu mengubah nitrat atau nitrit menjadi nitrogen bebas di udara. Proses ini disebut sebagai denitrifikasi.
 Pada umumnya makhluk hidup tidak mampu memanfaatkan nitrogen secara langsung dari udara. Akan tetapi ada pula yang dapat memanfaatkannya. Contohnya bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan kacang-kacangan (kelompok Leguminosae) membentuk bintil akar dan mampu mengikat nitrogen dari udara. Bakteri tersebut sangat menguntungkan para petani, karena dapat menyediakan nitrogen bagi tumbuhan inangnya dan juga dapat menyuburkan tanah. Tanah yang kekurangan bakteri Rhizobium dapat ditaburi dengan legin, yaitu biakan bakteri pengikat nitrogen yang saat ini sudah banyak dijualbelikan. Jika tanah tersebut pernah ditanami tanaman kacang-kacangan berarti tanah tersebut sudah mengandung Rhizobium. Bila kalian menanam kedelai, tidak perlu memupuk (ZA, urea) dalam jumlah banyak, karena sebagian dari N tersebut akan dipenuhi oleh Rhizobium yang ada dalam bintil akar.

Contoh Soal (Struktur dan Fungsi Sel)


Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk jawaban yang tepat!
1. Perbedaan RE kasar dan RE halus dengan adanya ....
a. lisosom
b. sentrosom
c. ribosom
d. mitokondria
e. badan golgi

2. Organel di bawah ini yang memiliki sistem membran rangkap adalah ....
a. lisosom dan ribosom
b. mitokondria dan kloroplas
c. badan golgi dan RE kasar
d. vakuola dan sentrosom
e. peroksisom dan sentriol

3. Persamaan sel prokariotik dan sel eukariotik adalah keduanya memiliki ....
a. membran inti dan membran sel
b. dinding sel dan kompleks golgi
c. sitoplasma dan membran inti

d. membran sel dan ribosom
e. kloroplas dan ribosom

4. Di bawah ini organel yang terdapat di dalam sel ....
1. kloroplas      4. vakuola
2. mitokondria  5. sentrosom
3. dinding sel    6. lisosom
Organel yang hanya dimiliki sel hewan adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 5, dan 6
c. 4 dan 5
d. 1,3, dan 5
e. 5 dan 6

5. Aktivitas kehidupan makhluk hidup dapat tercermin melalui aktivitas sel. Hal ini sesuai dengan teori sel yaitu sel merupakan kesatuan ....
a. struktural
b. herediter
c. regenerasi
d. fungsional
e. pertumbuhan
6. Yang bukan termasuk dalam organel sel tumbuhan adalah ....
a. plastida
b. dinding sel
c. vakuola
d. ribosom
e. lisosom

7. Plastid berwarna hijau disebut ....
a. klorofil
b. kromoplast
c. leukoplast
d. kloroplas
e. karoten
8. Proses bertambahnya volume dan jumlah sel serta jumlah senyawa kimia dalam tubuh yang bersifat irreversible (tidak kembali ke asal) pada jangka waktu tertentu disebut dengan ....
a. nutrisi     b. respirasi     c. pertumbuhan     d. eksresi     e. sintesis

9. Dinding sel tidak dijumpai pada sel ....
a. bakteri
b. ganggang
c. cendawan
d. tumbuhan
e. hewan

10. Irritabilitas adalah ....
a. penyusunan senyawa kimia dalam tubuh untuk aktivitas hidup
b. proses pemecahan senyawa anorganik menjadi organik
c. kemampuan makhluk hidup menerima rangsang dan berespons
d. proses bertambahnya jumlah individu untuk kelestarian keturunan
e. penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan dalam waktu pendek

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah perbedaan ketiga plastida (leukoplas, kromoplas, dan kloroplas) pada tumbuhan?
2. Tuliskan fungsi organel sel: a. mitokondria b. ribosom c. lisosom
d. retikulum endoplasma e.vakuola f. plastida
3. Pada makhluk hidup apa sajakah sel prokariotik ditemukan?
4. Gambarkan perbedaan anatomi sel hewan dan sel tumbuhan!
5. Tuliskan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik!
6. Buatlah secara skematis perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan!
7. Apakah yang dimaksud dengan Omnis Cellula Cellula?
8. Sebutkan lima orang ilmuwan yang meneliti organel sel !
9. Gambarkan inti sel dan sebutkan bagian-bagiannya.
10. Apakah yang dimaksud dengan:
a. nutrisi                           c. metabolisme
b. reproduksi                    d. adaptasi

Rangkuman Tentang Asal Mula (Sel)



 Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789- 1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). Max Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”.
 Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
 Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
 Makhluk hidup memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut: dapat melakukan nutrisi, transportasi, respirasi, ekskresi, sintesis, pertumbuhan dan perkembangan, regulasi, iritabilitas, reproduksi, adaptasi, interaksi, memiliki bentuk dan ukuran tertentu, serta terdiri dari sel. Virus merupakan ’jembatan’ antara makhluk hidup dan benda mati.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup



Ciri-Ciri Makhluk Hidup

 Selain ada perbedaan, antara hewan dan tumbuhan juga mempunyai banyak persamaan yang merupakan ciri makhluk hidup. Ciri-ciri makhluk hidup antara lain: memerlukan makanan (nutrisi), bernafas (respirasi), ekskresi, sintesis, tumbuh dan berkembang, regulasi, reproduksi, iritabilitas, adaptasi, interaksi dengan lingkungan, serta bentuk dan ukuran tertentu, terdiri dari sel.
A. Nutrisi
 Makhluk hidup memerlukan makanan dan memilih jenis makanan yang sesuai dengan kondisi tubuhnya. Makanan tersebut akan mengalami proses pemecahan secara enzimatis untuk mendapatkan energi dalam melakukan aktivitas, penyusun sel-sel, dan mengganti bagian yang rusak. Makanan yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas hidup disebut nutrisi.

B. Respirasi
 Respirasi atau pernafasan adalah proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan energi. Pernafasan dapat terjadi secara:
* Aerob (memerlukan oksigen)
* Anaerob (tidak menggunakan oksigen, melalui proses fermentasi).

C. Ekskresi
 Pengeluaran senyawa-senyawa kimia sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh makhluk hidup, dan bila terdapat dalam tubuh akan bersifat toksik (meracuni).
D. Sintesis
 Dalam tubuh terjadi perubahan dari suatu senyawa ke senyawa lain untuk kepentingan penyusun tubuh, memelihara kelangsungan hidup, dan mempertahankan tubuh dalam berinteraksi dengan lingkungan. Penyusunan senyawa kimia dalam tubuh untuk aktivitas hidup dinamakan sintesis.

E. Pertumbuhan dan Perkembangan
 Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya volume dan jumlah sel serta jumlah senyawa kimia dalam tubuh yang bersifat irreversible (tidak kembali ke asal) pada jangka waktu tertentu. Perkembangan adalah pertumbuhan yang diikuti dengan berubah sifat menuju kedewasaan. Sedangkan diferensiasi adalah pertumbuhan sel diikuti dengan spesialisasi (fungsi khusus) sel.

F. Regulasi
 Pengaturan baik secara kuantitas maupun kualitas pada setiap saat terhadap sruktur suatu sistem metabolisme dalam makhluk hidup disebut dengan regulasi.

G. Iritabilitas
 Iritabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan makhluk hidup menerima rangsang dan sanggup mengadakan respons terhadap rangsangan tersebut.

H. Reproduksi
Proses bertambahnya jumlah individu yang berperan untuk kelestarian keturunannya disebut reproduksi.

I. Adaptasi
 Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan pada waktu yang relatif pendek disebut toleransi, sedangkan toleransi yang berlangsung dalam waktu yang relatif panjang disebut adaptasi.

J. Interaksi
 Untuk menjaga stabilitas hidupnya atau mempertahankan hidupnya makhluk hidup harus bersaing dengan individu lain. Persaingan terjadi dalam mendapatkan tempat hidup, makanan, cahaya dan lainnya.

K. Makhluk Hidup memiliki bentuk dan ukuran tertentu, dan terdiri dari sel
 Makhluk hidup sangat bervariasi baik jenis maupun bentuk serta ukurannya, tetapi setiap jenis menunjukkan bentuk yang spesifik serta ukuran tertentu pula. Variasi dalam satu jenis tidak dapat menghilangkan bentuk spesifiknya. Makhluk hidup memiliki kesamaan yaitu tersusun oleh sel.
 Bagaimana dengan virus? Apakah virus merupakan makhluk hidup atau benda mati ? Virus terdiri dari asam nukleat (DNA/RNA) yang dibatasi oleh mantel protein, bukan merupakan sel. Virus dapat dikristalkan (ciri benda mati). Virus memiliki sifat makhluk hidup, yaitu: dapat berkembangbiak dan beradaptasi dengan melalui mutasi. Namun demikian virus hanya dapat hidup dan berkembangbiak dalam tubuh makhluk hidup. Dalam media buatan virus tidak dapat hidup dan berkembangbiak. Oleh karena itu, sebagian ahli biologi menempatkan virus sebagai ’jembatan’ antara yang mahkluk hidup dan benda mati.

Struktur Sel Prokariotik Dan Eukariotik



 Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
 Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan  menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
 Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
 Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia, menemukan benda kecil yang melayang-layang dalam protoplasma. Benda tersebut diberi nama Inti (Nukleus). Sedangkan Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”. Dengan demikian sel merupakan kesatuan hereditas.
 Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil).
 Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
 Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
 Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosom sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.

 Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organelorganel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain

sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
 Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatik mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).

 Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.

Contoh Soal Tentang Biologi

Soal Latihan

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk jawaban yang tepat!

1. Untuk memecahkan masalah hama kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro gung, langkah pertama yang harus dilakukan adalah ....
a. melakukan eksprimen
b. mengemukakan teori
c. mengadakan observasi untuk mengumpulkan informasi
d. menyusun hipotesis
e. merumuskan masalah

2. Di antara gejala-gejala berikut yang termasuk gejala biologi adalah ....
a. timbulnya wabah penyakit
b. peledakan jumlah penduduk
c. bencana kelaparan
d. serangan hama wereng
e. kerusakan lingkungan


3. Imperata cylindrica (alang-alang) merupakan jenis gulma yang banyak merugikan petani. Namun, hasil penelitian menunjukkan umbi akar alang-alang dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Orang yang melakukan penelitian tersebut merupakan ahli dalam bidang ....
a. gulmasida
b. zoologi
c. farmakologi
d. botani
e. taksonomi

4. Dalam pengamatan bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan pengukuran diameter dan panjang mahkota yang dibuat pada lokasi berbeda, di setiap lokasi diambil sampel lima tanaman yang sama. Dari pengamatan tersebut yang dikatakan sebagai variabel bebas adalah ....
a. diameter mahkota bunga
b. panjang mahkota
c. lokasi yang berbeda
d. setiap lokasi lima tanaman
e. bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

5. Tingkatan organisasi kehidupan yang paling rendah dan merupakan ciri suatu makhluk hidup ditunjukkan oleh ....
a. sel – organ - jaringan
b. molekul - sel – jaringan
c. sel – jaringan – organ
d. individu – populasi – komunitas
e. sel – organ – sistem jaringan

6. Hal-hal berikut dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi buatan antara lain ....
a. persamaan/perbedaan ciri yang ada
b. tempat hidupnya
c. morfologi
d. cara perkembangbiakannya
e. tingkah lakunya

7. Berikut ini yang bukan termasuk manfaat mempelajari klasifikasi ....
a. untuk menyederhanakan objek
b. menunjukkan hubungan kekerabatan makhluk hidup
c. menunjukkan gambaran evolusinya
d. menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup
e. memanfaatkan makhluk hidup yang berguna bagi manusia

8. Sistem klasifikasi yang telah mulai menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria menjadi kingdom yang berbeda merupakan sistem klasifikasi ....
a. dua dunia
b. tiga dunia
c. enam dunia
d. tujuh dunia
e. delapan dunia

9. Sistem pengelompokan yang paling mudah dan semua orang dapat melakukannya adalah ....
a. sistem filogenik
b. sistem alami
c. sistem dua dunia
d. sistem tiga dunia
e. sistem artifisial

10. Berikut ini macam makhluk hidup ....
(1) Manihot utilissima
(2) Hibiscus rosa-sinensis
(3) Solanum tuberosum
(4) Manihot tuberosum
(5) Oryza sativa
Di antara makhluk hidup tersebut, yang paling dekat hubungan kekerabatannya antara ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (4)
c. (3) dan (4)
d. (3) dan (5)
e. (2) dan (4)

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan persiapan yang harus dilakukan seorang peneliti!
2. Jelaskan suatu hipotesis dikatakan sebagai hipotesis nol!
3. Mengapa biologi disebut sebagi pure science?
4. Jelaskan tahapan dalam metode ilmiah!
5. Jelaskan bagaimana C. Laveran menemukan penyakit malaria!
6. Sebutkan tujuan dilakukan klasifikasi!
7. Sebutkan dasar-dasar yang digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup!
8. Jelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik klasifikasi makhluk hidup!
9. Atas dasar apa pengelompokan makhluk hidup dibedakan menjadi dua dunia?
10. Sebutkan nama lima orang ilmuwan yang berjasa dalam klasifikasi makhluk hidup!

Cabang-Cabang Dalam Ilmu Biologi

 Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Biologi berkembang menjadi cabang – cabang ilmu yang khusus mempelajari sesuatu yang khas. Adapun biologi dikelompokkan menjadi beberapa cabang biologi sebagai berikut :

1. Berdasarkan Objek Studi
a. Botani : ilmu yang mempelajari seluk – beluk tumbuhan.
b. Zoologi : ilmu yang mempelajari seluk – beluk hewan.
c. Mikrobiologi : ilmu yang mempelajari kehidupan mikroorganisme (makhluk renik).
Cabang-cabang ilmu lainnya adalah sebagai berikut :
d. Mikologi : ilmu yang mempelajari seluk – beluk jamur (fungi).
e. Entomologi : ilmu yang mempelajari kehidupan serangga.
f. Virologi : ilmu yang mempelajari kehidupan virus dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup lain.
g. Bakteriologi : ilmu yang mempelajari kehidupan bakteri dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup lain.
h. Zimologi : ilmu yang mempelajari kehidupan khamir.


2. Berdasarkan Tingkat Organisasi
a. Sitologi : ilmu yang mempelajari susunan dan fungsi bagian–bagian dari sel, baik hewan maupun sel tumbuhan.
b. Histologi : ilmu yang mempelajari susunan dan fungsi jaringan tubuh makhluk hidup.
c. Organologi : ilmu yang mempelajari organ – organ makhluk hidup.
Cabang-cabang ilmu lainnya adalah sebagai berikut :
d. Anatomi : ilmu yang mempelajari struktur tubuh mahluk hidup.
e. Morfologi : ilmu yang mempelajari struktur luar dan fungsi organ suatu mahluk hidup.
f. Fisiologi : ilmu yang mempelajari proses normal dan fungsi metabolisme (faal) serta kegiatan hidup makhluk hidup
g. Embriologi : ilmu yang mempelajari perkembangan makhluk hidup dari telur sampai menjadi embrio (calon individu baru). 

3. Berdasarkan Persoalan/Tema Pokok
a. Evolusi : ilmu yang mempelajari perkembangan mahluk hidup dari bentuk–bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang paling rumit (sempurna).
b. Ekologi : ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya.
c. Genetika : ilmu yang mempelajari cara-cara pewarisan sifat individu kepada keturunannya.
d. Patologi : ilmu yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup.
e. Higiene : ilmu yang mempelajari cara-cara pemeliharaan kesehatan suatu makhluk hidup, terutama manusia.
f. Taksonomi : ilmu yang mempelajari penggolongan makhluk hidup.
g. Paleontologi : ilmu yang mempelajari fosil.

https://bukuprku.blogspot.com/2012/02/bentuk-peninggalan-sejarah.html

Contoh Sinopsis (Biologi)



 Buku Biologi Pertanian mengajak Kalian mengenal dan memahami biologi secara lengkap dan mendalam. Materi yang disajikan bersifat up to date, apersepsi dan psikomotorik disertai tujuan pembelajaran, kata-kata kunci, gambar, rangkuman dan latihan untuk mengupas tuntas permasalahan biologi, dengan kecerdasan, keuletan, kesabaran, dan berpikir kritis sehingga diperoleh suatu konsep-konsep dasar ilmu biologi.
 Materi buku ini mencakup model penelitian biologi, struktur dan fungsi sel, sistem metabolisme sel, hereditas pada organisme, monera, protista, fungi, plantae, animalia, ekosistem dan konservasi, pencemaran lingkungan, serta bioteknologi dan peranannya bagi kehidupan.
 Buku ini disusun untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan, etos kerja, memupuk sikap ilmiah (jujur, objektif, terbuka, ulet, berpikir kritis, dapat bekerja sama dengan orang lain) pada diri sendiri. Disamping pengembangan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan dan dikomunikasikan secara lisan dan tulisan oleh siswa.
 Kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dengan konsep dan prinsip biologi untuk membentuk beberapa kecakapan seperti : personal, akademik, vokasional, dan sosial dalam bentuk unjuk kerja meningkatkan pemahaman biologi melalui eksprimen. Apresiasi terhadap keanekaragaman hayati menggugah kesadaran untuk mengenal potensi, cara pemeliharaan dan meningkatkan kesadaran dan peran dalam menjaga kelestarian lingkungan, didukung penerapan pengetahuan dan keterampilan aplikasi bioteknologi sederhana secara tepat guna.

Metode Observasi Dengan Variabel Bebas



 Metode observasi dengan variabel bebas membutuhkan adanya suatu pengaruh “perlakuan”. Dengan adanya pengaruh “perlakuan”, kita dapat mengamati akibat yang ditimbulkan oleh pengaruh “perlakuan” tersebut terhadap objek yang kita teliti. Perbedaan metode observasi ini dengan metode eksperimen adalah pada tipe pengaruh perlakuan yang dikenakan pada objek. Pada metode eksperimen, perlakuan yang dilakukan dapat kita kendalikan.
 Misalnya, kita dapat mengatur konsentrasi pupuk Phospat terhadap beberapa kelompok tanaman yang kalian teliti. Adapun dalam metode observasi, pengaruh “perlakuan” tersebut tidak dapat kita kendalikan. Misalnya, kita tidak dapat mengatur jumlah curah hujan di suatu areal persawahan pada musim hujan. Meskipun terdapat perbedaan dengan metode eksperimen. Metode observasi dengan variabel bebas juga memiliki persamaan dengannya. Misalnya, pada metode observasi ini diperlukan perlakuan dengan suatu pengulangan sehingga akan diperoleh objek-objek apa saja yang dipengaruhi oleh perlakuan dan apa saja yang tidak.
 Metode ini berbeda dengan metode sebelumnya sebab dilakukan tanpa melibatkan variabel bebas. Oleh karena itu, pengamatan yang dilakukan dapat menggunakan lebih satu objek. Misalnya, kita dapat melakukan observasi terhadap cara hewan memelihara anaknya.
 Secara umum, kalian akan mendapati cara bebek memelihara anaknya. Akan tetapi, lain halnya bebek dengan jenis hewan yang lain, misalnya belut. Apabila induk yang memelihara bebek adalah induk betina maka induk jantan belutlah yang mengerami dan memelihara telur-telur hasil perkawinan dengan induk betina.
 Seorang peneliti harus peka terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat di sekelilingnya. Hasil penelitian disampaikan secara tertulis pada jurnal, majalah, buletin, ataupun langsung (lisan) kepada masyarakat sekelilingnya. Argumentasi dan pertanyaan diajukan dengan berani dan santun. Contohnya ketika kalian mengadakan pelatihan di lapangan. Semua pendapat yang dikemukakan haruslah ilmiah dan kritis. Berdasarkan hasil penelitian, seorang peneliti harus mengusulkan perbaikan atas suatu usaha atau kondisi yang tidak sesuai dengan hasil penelitiannya. kita juga harus dapat mempertanggungjawabkan usulan tersebut.
 Selama proses penelitian, seorang peneliti harus dapat bekerja sama dengan pihak atau orang lain agar memperoleh data yang benar dan akurat. Kerja sama yang baik akan memudahkan pengumpulan data. Satu sikap yang juga harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah jujur terhadap fakta. Kondisi yang sebenarnya di lingkungan dan merupakan hasil penelitian jangan sampai dimanipulasi sehingga menjadi suatu kesimpulan hasil penelitian yang sesuai dengan harapannya. Sebab hal itu akan merugikan peneliti itu sendiri dan masyarakat pada umumnya. Artinya, dia telah membohongi diri sendiri dengan hasil penelitiannya tersebut. Apabila hasil penelitian tidak menunjukkan hasil maka seorang peneliti harus sabar, jujur, objektif, terbuka, ulet, berpikir kritis dan bertanggung jawab dengan mengulang penelitiannya kembali. Proses penelitian harus dilakukan dengan tekun sampai mendapatkan hasil penelitian.

Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan



 Tahukah kalian apakah biologi itu? Biologi berasal dari kata bios, artinya hidup dan logos, artinya ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat membantu manusia memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penelitian model biologi dilakukan dengan menggunakan Sarcocystis singaporensis yang berasal dari feses ular Phyton untuk mengontrol populasi tikus sawah Kajian biologi mencakup berbagai tingkat organisasi kehidupan, meliputi sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bahkan sampai dengan bioma. Tingkat molekul dipelajari dalam biologi molekuler. Dengan demikian, kita dapat mengetahui tingkat-tingkat metabolisme berbagai jenis makhluk hidup. Biologi sel merupakan ilmu yang membahas organel-organel yang terkandung dalam sel berkaitan dengan fungsi dan peranannya bagi kehidupan, berkat adanya ketekunan para ilmuwan yang mengkajinya.
 Jaringan tubuh makhluk hidup memperoleh perhatian khusus para ahli bidang histologi. Dengan mempelajari histologi, dokter dapat memperbaiki wajah yang rusak karena terbakar melalui operasi. Tingkat organisasi kehidupan berupa organ dapat dipelajari dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Adapun ekologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam tingkatan individu (spesies dan koloni), populasi (kumpulan individu dalam suatu tempat dan waktu yang sama), ekosistem (hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik lingkungan), serta bioma (gabungan berbagai ekosistem). Biologi merupakan kelompok ilmu murni (pure science).
 Kedudukannya sama dengan fisika, kimia, dan matematika. Biologi sebagai ilmu murni berperan dalam pengembangan ilmu terapan (applied science). Misalnya kedokteran, pertanian, dan farmasi. Jadi kalian tidak mungkin dapat menguasai ilmu terapan tersebut tanpa menguasai biologi. Kalian telah mengetahui bahwa biologi berkedudukan sebagai ilmu pengetahuan. Untuk menemukan suatu konsep atau teori maka harus dilakukan suatu penyelidikan ilmiah. Disebut penyelidikan ilmiah jika dilakukan dengan metode ilmiah.

Contoh Daftar Istilah

Aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh.
Akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis.
Alveolus (tunggal, jamak alveoli) adalh kantung-kantung sangat kecil dan berdinding sangat tipis yang terdapat pada paru-paru dan berfungsi untuk pertukaran gas pernafasan.
Anaerabik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis.
Bakal vitamin D (provitamin D) adalah zat-zat gizi yang terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, telur, dan hati yang akan diubah oleh sinar matahari menjadi vitamin D.
Body mass indexes” (BMI hiperkolesterolemia (kolesterol dalam darah melebihi 250 mg/dL) neurotransmiters) seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5-HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.
Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
Cairan sendi (sinovial) adalah cairan agak kental dan bening yang terdapat dalam sendi gerak dan berperan sebagai pelumas sendi.
Chyme atau kim adalah makanan setelah melewati lambung menjadi bentuk bubur makanan.
Daya tahan jantung paru adalah kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh.

Daya tahan otot merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secara berulang-ulang atau untuk berkontraksi terus menerus dalam suatu waktu tertentu.
Denyut Nadi Maksimal (DNM) adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumus berikut: DNM = 220 – UMUR
Daya tahan tubuh (endurence).
Diabetes atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit degenratf yang disebabkan oleh karena pankreas kurang mampu memproduksi hormon indulin..
Gigi seri atau Incisivi (I) adalah gigi yang memiliki fungsi untuk menggigit dan memotong.
Gigi taring atau Caninus (C) adalah gigi yang memiliki fungsi untuk menyobek.
Gigi geraham adalah gigi yang memiliki fungsi untuk mengunyah dan melumatkan makanan. Gigi geraham dapat dibedakan menjadi gigi geraham kecil atau Premolar (P) dan gigi geraham besar atau Molar (M)
Hipokinetik adalah kondisi kurang bergerak seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang gerak.
Indeks Massa Tubuh (IMT) = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan dalam M).
Indera adalah alat yang berfungsi menerima rangsangan dari lingkungan sekitar baik dari luar maupun dalam tubuh dan menyampaikannya ke otak.
Iris adalah bagian mata yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata melewati pupil.
Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
Kekuatan Otot kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.
Kelenturan atau fleksibilitas tubuh
Kesehatan pribadi (personal health) adalah menekankan pada upaya pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Kesehatan masyarakat (public health) adalah menekankan pada upaya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan derajat kesehatan (promotif).
Kornea adalah bagian mata yang berfungsi melindungi lensa mata.
Kuratif adalah usaha kesehatan dengan pengobatan penyakit.
Obesitas hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta input berlebihan
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan mineral penyusun tulang sehingga tulang mudah patah.
Peyer’s patchs adalah kumpulan kelenjar limfe (nodus limfatikus) pada mukosa usus halus yang berperan dalam pertahanan tubuh.
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner.
Preventif adalah usaha pencegahan penyakit.
Promotif adalah usaha peningkatan derajat kesehatan.
Rakhitis adalah penyakit akibat kekurangan vitamin D jika terjadi pada masa pertumbuhan tulang dapat mengakibatkan tulang kaki menjadi tidak kuat biasanya melengkung dan membentuk seperti huruf O atau X.
Rambut getar atau silia (bahasa latin): adalah tonjolan pada permukaan sel-sel penyu-sun selaput lendir yang selalu bergetar.
Rehabilitatif adalah usaha kesehatan dengan pemulihan kesehatan.
Reseptor adalah penerima rangsang berperan mengubah rangsang fisik (raba, cahaya, suara) dan kimia (rasa, gas, pH) menjadi aliran listrik pada serabut syaraf.
Saluran Eustachii adalah saluran menghubungkan ruang telinga tengah dengan rongga faring
Sedentari adalah gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja dan kurang gerak ditambah penyakit kardiovaskular
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Selaput lendir atau mukosa adalah lapisan paling dalam yang terdiri atas sel-sel yang selalu mengeluarkan lendir encer dan bening.
Silent heart attack adalah serangan jantung yang tidak memberikan gejala.
Tulang keras adalah tulang yang bahan penyusun utamanya terdiri atas
serabut-serabut tulang dan garam-garam kalsium posfat.
Tulang rawan (lunak) adalah tulang yang bahan penyusun utamanya
terdiri atas serabut-serabut tulang rawan tanpa garam-garam
kalsium posfat.
Tekanan sistolik dan Tekanan diastolik.
Vitalitas dari paru-paru dapat dipertinggi dengan olah raga.

VO2 max adalah volume oksigen yang tubuh dapat gunakan saat bekerja sekeras mungkin.
Trigliserida. Adanya lemak dalam darah ini mempunyai hubungan yang dekat dengan kegemukan, dan dikenal sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung. Dengan demikian, lebih tinggi trigliserida, lebih tinggi risiko penyakit jantung. Trigliserida dalam darah

Bahaya Makan Jajanan Pada Kesehatan Manusia

Bahaya Makan Jajanan
 Pada umumnya kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah kebiasaan makan di kantin atau warung di sekitar sekolah dan kebiasaan makan fast food. Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan kaki lima dapat mejawab tantangan masyarakat terhadap makanan yang murah, mudah, menarik dan bervariasi. Anak-anak sekolah umumnya setiap hari menghabiskan ¼ waktunya di sekolah. Sebuah penelitian di Jakarta baru-baru ini menemukan bahwa uang jajan anak sekolah rata-rata sekarang berkisar antara Rp 2000 – Rp 4000 per hari. Bahkan ada yang mencapai Rp 7000. Sekitar 5% anak-anak tersebut membawa bekal dari rumah. Mereka lebih terpapar pada makanan jajanan kaki lima dan mempunyai kemampuan untuk membeli makanan tersebut. Menariknya, makanan jajanan kaki lima menyumbang asupan energi bagi anak sekolah sebanyak 36%, protein 29% dan zat besi 52%.


 Karena itu dapat dipahami peran penting makanan jajanan kaki lima pada pertumbuhan dan prestasi belajar anak sekolah. Namun demikian, keamanan jajanan tersebut baik dari segi mikrobiologis maupun kimiawi masih dipertanyakan. Pada penelitian yang dilakukan di Bogor telah ditemukan Salmonella paratyphi type A di 25% - 50% sampel minuman yang dijual di kaki lima. Penelitian lain yang dilakukan suatu lembaga studi di daerah Jakarta Timur mengungkapkan bahwa jenis jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak-anak sekolah adalah lontong, otak-otak, tahu goreng, mie bakso dengan saus, ketan uli, es sirop, dan cilok. Berdasarkan uji lab, pada otak-otak dan bakso ditemukan borax, tahu goreng dan mie kuning basah ditemukan formalin, dan es sirop merah positif mengandung rhodamin B. Selain cemaran mikrobiologis, cemaran kimiawi yang umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima adalah penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) ilegal seperti :
- Borax (pengempal yang mengandung logam berat Boron)
- Formalin (pengawet yang digunakan untuk mayat)
- Rhodamin B (pewarna merah pada tekstil)
- Methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil).
 Bahan-bahan ini dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit-penyakit seperti antara lain: kanker dan tumor pada organ tubuh manusia. Belakangan juga terungkap bahwa reaksi samping makanan tertentu ternyata dapat mempengaruhi fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah. Gangguan perilaku tersebut meliputi: gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi, hiperaktif dan memperberat gejala pada penderita autism. Pengaruh jangka pendek penggunaan BTP ini menimbulkan gelaja-gejala yang sangat umum seperti: pusing, mual, muntah, diare atau bahkan kesulitan buang air besar. Kebanyakan makanan yang dijajakan oleh PKL umumnya tidak dipersiapkan dengan secara baik dan bersih. Kebanyakan PKL mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penanganan pangan yang aman, mereka juga kurang mempunyai akses terhadap air bersih serta fasilitas cuci dan buang sampah. Terjadinya penyakit bawaan makanan pada jajanan kaki lima dapat berupa kontaminasi baik dari bahan baku, penjamah makanan yang tidak sehat, atau peralatan yang kurang bersih, juga waktu dan temperatur penyimpanan yang tidak tepat.

Mencegah Keracunan Makanan Terhadap Tubuh Manusia



Mencegah Keracunan Makanan
 Banyak kasus keracunan makanan yang meminta korban. Korban terkapar kesakitan usai mengkonsumsi makanan kecil sampai harus dibawa ke rumah sakit. Usut punya usut, makanan kecil yang mereka santap ternyata dibubuhi racun sianida. Kasus keracunan makanan macam itu boleh dibilang bentuk "kecelakaan" yang sering terjadi.
 Pesta pernikahan, ulang tahun, penyediaan makanan bagi karyawan suatu perusahaan dan sebagainya, adalah beberapa contoh lain kegiatan melibatkan makanan yang ditengarai rawan keracunan. Dengan kata lain, kegiatan penyediaan makanan dalam jumlah besar seperti dilakukan perusahaan katering, rumah makan, dan industri makanan, berpeluang memunculkan masalah keracunan. Kalau kasus keracunan, kerugian akan menimpa banyak pihak. Konsumen mendapat rasa sakit. Bahkan pada kelompok berisiko tinggi seperti balita, lansia, atau orang sakit bisa berisiko kematian. Sementara produsen atau penyedia makanan akan menderita penurunan, atau kehilangan, kepercayaan konsumen. Biang keladinya macam-macam keracunan makanan sejatinya gejala klinis atau gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi racun. Bisa berasal dari bahan kimia, racun alami makanan, atau mikroorganisme. Kalau terjadi akibat bahan kimia, biasanya itu gara-gara kecerobohan atau kesengajaan. Bahan itu di antaranya sianida, pestisida yang digunakan berlebihan pada produk pertanian, dan bahan kimia rumah tangga. Makanan yang dari sononya sudah menyimpan racun juga bisa menimbulkan keracunan. Biasanya akibat pengolahan atau pemasakannya kurang sempurna atau dikonsumsi mentah-mentah. Contoh :
• Singkong dan daunnya mengandung zat amidalin. Sewaktu-waktu asam sianidanya dapat terlepas dari ikatannya sehingga bisa menimbulkan keracunan sianida.
• Biji jengkol mengandung asam jengkol yang sukar larut dalam air.
• Kentang dengan racun solanin bisa menimbulkan gejala muntah-muntah, diare, sakit kepala, sakit perut, dan badan lemah.
• Mikroorganisme yang mencemari makanan berulah dengan cara mengeluarkan racun (bacterial food poisoning) atau menginfeksi saluran pencernaan (bacterial food infection).
 Clostridium botulinum adalah contoh mikroorganisme yang meracuni dengan cara mengeluarkan racun. Penderita yang terserang toksin ini umumnya meninggal karena kesulitan bernapas. Bakteri ini sering terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, umpamanya kaleng kembung, berkarat, bocor, segel rusak, isinya menggelembung, berbau, atau berwarna tak normal. Juga Pseudomonas cocovenans yang menghasilkan racun pada tempe bongkrek, dan Staphylococcus aureus yang mengeluarkan toksin pada makanan berprotein tinggi (daging, telur, susu, ikan) dan makanan yang disiapkan dalam jumlah besar. Sedangkan yang menginfeksi saluran pencernaan di antaranya Salmonella sp, penyebab salmonellosis. Orang bisa menularkan penyakit ini bila menderita sakit atau sebagai pembawa (karier). Makanan yang sering tercemar salmonela antara lain daging atau hasil olahannya, telur retak, dan makanan yang disimpan pa-da suhu 10 - 60 derajat C (Danger Zone). Jangan abaikan kebersihan diri. Ada enam langkah mencegah keracunan seperti dimasyarakatkan Departemen Kesehatan RI. Tidak cuma untuk sektor industri, tapi bisa pula untuk tingkat rumah tangga.


Langkah itu dimulai dari :
1. Pemilihan bahan makanan
2. Penyimpanan makanan mentah
3. Pengolahan bahan makanan
4. Penyimpanan makanan jadi
5. Pengangkutan
6. Penyajian.
 Semua itu bertujuan menyediakan makanan sehat dan aman dikonsumsi, dengan menekankan pentingnya aspek higiene dan sanitasi. Biasanya, bahan makanan dibagi menjadi dua jenis: yang tidak mudah rusak dan tahan lama, serta yang mudah rusak. Yang tahan lama biasanya dibeli dalam jumlah besar dan disimpan sebagai persediaan. Sedangkan yang mudah rusak lebih sering dibeli dadakan. Saat belanja inilah tahap pemilihan bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan akan lebih efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas. Khusus untuk makanan mudah rusak, proses seleksi lebih baik dilakukan saat pengolahan. Lalu seleksi makanan yang tidak mudah rusak dilakukan saat penyimpanan. Yang berkondisi tidak baik disingkirkan agar tidak mencemari bahan makanan lain yang berkondisi baik. Menyimpan bahan makanan yang tidak mudah rusak dan yang mudah rusak juga perlu dibedakan. Yang gampang rusak disimpan di lemari es atau gudang berpendingin. Yang awet cukup ditaruh di gudang biasa atau lemari bahan makanan. Yang penting, tempatnya bebas tikus, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), mudah dibersihkan, dan penempatannya dipisahkan dari bahan kimia. Langkah ketiga, pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap santap, yang merupakan salah satu titik rawan terjadinya keracunan. Banyak kasus keracunan terjadi karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele seperti kebersihan kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat fatal. Perilaku kurang baik, macam merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci tangan setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam keadaan sakit memperbesar risiko terjadinya keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga tahap terakhir bisa sangat berbahaya, karena makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap. Khusus untuk di rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi suhu untuk memanaskan makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk membunuh kuman. Jadi, lebih baik simpan makan-an setengah matang dalam wadah tertutup untuk menghindari kontaminasi.

Mencegah Penyakit dengan Makanan Sehat



 Tubuh sehat perlu didukung oleh pola makan seimbang serta didukung gizi lengkap dalam proporsi yang tepat serta ditunjang oleh gaya hidup sehat dan baik. Makanan yang baik dan sehat tidak harus mahal, dan bukan hanya tidak tercemar sumber penyakit, atau enak dimakan, tetapi yang juga sangat penting yaitu makanan harus mengandung zat yang dibutuhkan tubuh, seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, air, dan lain-lain. Selain itu cara memasak juga perlu diperhatikan agar gizi yang terkandung tidak rusak atau hilang sia-sia karena salah cara memasaknya. Agar gizi tetap utuh dianjurkan memasak dengan cara direbus, tim, kukus, dan tumis atau langsung dilalap atau di jus. Sebaiknya kurangi makanan yang digoreng dan makanan yang dibakar atau dipanggang karena akan menghasilkan zat-zat yang tidak baik untuk tubuh. Makanan gorengan dengan pemanasan suhu tinggi terutama yang memakai minyak goreng bekas berkali-kali akan menghasilkan lemak trans atau lipid peroksida yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sedangkan makanan yang dibakar apalagi hingga gosong dapat menghasilkan zat yang bersifat karsinogen.
 Pengkonsumsian bahan makanan bergizi seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh, misalnya bahan makanan alami seperti sayuran dan buah-buahan, akan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pada umumnya selera manusia terhadap makanan lebih mengarah pada aroma dan rasanya, sedangkan gizi merupakan pertimbangan yang selanjutnya, padahal pertimbangan kandungan gizi dalam suatu jenis makanan sangat perlu, melihat dari pentingnya gizi bagi kesehatan, dan tidak boleh diabaikan dalam pengkonsumsian makanan sehari-hari.
 Pengkonsumsian makanan dengan menu “empat sehat lima sempurna” sebagai pedoman untuk tercapainya pemasukan gizi yang optimal. Gizi yang optimal adalah gizi yang kuantitas dan kualitasnya cukup sehingga tubuh berada pada kondisi yang baik dan sehat. Jumlah asupan gizi dari makanan terbagi atas suatu batasan yaitu batas angka maksimum dan batas angka minimum. Apabila asupan gizi kurang dari batas minimum, akan timbul masalah kurang gizi, misalnya kurang vitamin A menyebabkan gangguan penglihatan, kurang zat besi menyebabkan anemia, dan lain-lain. Demikian pula dengan batas angka maksimum, juga tidak boleh dilampaui, karena akan timbul masalah seperti kelebihan berat badan (obesitas), asam urat tinggi, kolesterol tinggi, dan lain-lain.
 Di era modern ini adanya kecenderungan pola makan yang serba praktis dan instan yang berkembang di masyarakat seperti makanan cepat saji dan makanan awetan. Makanan tersebut umumnya mempunyai nilai nutrisi yang rendah, mengandung lemak jenuh kolesterol tinggi, tinggi garam dan rendah serat. Dengan sifat seperti itu tentunya makanan awetan dan siap saji tidak begitu menyehatkan tubuh, sehingga apabila terlalu sering dikomsumsi dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti kegemukan (obesitas), kolesterol dan trigliserida tinggi, hipertensi, aterosklerosis, jantung koroner, stroke, dan lain-lain. Untuk menghindari dan mengatasi kegemukan, sebagian orang melakukan diet. Diet yang tidak tepat seperti menghilangkan susu sama sekali dapat mengakibatkan defisiensi kalsium, padahal tubuh manusia membutuhkan kalsium sekitar 500-1000 mg setiap harinya. Sebuah riset menunjukkan satu dari lima orang yang melakukan pola diet mengalami osteoporosis. Namun saat ini sudah banyak produk susu rendah lemak yang mengandung kalsium tinggi, dengan begitu diet tidak harus menyisihkan susu. Bahan makanan lain yang mengandung kalsium tinggi yaitu: ikan teri, ikan sarden, dan sebagainya. Untuk menghindari kegemukan sebaiknya menghindari konsumsi lemak berlebihan. Konsumsi lemak sebaiknya jangan dihilangkan tetapi dibatasi sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu sekitar 30% dari kebutuhan kalori. Lemak diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi selain karbohidrat, terutama sumber lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang kaya akan omega-9 dan berfungsi menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida tinggi. Sedangkan lemak yang berbahaya bagi kesehatan yaitu lemak yang mengandung asam lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol tinggi, seperti yang terdapat pada daging berlemak, jeroan (usus, babat, paru, dan lain-lain), masakan bersantan,dan sebagainya.
 Untuk menuju makanan yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit seperti penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), jantung koroner, stroke dan terutama kanker, selain mengurangi makanan yang berlemak, juga sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin dan serat tinggi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar terutama yang mengandung sumber antioksidan seperti wortel, brokoli, bayam, kangkung, seledri, labu kuning, terung, tomat, jeruk, mangga, pepaya, cheri, dan lain-lain. Kandungan karotenoid pada wortel (beta-karoten), tomat (likopen), bayam, brokoli dan lainnya berkhasiat sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab kanker, juga berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh dan menghambat penuaan. Buah-buahan segar merupakan sumber vitamin C, dimana vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat penyembuhan. Juga dianjurkan untuk mengkonsumsi biji-bijian dan kacang-kacangan seperti kedelai, kecambah, sereal, dan lain-lain. Dalam biji-bijian dan kacang-kacangan tersebut terkandung vitamin E yang juga berfungsi sebagai antioksidan yang mengurangi risiko terjadinya kanker. Selain itu, harus diperhatikan pengkonsumsian makanan yang seimbang dan tidak boleh terlalu kenyang, jenis makanan sebaiknya beraneka ragam, kurangi garam, hindari makanan yang terlalu pedas, dan makanan awetan. Juga hindari rokok dan minuman beralkohol.

Penyakit Gondok Endemik Pada Manusia



Penyakit Gondok Endemik
 Zat Iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon tiroksin. Zat iodium ini dikonsentrasikan di dalam kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang dipergunakan dalam sintesis hormon tiroksin. Hormon ini ditimbun dalam folikel kelenjar gondok, terkonjugasi dengan protein (globulin), maka disebut thyroglobulin. Apabila diperlukan thyroglobulin ini dipecah dan terlepas hormon tiroksin yang dikeluarkan dari folikel kelenjar ke dalam aliran darah. Kekurangan zat Iodium ini berakibat kondisi hipotiroidisme (kekurangan iodium), dan tubuh mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar  gondok.
 Akibatnya terjadi hipertrophi (membesarnya kelenjar tiroid), yang kemudian disebut penyakit gondok. Apabila kelebihan zat iodium, maka akan mengakibatkan gejala-gejala pada kulit yang disebut Iodium dermatitis. Penyakit gondok ini di Indonesia merupakan endemik terutama di daerah-daerah terpencil di pegunungan, yang air minumnya kekurangan zat Iodium. Oleh sebab itu, penyakit kekurangan Iodium ini disebut gondok endemik. Kekurangan Iodium juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lain, yakni: kretinisme. Kretinisme adalah suatu kondisi penderita dengan tinggi badan di bawah normal (cebol). Kondisi ini disertai berbagai tingkat keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan, dari hambatan ringan sampai dengan sangat berat (debil). Ekspresi muka seorang bocah yang menderita kretin ini memberikan kesan orang bodoh, karena tingkat kecerdasannya sangat rendah. Pada umumnya orang kretin ini dilahirkan dari ibu yang sewaktu hamil kekurangan zat iodium. Terapi penyakit ini pada penderita dewasa pada umumnya tidak memuaskan. Oleh sebab itu, penanggulangan yang paling baik adalah pencegahan, yaitu dengan memberikan dosis Iodium kepada para ibu hamil. Untuk penanggulangan penyakit akibat kekurangan Iodium dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui program Iodiumisasi. Yaitu dengan penyediaan garam dapur yang diperkaya dengan Iodium. Dalam kaitan ini pemerintah Indonesia melalui departemen Perindustrian telah memproduksi khusus garam Iodium untuk daerah-daerah endemik gondok.

Penyakit Anemia



Anemia (Penyakit Kurang Darah)
 Penyakit anemia terjadi karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh. Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, yang sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam hemoglobin (Hb). Di samping itu, Fe juga diperlukan untuk pembentukan koenzim yaitu senyawa penggiat enzim. Zat besi (Fe) lebih mudah diserap oleh usus halus dalam bentuk Ferro. Penyerapan ini mempunyai mekanisme autoregulasi yang diatur oleh kadar Ferritin yang terdapat dalam sel-sel mukosa usus. Dalam kondisi Fe yang baik, hanya sekitar 10% saja dari fe yang terdapat di dalam makanan diserap ke dalam mukosa usus. Ekskresi Fe dilakukan melalui kulit, di dalam bagian-bagian tubuh yang jumlahnya sangat kecil sekali. Sedangkan pada wanita ekskresi Fe lebih banyak melalui darah menstruasi. Oleh sebab itu, kebutuhan Fe pada wanita dewasa, lebih banyak dibandingkan dengan pada pria. Pada wanita hamil kebutuhan Fe meningkat karena bayi yang dikandung juga memerlukan Fe. Defisiensi Fe atau anemia besi di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Program penanggulangan anemia besi, khususnya untuk ibu hamil sudah dilakukan melalui pemberian Fe secara cuma-cuma melalui Puskesmas atau Posyandu.

Penyakit Kegemukan (Obesitas) Pada Manusia



Penyakit Kegemukan (Obesitas)
 Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi di dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu di antaranya dalam jaringan subkutan, dan di dalam jaringan tirai usus. Seseorang dikatakan menderita obesitas apabila berat badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal menurut umurnya. Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh sebab itu, pada umumnya lebih cepat gerah, capai, dan mempunyai kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja. Akibat dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit: kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus. Berat badan ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois adalah:
B (kg) = (T cm -100) + 10%
Keterangan:
B = Berat badan ideal
T = Tinggi badan
 Oleh bagian gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
dilakukan koreksi sebagai berikut:
B (kg) = {(Tcm - 100) - 10%}+ 10%
Contoh: Si Ali (dewasa) diukur tinggi badannya 160 meter, maka berat badan ideal Ali adalah antara 54 kilogram dengan 66 kilogram (paling rendah 54 kg, paling tinggi 66 kg). Apabila orang dewasa yang tingginya 160 cm, dengan berat badan di bawah 54 kg, maka ia kurang gizi, dan bila lebih dari 66 kg, ia termasuk obesitas (kegemukan).

Penyebab Kegemukan
 Untuk diketahui dengan jelas bahwa kegemukan disebabkan makanan terlalu banyak. Mengapa seseorang makan terlalu banyak? Masalah keturunan dapat menjadi salah satu penyebabnya. Sebab itu bayi yang baru lahir dari kedua orang tua yang kegemukan mempunyai kemungkinan 90 persen untuk kegemukan juga. Sering organ pencernaan mereka lebih berdayaguna daripada orang biasa, hingga sedikit makanan saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya, karena kelebihan zat makanan menyebabkan penumpukan lemak. Kerugian kegemukan
Mari kita lihat hal yang merugikan anda bila anda kegemukan. Ringkasnya adalah sebagai berikut:
1. Beban psikologis
2. Menambah tekanan darah
3. Menambah hiperkolesterolemia
4. Menambah kemungkinan diabetes
5. Menambah risiko kanker
6. Menambah risiko kematian
7. Menambah risiko penyakit pembuluh jantung koroner.

Berat Normal
 Berat normal, sesuai dengan laporan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), tergantung kepada tinggi dan potongan tubuh dan jenis kelamin.

Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) Pada Manusia


Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
 Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi, sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada anak balita, karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori, maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein). Penyakit ini dibagi dalam tingkat-tingkat, yakni:
1. KKP ringan, kalau berat badan anak mencapai antara 84%- 95% dari berat badan menurut standar Harvard.
2. KKP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 84%- 60% dari berat badan menurut standar Harvard.3. KKP berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan menurut standar Harvard.
 Beberapa ahli hanya membedakan adanya dua macam KKP saja, yakni: KKP ringan atau gizi kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus (kwashiorkor). Anak atau penderita marasmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60% dari berat badan ideal menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya, rambut kepala halus, jarang, dan berwarna kemerahan. Penyakit KKP pada orang dewasa memberikan tanda-tanda klinis sebagai berikut: Pembengkakan jaringan (oedema) atau honger oedema (HO) atau juga disebut penyakit kurang makan, kelaparan atau busung lapar. Oedema pada penderita biasanya tampak pada daerah kaki.

Penyakit-penyakit Gizi Manusia Saat Ini



Penyakit-penyakit Gizi
 Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan optimum, di mana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setingi-tingginya. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan gizi disebut gizi lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi kurang (undernutrition).

Beberapa penyebab gizi buruk
 Pada tahun 1988, UNICEF, salah satu badan organisasi PBB yang khusus bergerak dibidang kesejahteraan anak telah mengembangkan kerangka konsep perbaikan gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh:

1. Penyebab langsung : Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.

2. Penyebab tidak langsung : Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu:
1) Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
2) Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.
3) Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
 Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Pembinaan Keluarga Mandiri Sadar Gizi Manusia



Pembinaan Keluarga Mandiri Sadar Gizi
 Kriteria Keluarga mandiri sadar gizi (Kadarzi).
1. Biasa makan beraneka ragam makanan.
2. Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan), khususnya balita dan ibu hamil.
3. Biasa menggunakan garam beryodium
4. Memberi dukungan kepada ibu melahirkan agar memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan.
5. Biasa makan pagi.
 Keluarga dikatakan kadarzi, bila dapat melaksanakan seluruh perilaku tersebut. Jika salah satu perilaku belum dilaksanakan, maka keluarga tersebut belum kadarzi. Hal-hal yang perlu disampaikan agar keluarga biasa makan beraneka ragam makanan adalah :
1. Pengertian aneka ragam makanan yaitu: Makan 2-3 kali sehari yang terdiri dari 4 macam kelompok bahan makanan. Dari tiap kelompok bahan makanan dan jenis yang dikonsumsi, maka makin banyak jenisnya makin baik. Adapun 4 kelompok bahan makanan tersebut adalah:
a. Makanan pokok, sebagai sumber zat tenaga: beras, jagung, ubi, singkong, mie, dan lain-lain.
b. Lauk pauk, sebagai sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam, daging, tempe, kacang-kacangan, tahu, dll.
c. Sayuran dan buah-buahan, sebagai sumber zat pengatur : bayam, kangkung, wortel, buncis, kacang panjang, sawi, daun singkong, daun katuk, pepaya, pisang, jeruk, semangka, nanas dan lain-lain.
2. Manfaat makan aneka ragam makanan, yaitu : Untuk melengkapi zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dan terhindar dari penyakit kekurangan gizi.
3. Akibat tidak makan aneka ragam makanan, yaitu : tubuh akan menderita kekurangan zat gizi tertentu dan lebih mudah terserang penyakit, khususnya pada balita akan menyebabkan pertumbuhan dan kecerdasan terganggu.
4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan aneka ragam makanan, yaitu :
a. Jelaskan tentang pentingnya makan aneka ragam makanan pada kesehatan, pertumbuhan dan kecerdasan.
b. Memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah dengan menanam tanaman, beternak ayam, bebek, ikan dan lain-lain agar dimakan oleh anggota keluarga dan hasil pekarangan juga dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
c. Mengupayakan bantuan dari sektor pertanian, untuk mengusahakan penggunaan lahan pertanian secara gotong royong bagi keluarga yang tidak mempunyai pekarangan.
d. Anjurkan ibu untuk masak aneka ragam dengan menu yang disukai oleh anggota keluarga. Nikmatilah aneka ragam makanan yang tersedia.

Pengukuran Status Gizi Pada Manusia



Pengukuran Status Gizi
 Seperti telah diuraikan sebelumnya, bahwa di antara kelompok umur yang mudah terkena penyakit-penyakit kekurangan gizi adalah kelompok bayi dan anak balita. Oleh sebab itu, indikator yang paling baik untuk mengukur status gizi masyarakat adalah melalui status gizi balita (bayi dan anak balita). Selama ini telah banyak dihasilkan berbagai pengukuran status gizi tersebut, dan masing-masing ahli mempunyai argumentasi sendiri dalam mengembangkan pengukuran tersebut.
 Di bawah ini akan diuraikan 4 macam cara pengukuran yang sering dipergunakan di bidang gizi masyarakat serta klasifikasinya:

1. Berat Badan Per Umur
 Berdasarkan klasifikasi dari Universitas Harvard, keadaan gizi anak diklasifikasikan menjadi 4 tingkat, yakni:
- Gizi baik apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya lebih dari 80% standard Harvard
- Gizi kurang apabila berat badan bayi/anak menurut umur berada di antara 60%-80% standard Harvard
- Gizi buruk apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya 60% atau kurang dari standard Harvard

2. Tinggi Badan Per Umur
 Pengukuran status gizi bayi dan anak balita berdasarkan tinggi badan menurut umur, juga menggunakan modifikasi standard Harvard, dengan klasifikasinya adalah sebagai berikut:
- Gizi baik apabila panjang/tinggi badan bayi/anak menurut umurnya lebih dari 80% standard Harvard.
- Gizi kurang apabila panjang/tinggi badan bayi/anak menurut umurnya berada di antara 70,1% - 80% dari standard Harvard.
- Gizi buruk apabila panjang/tinggi badan bayi/anak menurut umurnya 70% atau kurang dari standard Harvard.

3. Berat Badan Menurut Tinggi
 Pengukuran berat badan menurut tinggi badan ini diperoleh dengan mengkombinasikan berat badan dan tinggi badan per umur menurut standard Harvard. Klasifikasi hasil pengukuran berat badan menurut tinggi badan adalah sebagai berikut:
- Gizi baik apabila berat badan bayi/anak menurut panjangtingginya lebih dari 90% dari standard Harvard.
- Gizi kurang apabila berat bayi/anak menurut panjangtingginya berada di antara 70,1% - 90% dari standard Hravard.
- Gizi buruk apabila berat bayi/anak menurut panjang tingginya 70% atau kurang dari standard Harvard.

4. Lingkar Lengan Atas (LLA) Menurut Umur
 Klasifikasi hasil pengukuran status gizi bayi/anak berdasarkan lingkar lengan atas menggunakan klasifikasi hasil pengukuran sebagai berikut:
- Gizi baik, apabila LLA bayi/anak menurut umurnya lebih dari 85% standard Wolanski.
- Gizi kurang, apabila LLA bayi/anak menurut umurnya berada di antara 70,1% - 85% standard Wolanski.
- Gizi buruk, apabila LLA bayi/anak menurut umurnya 70% atau kurang dari standard Wolanski.

Indeks Massa Tubuh
 Untuk mengetahui apakah berat badan kita sudah cukup ideal. Kegemukan atau terlalu kurus, kita dapat menggunakan perhitungan indeks massa tubuh (Body Massa Index/BMI).
  Beberapa penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi seringkali berhubungan dengan berat badan yang berlebih. Berdasarkan berbagai penelitian di lembaga kesehatan, nilai BMI lebih dari 30 meningkatkan resiko kematian karena penyakit, sekitar 50 dampai 150%.
 Para ahli kesehatan menyarankan orang-orang yang berlebihan berat badan, namun tidak memiliki faktor resiko kesehatan yang berbahaya (seperti kolesterol tinggi atau tekanan daraj tinggi) untuk mulai melakukan aktivitas fisik, seperti olah raga lebih banyakl untuk mencegah bertambahnya berat badan. Orang-orang yang kelebihan berat badan dan disertai factor resiko, seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi, perlu secara aktif menurunkan berat badan, dengan mengontol diet dan olah raga. Ada baiknya program tersebut dikonsultasikan dulu dengan dokter atau para ahli kesehatan.
 

Properti Syariah



Pasang Depot Air Minum Isi Ulang


.
Besi Beton + Wiremesh Murah


© 2011 - | Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah | www.suwur.com | pagar | omaSae | AirSumber | Bengkel Omasae, | Tenda Suwur |