Penyusunan menu untuk ibu hamil dan menyusui tetap
berpedoman kepada menu seimbang. Berbagai variasi
pengunaan bahan makanan dalam menu menjadikan susunan
menu yang baik. Keanekaragaman tersebut dapat sangat membantu
terpenuhinya kebutuhan gizi selama masa kehamilan dan
menyusui.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena
itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami
peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan
zat gizi tersebut dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin,
penambahan ukuran organ kandungan, perubahan komposisi
dan metabolisme tubuh sehingga kekurangan zat gizi tertentu
yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan pertumbuhan
janin yang tidak sempurna (Zulhaida, 2003)
Kebutuhan energi pada trimester III meningkat secara
maksimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan
energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi
tambahan selama trimester I diperlukan untuk pembentukan
jaringan otak pada janin, dan permulaan pembentukan organ
janin.
Energi tambahan selama trimester II diperlukan untk
pemekaran jaringan bagi ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara serta cadangan lemak.
Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta. Untuk pemenuhan kebutuhan
energi tesebut, WHO menganjurkan tambahan energi sebesar
150 Kkal /hari pada trimester I, 350 Kkal/hari pada tirmestr II dan
III.
Di Indonesia, berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan
dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan angka penambahan
kebutuhan gizi ibu hamil sebanyak 285 Kkal/hari selama
kehamilan. Angka ini tidak termasuk penambahan akibat
kegiatan fisik dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka
yang tidak merubah kegiatan fisik selama kehamilan.
Kebutuhan ibu hamil akan protein juga meningkat bahkan
mencapai 68% dari kondisi normal (sebelum hamil). Untuk
Indonesia, dianjurkan penambahan protein sebanyak 12 gr / hari,
selama kehamilan. Dengan demikian asupan protein dapat
mencapai 75-100 gr sumber protein/hari. Bahan pangan yang
dijadikan sumber protein sebaiknya 2/3 bagian berasal dari
hewani dan 1/3 bagian nabati. Hal ini disebabkan nilai biologi
pangan nabati lebih rendah dari hewani (WNGP, 1998)
Peningkatan volume darah selama kehamilan otomatis
membutuhkan peningkatan konsumsi Fe atau zat besi. Jumlah
Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang
diperlukan ibu untuk mencegah anemia adalah 500 mg.
Berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi
tahun 1998 penambahan zat gizi (Fe) selama kehamilan ratarata
20 mg/hari dari kondisi normal 26 mg/hari (sebulan
kehamilan).
Contoh Menu untuk IBU HAMIL
Marking Warna Besi Beton: Pentingnya Identifikasi yang Tepat di Lapangan
-
Besi beton adalah salah satu material konstruksi yang paling vital dalam
pembangunan struktur bangunan. Fungsinya yang krusial sebagai tulang
punggung ba...