Pembinaan dan Pengawasan BPR

Jadi begini, bro/sis, Bank Indonesia punya tugas untuk ngawasin BPR agar nggak sembarangan aja memberikan layanan perbankan dan kasih bantuan ke masyarakat. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan dan layanan perbankan buat lapisan masyarakat yang susah dijangkau sama bank umum.

Misalnya aja, BPR bisa kasih pinjaman ke pedagang kecil di pasar atau di desa, biar mereka nggak terjerat sama rentenir yang suka ngambil keuntungan besar dari bunga pinjaman yang tinggi. Selain itu, dengan ngumpulin dana dari masyarakat, BPR bisa bantu pemerintah untuk mendidik masyarakat dan mempercepat pembangunan di daerah.

Yang paling penting, pengawasan ini juga harus menciptakan kesempatan yang sama buat semua orang buat berusaha. Jadi masyarakat nggak akan kesulitan buat memulai usaha atau bisnis karena nggak punya modal atau nggak punya akses ke layanan perbankan. Gimana, yuk kita pelajari?

Fungsi Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas bank pada umumnya. (baca UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 Bab V Pembinaan dan Pengawasan Pasal 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, dan 37).

Pengawasan Bank Indonesia terhadap BPR meliputi :

1.   pemberian bantuan dan layanan perbankan kepada lapisan masyarakat yang rendah yang tidak terjangkau bantuan dan layanan bank umum, yaitu dengan memberikan pinjaman kepada pedagang/pengusaha kecil di desa dan di pasar agar tidak terjerat rentenir dan menghimpun dana mayarakat.

2.   membantu pemerintah dalam ikut mendidik masyarakat guna memahami pola nasional dengan adanya akselerasi pembangunan.

3.   penciptaan pemerataan kesempatan berusaha bagi masyarakat.

Dalam melakukan pengawasan akan terjadi beberapa kesalahan, yaitu :

1.   organisasi dan sistem manajemen, termasuk di dalamnya perencanaan yang ditetapkan.

2.   kekurangan tenaga trampil dan profesional.

3.   mengalami kesulitan likuiditas.

4.   belum melaksanakan fungsi BPR sebagaimana mestinya (sesuai UU).