[iklan]

Adat, Kebiasaan, dan Etika Moral dalam Novel 20-30an

Masyakarat dan budaya adalah dua hal yang tak mungkin dipisahkan. Di mana berkembang sekelompok masyarakat, di situlah berakarnya budaya masyarakat tersebut. Hal itu berlaku pada masyarakat tempo dulu sampai masyarakat sekarang.
Untuk mengetahui keberadaan budaya masyarakat tempo dulu, dapat kita lakukan melalui penelitian fakta sejarah. Salah satu fakta sejarah adalah hasil karya budaya tulis berupa karya sastra.
1. Adat dan Kebiasaan dalam Novel 20-30an
Novel, yang dikenal dengan sebutan roman, sudah bisa kita
temukan sebagai hasil karya masyarakat tahun 20-30an. Sejarah sastra mencatat beberapa judul novel kala itu sebagai berikut.
1. Judul : Azab dan Sengasara,
Karya : Merari Siregar
Penerbit : Balai Pustaka tahun 1920
2. Judul : Asmara Djaya
Karya : Adinegoro
Penerbit : Balai Pustaka tahun 1928
3. Judul : Kalau Tak Untung
Karya : Selasih
Penerbit : Balai Pustaka
4. Judul : Salah Asuhan
Karya : Abdul Muis
Penerbit : Balai Pustaka 1928
5. Judul : Siti Nurbaya
Karya : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka 1922





Judul-judul novel tahun 20-30an tersebut baru sebagian kecil sebagai contoh bahwa pada kurun waktu 20-30an budaya cerita prosa telah cukup berkembang di nusantara. Pada pembelajaran ini kalian dapat amati temuan berupa adat dan kebiasaan pada novel 20-30an. Tentu saja hal itu harus dilakukan dengan ketekunan kalian mecari lalu membaca novel-novel tersebut.
Contoh :
Adat dan kebiasaan yang bisa ditemukan pada novel "Azab dan Sengsara" sebagai berikut.
1. Menikahkan anak secara paksa (jodoh dipilihkan orang tua)
Aminudin dijodohkan dengan wanita bukan pilihannya
2. Harta merupakan pertimbangan dalam menjodohkan anak
Mariamin berasal dari keluarga kurang mampu maka ditolak oleh keluarga Aminudin.
3. Poligami (laki-laki dengan istri lebih dari satu)
Kasibun mengku perjaka ternyata telah beristri, dan Mariamin dijadikan isteri kedua.
4. Kebiasaan minum dan berjudi
Sutan Baringin ayah Mariamin menjadi bangkrut karena kebiasaan berjudi dan minum.

2. Etika Moral dalam Novel 20-30an
Sejak dulu sampai sekarang etika moral selalu dijunjung orang sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk berbudi yang menjaga etika dalm kehidupan dengan sesama manusia.
Begitu juga dengan kehidupan tokoh-tokoh dalam novel 20-30an juga mencerminkan etika-etika moral yang berkembang pada masa itu.
Contoh:
Etika moral yang dapat kita temukan pada novel "Azab dan Sengsara" sebagai berikut.
1. Anak sangat berbakti kepada orang tuanya
Aminudin tak mencintai wanita pilihan orang tuanya namun tak berani menolak karena baktinya kepada orang tuanya.
2. Isteri sangat taat kepada suaminya
Meskipun Mariamin ditipu oleh Kasibun yang mengaku perjaka, ia tetap berbakti kepada suaminya.


Contoh judul novel tahun 20-30an:  Salah Asuhan, Asmara Djaya, Dian Nan Tak Kunjung Padam, Belenggu, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Percobaan Setia, Kalau Tak Untung



0 komentar


. . .
 
© 2011 - | Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah | www.suwur.com | pagar | omaSae | AirSumber | Bengkel Omasae, | Tenda Suwur | Versi MOBILE