Memenuhi persyaratan kerja di DU/DI
1. Menyetujui kondisi dan ketentuan ketenagakerjaan
2. Memenuhi persyaratan ketenagakerjaan
Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerja
1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi bahaya/darurat
3. Memelihara insfrastruktur dan lingkungan kerja
Membina kerjasama
1. Melakukan interaksi di tempat kerja
2. Melakukan pertemuan, menyelami dan mengarahkan klien dan pelanggan
3. Memelihara penampilan pribadi
Menggunakan sistem komunikasi
1. Mengumpulkan, mencatat dan mengirim data
2. Mengumpulkan, mencatat dan menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja
3. Menanggapi masalah
Membuat perencanaan kerja
1. Membuat jadwal kegiatan
2. Mengatur bahan, peralatan dan cara kerja
Menyiapkan peralatan
1. Mengidentifikasi jenis peralatan
2. Menentukan peralatan
3. Mengontrol cara kerja peralatan
4. Membuat laporan
Mengidentifikasi parameter kualitas air
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air
2. Mengambil sampel air di lapangan
3. Mengukur parameter kualitas air
4. Membuat laporan hasil identifikasi parameter kualitasair
Menentukan lokasi budidaya
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi budidaya
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi budidaya melalui kegiatan survey lapangan
3. Menentukan lokasi
4. Membuat laporan
Menyiapkan wadah
1. Mengidentifikasi wadah
2. Menentukan wadah
3. Mengontrol proses penggunaan wadah
4. Membuat laporan
Mengidentifikasi hama dan penyakit ikan
1. Mengambil sampel di lapangan
2. Mengidentifikasi gejala serangan
3. Menentukan jenis parasit
4. Membuat laporan
Mengemas ikan
1. Menyiapkan teknik pengepakan
2. Menentukan jenis ikan yang dikemas
3. Melakukan pengepakan ikan
4. Membuat laporan
Memasarkan ikan
1. Mencari order pemasaran
2. Melaksanakan penjualan
3. Menyiapkan kuota/target
4. Mengontrol proses pemasaran
Menentukan lokasi pembenihan ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
pembenihan
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembenihan ikan
3. Memilih lokasi pembenihan ikan
PBD.PL 01.001I.01
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pembenihan ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan media pembenihan
2. Menyiapkan wadah pembenihan
3. Menyiapkan air untuk pembenihan
4. Membuat laporan
Mengelola induk ikan
1. Memelihara calon induk ikan
2. Menyeleksi calon induk jantan dan betina
3. Melakukan pematangan gonad induk ikan
4. Menyeleksi induk siap pijah
Memijahkan induk ikan
1. Melakukan proses pemijahan ikan
2. Menangani telur
3. Menetaskan telur
Mengkultur pakan alami
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami
2. Menyiapkan media tempat tumbuhnya pakan alami
3. Menebar bibit pakan alami
Memelihara larva ikan
1. Merawat larva ikan
2. Memberi pakan larva
3. Mengamati perkembangan larva
4. Menangani hama dan penyakit pada pemeliharaan larva
5. Memantau kualitas dan kuantitas air pada pemeliharaan larva
Memanen hasil pembenihan ikan
1. Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pembenihan
2. Melakukan pemananen benih ikan
3. Mengemas benih ikan
4. Membuat laporan
Memasarkan hasil pembenihan ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli
2. Membuat kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan perhitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Menentukan lokasi pendederan ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi pendederan ikan
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pendederan ikan
3. Memilih lokasi pendederan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan pendederan ikan
2. Menyiapkan wadah pendederan ikan
3. Menyiapkan air untuk pendederan ikan
4. Membuat laporan
Menebar benih ikan pada pendederan
1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
2. Menebar benih ikan
3. Membuat laporan
Memantau pertumbuhan benih ikan pada pendederan
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan benih ikan
2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan benih ikan
3. Melakukan sortasi
4. Membuat laporan
Mengelola pakan benih ikan pada pendederan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk benih ikan
2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan benih ikan
3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan
4. Membuat laporan
Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan pengelolaan kualitas dan kuantitas air
2. Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan
3. Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan
4. Membuat laporan
Mengendalikan hama dan penyakit pada pendederan ikan
1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan penyakit
2. Mengidentifikasi hama dan penyakit
3. Melakukan pengobatan ikan
4. Mencatat kejadian serangan penyakit
5. Membuat laporan
Memanen hasil pendederan ikan
1 Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pendederan ikan
2. Memanen benih ikan
3. Membuat laporan
Memasarkan hasil pendederan ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli
2. Membuat kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan perhitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Menentukan lokasi pembesaran ikan
1. Merencanakan tahapan kegiatan pemilihan lokasi
2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembesaran ikan
3. Memilih lokasi pembesaran ikan
4. Membuat laporan
Menyiapkan media pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan persiapan pembesaran ikan
2. Menyiapkan wadah pembesaran ikan
3. Menyiapkan media pembesaran ikan
4. Membuat laporan
Menebar benih ikan pada pembesaran
1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
2. Menebar benih ikan
3. Membuat laporan
Memantau pertumbuhan ikan pada pembesaran
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan ikan
2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan ikan
3. Melakukan sortasi
4. Membuat laporan
Mengelola pakan pembesaran ikan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk pembesaran ikan
2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan pembesaran ikan
3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan
4. Membuat laporan
Mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan penyakit
2. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada pembesaran ikan
3. Melakukan pengobatan ikan
4. Mencatat kejadian serangan penyakit
5. Membuat laporan
Memanen hasil pembesaran ikan
1. Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil pembesaran
2. Melakukan pemanenan
3. Mengemas ikan hasil pembesaran
4. Membuat laporan
Memasarkan hasil pembesaran ikan
1. Mengidentifikasi calon pembeli ikan
2. Melakukan kesepakatan
3. Melakukan transaksi
4. Melakukan penghitungan laba rugi
5. Membuat laporan
Budidaya Ikan dikelompokkan Air Tawar, Air Laut, Air Payau, dan Ikan Hias
Budidaya Ikan dapat dikelompokkan menjadi Budidaya Ikan Air Tawar, Budidaya Ikan Air Laut, Budidaya Ikan Air Payau dan Budidaya Ikan Hias. Membudidayakan ikan dan dapat di aplikasikan pada berbagai
habitat budidaya.
Wadah budidaya dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam budidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengan kebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukan proses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidaya dan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yang akan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikan pada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakan yang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama dan penyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan.
Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satu jenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai harga jual relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dengan mengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Oleh karena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikan budidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkan suatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya pada berbagai media dan teknologi budidaya.
Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang dibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang investasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan diterapkan. Dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensif dibutuhkan pemahaman tentang produksi pakan buatan yang ramah lingkungan tetapi sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalam membudidayakan ikan sangat dibutuhkan pakan alami pada fase larva dan benih, maka sangat dibutuhkan suatu pemahaman bagaimana membudidayakan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan ikan.
Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialami pembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Oleh karen itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yang dibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan. Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminati dan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekuker dalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom, rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antara lain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasi yang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitas ikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan.
Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukan rekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuat komoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagi pembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warna tubuh.
habitat budidaya.
Wadah budidaya dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam budidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengan kebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukan proses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidaya dan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yang akan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikan pada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakan yang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama dan penyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan.
Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satu jenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai harga jual relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dengan mengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Oleh karena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikan budidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkan suatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya pada berbagai media dan teknologi budidaya.
Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang dibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang investasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan diterapkan. Dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensif dibutuhkan pemahaman tentang produksi pakan buatan yang ramah lingkungan tetapi sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalam membudidayakan ikan sangat dibutuhkan pakan alami pada fase larva dan benih, maka sangat dibutuhkan suatu pemahaman bagaimana membudidayakan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan ikan.
Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialami pembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Oleh karen itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yang dibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan. Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminati dan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekuker dalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom, rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antara lain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasi yang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitas ikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan.
Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukan rekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuat komoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagi pembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warna tubuh.
Belajar BUDIDAYA IKAN
II WADAH BUDIDAYA IKAN
2.1. JENIS-JENIS WADAH BUDIDAYA IKAN .
2.2. KONSTRUKSI WADAH BUDIDAYA...
2.3. PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA.
III MEDIA BUDIDAYA IKAN .....
3.1. SUMBER AIR .............................
3.2. PARAMETER KUALITAS AIR...
3.3. PENGUKURAN KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN ...
IV. PENGEMBANGBIAKAN IKAN..
4.1. SELEKSI INDUK......
4.2. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN..
4.3 PENETASAN TELUR......
4. 4. PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH IKAN..
4.5. PEMBESARAN IKAN..........
4.6. PEMANENAN.......
V. NUTRISI IKAN ....
5.1. ENERGI.................
5.2. PROTEIN.............
5.3. KARBOHIDRAT.......
5.4. LIPID.........
5.5. VITAMIN ....
5.6. MINERAL......
VI. TEKNOLOGI PAKAN BUATAN ....
6.1. JENIS-JENIS BAHAN BAKU .
6.2. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN.
6.3 PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN..
6.4. UJI COBA PAKAN IKAN...
6.5. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN...
6.6 PAKAN DAN KUALITAS AIR......
VII. TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN ALAMI .
7.1. JENIS-JENIS PAKAN ALAMI ......
7.2. BUDIDAYA PHYTOPLANKTON..
7.3. BUDIDAYA ZOOPLANKTON .
7.4. BUDIDAYA BENTHOS ...
7.5. BIOENKAPSULASI.....
VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN...
8.1. JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT..
8.2. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN..
8.3. GEJALA SERANGAN PENYAKIT ..
8.4. PENGOBATAN PENYAKIT IKAN..
IX. PEMASARAN .......
9.1. PENGERTIAN PEMASARAN...
9.2. CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN..
9.3. PERENCANAAN DAN TARGET PENJUALAN .
9.4. ESTIMASI HARGA JUAL..
9.5. SISTEM PENJUALAN .
9.6. STRATEGI PROMOSI
X. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN.........
10.1. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN .
10.2. NET PRESENT VALUE (NPV) ...
10.3. NET BENEFIT COST RATIO (NBC RATIO)..
10.4. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
10.5. ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)
10.6. APLIKASI ANALISA USAHA ..
XI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA..
11.1. PENGERTIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)487
11.2. PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA PERIKANAN BUDIDAYA
HIDANGAN PENUTUP (DESSERT)
HIDANGAN PENUTUP (DESSERT)
A. Pengertian Hidangan Penutup (Dessert)
Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan utama (main course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Dessert biasanya mempunyai rasa manis dan menyegarkan, terkadang ada yang berasa asin atau kombinasinya. Fungsi dessert dalam giliran hidangan (courses) adalah sebagai hidangan yang menyegarkan setelah menyantap hidangan utama (main course) yang terkadang mempunyai aroma atau rasa yang amis serta menghilangkan rasa enak.
Pada awalnya hidangan dessert yang disajikan berupa buah-buahan yang segar tanpa proses pengolahan. Seiring dengan perkembangan zaman, hidangan dessert mulai bervariasi dengan mengambil dasar (basic) dari beberapa hidangan seperti cake, pie, ice cream dan sebagainya yang dipadukan dengan sauce, buah, syrup, cream atau perpaduan antara bahan dasar, sehingga menciptakan hidangan dessert yang lezat dan menarik.
Jenis hidangan yang digunakan sebagai dessert dapat dihidangkan secara tersendiri diluar dari susunan menu. Seperti untuk hidangan teman tea, sebagai snack, petit four, hantaran, dan lain sebagainya.
B. Macam-macam Hidangan Penutup (Dessert)
C. Klasifikasi Hidangan Penutup (Dessert)
D. Sauce Dessert
E. Penyajian dan Garnish Hidangaan Penutup (Dessert)
F. Porsi Hidangan Penutup (Dessert)Porsi dessert dalam satu set giliran hidangan yang sesuai dengan standar internasional adalah sekitar antara 100-120 gr.
G. Resep-resep Hidangan Penutup
Marmer Pudding
Bavaroise Hopyes
Creme Caramel
Bread Pudding
Chocolate Mousses
Mocha Ice Cream
Shorbet
Nama Bahan dan Ukuran
Sari juice orange 85 ml
Gula pasir 250 gr
Lemon juice 2 sdm
Kulit orange ½ sdt
susu 625 ml
Cara membuat :
1. Campur semua bahan kecuali susu
2. Pelan-pelan tuangkan orange dalam susu
3. Aduk-aduk hingga rata kemudian bekukan dalam frezzer
Hasil : 10 porsi
Coupe St Jaquest
Nama Bahan, Ukuran dan Keterangan
Fruit cocktail 400 gr
Rhum 3 oz
Ice cream 10 skop besar Strawberry /
Lemon shorbet 10 skop besar vanilla
Whipped cream 400 gr
Ganish :
.. Whipped cream 150 gr
.. Cherry 5 buah
.. Cookies / astor 10 potong
Cara Membuat :
1. Isi gelas dengan fruit cocktail, tambahkan beberapa tetes rhum
2. Taruh di atasnya satu scoop ice cream ( dapat pula dicampur dengan lemon shorbet )
3. Saran penyajian : menggunakan champagne glass hias dengan whipped cream, cherry dan cookies/astor
Catatan : Hasil : 10 porsi
Devil Pancake
Crepe
o Terigu 25 gr Hasil 20 lbr
o Air 50 cc Protein sedang
o Telur 1 btr
Pastry cream
o Air 250 cc Hasil 400 gr
o Susu bubuk 35 gr
o Gula pasir 50 gr
o Telur 1 btr
o Tepung maizena 30 gr
o Rhum 1 sdm Dicairkan
Fruit mix 50 gr
Peach halves 2 biji
Sauce
o Air ½ liter
o Jahe 25 gr
o Apricot jam 150 gr
o Maizena 25 gr
o Kirschwasser 75 gr
o Almond 20 gr
o Gula pasir 50 gr
o Lada, garam, sckp
o Warna kuning
Cara Membuat :
1. Crepe :
a. Campur semua bahan menjadi satu hingga rata
b. Dadar dalam pan panas (tipis-tipis)
2. Letakkan crepe di atas tray.
3. Pastry cream :
a. Gula, susu, dan air direbus sampai mendidih
b. Masukkan tepung maizena sambil diaduk rata hingga masak.
c. Tuang panas-panas adonan kedalam kuning telur yang telah dikacau, masukkan kembali dalam panci adonan dan jerangkan dengan menggunakan api kecil aduk-aduk rata
4. Isi di atasnya dengan pastry, fruit mix dan buah peach yang sudah dipotong-potong.
5. Lipat crepe sehingga berbentuk segitiga.
6. Panaskan dalam sauce pan : air, jahe, apricot jam, gula, garam, merica, sampai mendidih.
7. Campur maizena dengan kirschwasser, masukkan ke dalam campuran yang mendidih. Aduk sampai matang.
8. Masukkan almond, kacang mede, dan sedikit warna kuning. Dinginkan.
9. Saran penyajian : hidangkan crepe yang telah diisi dalam dessert plate (2 buah/porsi), dinginkan. Siram ¼ dl devil sauce diatas pancake, hias dengan cherry. Hidangkan dingin.
Catatan : hasil 10 porsi
..
Evaluasi
1. Apa fungsi hidangan penutup pada giliran hidangan?
2. Bagaimana karakteristik hidangan penutup?
3. Apa yang saja perlu diperhatikan pada penyajian hidangan penutup?
4. Mengapa hidangan penutup cenderung/selalu berasa manis?
5. Apa saja jenis-jenis hidangan yang dapat disajikan sebagai hidangan penutup?
A. Pengertian Hidangan Penutup (Dessert)
Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan utama (main course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Dessert biasanya mempunyai rasa manis dan menyegarkan, terkadang ada yang berasa asin atau kombinasinya. Fungsi dessert dalam giliran hidangan (courses) adalah sebagai hidangan yang menyegarkan setelah menyantap hidangan utama (main course) yang terkadang mempunyai aroma atau rasa yang amis serta menghilangkan rasa enak.
Pada awalnya hidangan dessert yang disajikan berupa buah-buahan yang segar tanpa proses pengolahan. Seiring dengan perkembangan zaman, hidangan dessert mulai bervariasi dengan mengambil dasar (basic) dari beberapa hidangan seperti cake, pie, ice cream dan sebagainya yang dipadukan dengan sauce, buah, syrup, cream atau perpaduan antara bahan dasar, sehingga menciptakan hidangan dessert yang lezat dan menarik.
Jenis hidangan yang digunakan sebagai dessert dapat dihidangkan secara tersendiri diluar dari susunan menu. Seperti untuk hidangan teman tea, sebagai snack, petit four, hantaran, dan lain sebagainya.
B. Macam-macam Hidangan Penutup (Dessert)
C. Klasifikasi Hidangan Penutup (Dessert)
D. Sauce Dessert
E. Penyajian dan Garnish Hidangaan Penutup (Dessert)
F. Porsi Hidangan Penutup (Dessert)Porsi dessert dalam satu set giliran hidangan yang sesuai dengan standar internasional adalah sekitar antara 100-120 gr.
G. Resep-resep Hidangan Penutup
Marmer Pudding
Bavaroise Hopyes
Creme Caramel
Bread Pudding
Chocolate Mousses
Mocha Ice Cream
Shorbet
Nama Bahan dan Ukuran
Sari juice orange 85 ml
Gula pasir 250 gr
Lemon juice 2 sdm
Kulit orange ½ sdt
susu 625 ml
Cara membuat :
1. Campur semua bahan kecuali susu
2. Pelan-pelan tuangkan orange dalam susu
3. Aduk-aduk hingga rata kemudian bekukan dalam frezzer
Hasil : 10 porsi
Coupe St Jaquest
Nama Bahan, Ukuran dan Keterangan
Fruit cocktail 400 gr
Rhum 3 oz
Ice cream 10 skop besar Strawberry /
Lemon shorbet 10 skop besar vanilla
Whipped cream 400 gr
Ganish :
.. Whipped cream 150 gr
.. Cherry 5 buah
.. Cookies / astor 10 potong
Cara Membuat :
1. Isi gelas dengan fruit cocktail, tambahkan beberapa tetes rhum
2. Taruh di atasnya satu scoop ice cream ( dapat pula dicampur dengan lemon shorbet )
3. Saran penyajian : menggunakan champagne glass hias dengan whipped cream, cherry dan cookies/astor
Catatan : Hasil : 10 porsi
Devil Pancake
Crepe
o Terigu 25 gr Hasil 20 lbr
o Air 50 cc Protein sedang
o Telur 1 btr
Pastry cream
o Air 250 cc Hasil 400 gr
o Susu bubuk 35 gr
o Gula pasir 50 gr
o Telur 1 btr
o Tepung maizena 30 gr
o Rhum 1 sdm Dicairkan
Fruit mix 50 gr
Peach halves 2 biji
Sauce
o Air ½ liter
o Jahe 25 gr
o Apricot jam 150 gr
o Maizena 25 gr
o Kirschwasser 75 gr
o Almond 20 gr
o Gula pasir 50 gr
o Lada, garam, sckp
o Warna kuning
Cara Membuat :
1. Crepe :
a. Campur semua bahan menjadi satu hingga rata
b. Dadar dalam pan panas (tipis-tipis)
2. Letakkan crepe di atas tray.
3. Pastry cream :
a. Gula, susu, dan air direbus sampai mendidih
b. Masukkan tepung maizena sambil diaduk rata hingga masak.
c. Tuang panas-panas adonan kedalam kuning telur yang telah dikacau, masukkan kembali dalam panci adonan dan jerangkan dengan menggunakan api kecil aduk-aduk rata
4. Isi di atasnya dengan pastry, fruit mix dan buah peach yang sudah dipotong-potong.
5. Lipat crepe sehingga berbentuk segitiga.
6. Panaskan dalam sauce pan : air, jahe, apricot jam, gula, garam, merica, sampai mendidih.
7. Campur maizena dengan kirschwasser, masukkan ke dalam campuran yang mendidih. Aduk sampai matang.
8. Masukkan almond, kacang mede, dan sedikit warna kuning. Dinginkan.
9. Saran penyajian : hidangkan crepe yang telah diisi dalam dessert plate (2 buah/porsi), dinginkan. Siram ¼ dl devil sauce diatas pancake, hias dengan cherry. Hidangkan dingin.
Catatan : hasil 10 porsi
..
Evaluasi
1. Apa fungsi hidangan penutup pada giliran hidangan?
2. Bagaimana karakteristik hidangan penutup?
3. Apa yang saja perlu diperhatikan pada penyajian hidangan penutup?
4. Mengapa hidangan penutup cenderung/selalu berasa manis?
5. Apa saja jenis-jenis hidangan yang dapat disajikan sebagai hidangan penutup?
Resep Dasar Kaldu Beef Broth
Nama Bahan dan Ukuran
Beef stock 4 lt
Onion 500 gr
Daging sapi 500 gr
Celery 50 gr
Carrot 150 gr
Leek 50 gr
Tomat cincang 1 buah
Mentega 100 gr
Sachet bag (bay leaf,thyme) -
Pepper ½ sdm
Salt 1 sdm
Chopped parsley sck
Cara membuat :
1. Beef stock disiapkan
2. Sayuran dicuci kemudian dipotong-potong dadu kecil
3. Saute sayur-sayuran dengan mentega sampai layu dan menghasilkan aroma yang enak.
4. Masukkan beef stock dan panaskan perlahan-lahan (simmer)
5. Setelah masak dan kaldu cukup kuat tambahkan bumbu-bumbu lain
6. Sajikan sup dan taburi atasnya dengan chopped parsley.
Selengkapnya tentang SUP
Beef stock 4 lt
Onion 500 gr
Daging sapi 500 gr
Celery 50 gr
Carrot 150 gr
Leek 50 gr
Tomat cincang 1 buah
Mentega 100 gr
Sachet bag (bay leaf,thyme) -
Pepper ½ sdm
Salt 1 sdm
Chopped parsley sck
Cara membuat :
1. Beef stock disiapkan
2. Sayuran dicuci kemudian dipotong-potong dadu kecil
3. Saute sayur-sayuran dengan mentega sampai layu dan menghasilkan aroma yang enak.
4. Masukkan beef stock dan panaskan perlahan-lahan (simmer)
5. Setelah masak dan kaldu cukup kuat tambahkan bumbu-bumbu lain
6. Sajikan sup dan taburi atasnya dengan chopped parsley.
Selengkapnya tentang SUP
Kaldu Coklat (Brown Stock)
Nama Bahan dan Ukuran
Tulang sapi 6 kg
Mire poix :
- Onion 500 gram
- Carrot 250 gram
- Celery 250 gram
Air dingin 12 lt
Tomat/Tomato pasta 500 gram
Sachet :
- Bay leaf 1
- Thyme ½ gr
- Merica utuh 1 gr
- Batang parsley 6-8
- Cengkeh utuh 2
Cara membuat :
1. Jika tulang sapi utuh/panjang, maka potonglah sepanjang 8-10 cm, cuci dengan air dingin
2. Letakkan tulang dalam roasting pan dalam panas (400ºF / 200ºC) dan coklatkan dengan baik
3. Angkat tulang dari pan dan letakkan dalam stock pot, tuangi air sampai menutup tulang, rebus simmer, bersihkan kotoran yang muncul diatasnya, biarkan stock tetap simmer.
4. Tiriskan lemak maupun sisa-sisa lemak kedalam roasting-pan. Deglaze pan dengan air dan masukkan ke stock pot
5. Masukkan mire poix kedalam sisa lemak dan coklatkan dalam oven.
6. Masukkan kedam stock pot mire poix yang sudah dicoklatkan, sachet dan produk tomat
7. Teruskan merebus simmer dengan jangka waktu 6-8 jam. Bersihkan kotoran yang muncul dipermukaan.
8. Tambahkan air jika diperlukan agar tulang tetap terendam.
9. Saring dengan baik, brown stock siap digunakan.
Hasil : 8 lt
Selengkapnya tentang SUP
Tulang sapi 6 kg
Mire poix :
- Onion 500 gram
- Carrot 250 gram
- Celery 250 gram
Air dingin 12 lt
Tomat/Tomato pasta 500 gram
Sachet :
- Bay leaf 1
- Thyme ½ gr
- Merica utuh 1 gr
- Batang parsley 6-8
- Cengkeh utuh 2
Cara membuat :
1. Jika tulang sapi utuh/panjang, maka potonglah sepanjang 8-10 cm, cuci dengan air dingin
2. Letakkan tulang dalam roasting pan dalam panas (400ºF / 200ºC) dan coklatkan dengan baik
3. Angkat tulang dari pan dan letakkan dalam stock pot, tuangi air sampai menutup tulang, rebus simmer, bersihkan kotoran yang muncul diatasnya, biarkan stock tetap simmer.
4. Tiriskan lemak maupun sisa-sisa lemak kedalam roasting-pan. Deglaze pan dengan air dan masukkan ke stock pot
5. Masukkan mire poix kedalam sisa lemak dan coklatkan dalam oven.
6. Masukkan kedam stock pot mire poix yang sudah dicoklatkan, sachet dan produk tomat
7. Teruskan merebus simmer dengan jangka waktu 6-8 jam. Bersihkan kotoran yang muncul dipermukaan.
8. Tambahkan air jika diperlukan agar tulang tetap terendam.
9. Saring dengan baik, brown stock siap digunakan.
Hasil : 8 lt
Selengkapnya tentang SUP
Elemen Komposisi (Tata Panggung)
Elemen Komposisi
Desain tata panggung sebaiknya dibuat dengan mudah dan bebas. Artinya, imajinasi dapat dituangkan sepenuhnya ke dalam gambar desain tanpa lebih dulu berpikir tentang kemungkinan visualisasinya. Pemikiran lain di luar desain akan menghambat imajinasi dan akhrinya memberikan batasan. Penyuntingan atau pengolahan bisa dilakukan setelah gagasan tertuang. Dalam pembuatan desain gambar tata panggung yang terpenting adalah cara mengatur, menata, dan memanipulasi elemen komposisi yang menjadi dasar dari seluruh kerja desain.
Garis
Garis menunjukkan bentuk. Setiap goresan garis yang dibuat memiliki karakter tersendiri. Tebal tipisnya garis dapat memberikan gambaran dimensi, kualitas, dan karakter satu benda atau bentuk yang dihasilkan. Gambar yang dibuat dengan garis tegas akan menampakkan nuansa emosi atau sikap yang tegas dan kuat dibandingkan dengan gambar dengan garis lembut. Permainan tegas dan lembut inilah yang akan menampakkan dimensi objek. Dalam desain tata penggung, arah garis mewakili arah penonton. Artinya, garis menuntun pandangan penonton menuju area permainan.
Bentuk
Bentuk adalah ruang yang dikelilingi oleh garis. Karakterisitik bentuk sangat tergantung dari karakter garis yang membentuknya. Suasana ruang tampak kuat, kaku, dan bertenaga dengan garis tegas yang mengelilinginya. Garis tersebut membentuk ruang kotak tanpa lengkung. Sebaliknya, ruang yang dibentuk dari garis lengkung akan menampakkan keluasan, kesegaran, kedamaian, dan ketenangan. Kombinasi antara garis lengkung dan lurus ini akan menciptakan beragam bentuk di mana di dalamnya terdapat ruang tempat aktor bermain atau ruang suasana untuk mendukung adegan lakon.
Warna
Meskipun warna dalam desain harus merepresentasikan warna alami benda atau objek yang digambar, tetapi hasil yang mengesankan dapat temukan dengan menambahkan corak warna lain. Warna-warni benda atau objek desain akan mempertegas kedalaman ruang. Selain itu, warna juga memiliki karakter tersendiri. Secara mendasar ada warna hangat atau panas dan ada warna dingin. Yang termasuk warna hangat, adalah merah, oranye. Sedangkan yang termasuk dalam warna dingin, adalah biru tua, hijau. Kombinasi warna hangat dan dingin ini akan mempertegas suasana ruang yang hendak diciptakan. Untuk menonjolkan bagian atau objek tertentu di atas panggung, penggunaan warna sangatlah efektif. Pembedaan warna satu objek tertentu dengan objek lainnya dapat digunakan untuk menyimbolkan sesuatu. Intinya, dengan mengolah warna-warna yang ada di atas panggung maka, semua gambaran simbolis atau realis dapat diwujudkan.
Cahaya
Cahaya membuat objek atau benda tampak lebih hidup. Dengan mengkreasikan gelap dan terang, maka volume sebuah benda dapat dimunculkan. Dalam desain imajinasi sumber cahaya dan arah datangnya cahaya harus digambarkan, sehingga semua objek menampakkan volumenya. Jika gambar dibuat tanpa imajinasi cahaya maka gambar tersebut tampak datar sehingga kedalaman ruang yang dinginkan tidak tercapai. Dengan menambahkan cahaya maka gambaran penataan objek dan ruang di atas panggung tampak hidup.
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Desain tata panggung sebaiknya dibuat dengan mudah dan bebas. Artinya, imajinasi dapat dituangkan sepenuhnya ke dalam gambar desain tanpa lebih dulu berpikir tentang kemungkinan visualisasinya. Pemikiran lain di luar desain akan menghambat imajinasi dan akhrinya memberikan batasan. Penyuntingan atau pengolahan bisa dilakukan setelah gagasan tertuang. Dalam pembuatan desain gambar tata panggung yang terpenting adalah cara mengatur, menata, dan memanipulasi elemen komposisi yang menjadi dasar dari seluruh kerja desain.
Garis
Garis menunjukkan bentuk. Setiap goresan garis yang dibuat memiliki karakter tersendiri. Tebal tipisnya garis dapat memberikan gambaran dimensi, kualitas, dan karakter satu benda atau bentuk yang dihasilkan. Gambar yang dibuat dengan garis tegas akan menampakkan nuansa emosi atau sikap yang tegas dan kuat dibandingkan dengan gambar dengan garis lembut. Permainan tegas dan lembut inilah yang akan menampakkan dimensi objek. Dalam desain tata penggung, arah garis mewakili arah penonton. Artinya, garis menuntun pandangan penonton menuju area permainan.
Elemen garis menunjukkan bentuk benda
Bentuk
Bentuk adalah ruang yang dikelilingi oleh garis. Karakterisitik bentuk sangat tergantung dari karakter garis yang membentuknya. Suasana ruang tampak kuat, kaku, dan bertenaga dengan garis tegas yang mengelilinginya. Garis tersebut membentuk ruang kotak tanpa lengkung. Sebaliknya, ruang yang dibentuk dari garis lengkung akan menampakkan keluasan, kesegaran, kedamaian, dan ketenangan. Kombinasi antara garis lengkung dan lurus ini akan menciptakan beragam bentuk di mana di dalamnya terdapat ruang tempat aktor bermain atau ruang suasana untuk mendukung adegan lakon.
Warna
Meskipun warna dalam desain harus merepresentasikan warna alami benda atau objek yang digambar, tetapi hasil yang mengesankan dapat temukan dengan menambahkan corak warna lain. Warna-warni benda atau objek desain akan mempertegas kedalaman ruang. Selain itu, warna juga memiliki karakter tersendiri. Secara mendasar ada warna hangat atau panas dan ada warna dingin. Yang termasuk warna hangat, adalah merah, oranye. Sedangkan yang termasuk dalam warna dingin, adalah biru tua, hijau. Kombinasi warna hangat dan dingin ini akan mempertegas suasana ruang yang hendak diciptakan. Untuk menonjolkan bagian atau objek tertentu di atas panggung, penggunaan warna sangatlah efektif. Pembedaan warna satu objek tertentu dengan objek lainnya dapat digunakan untuk menyimbolkan sesuatu. Intinya, dengan mengolah warna-warna yang ada di atas panggung maka, semua gambaran simbolis atau realis dapat diwujudkan.
Cahaya
Cahaya membuat objek atau benda tampak lebih hidup. Dengan mengkreasikan gelap dan terang, maka volume sebuah benda dapat dimunculkan. Dalam desain imajinasi sumber cahaya dan arah datangnya cahaya harus digambarkan, sehingga semua objek menampakkan volumenya. Jika gambar dibuat tanpa imajinasi cahaya maka gambar tersebut tampak datar sehingga kedalaman ruang yang dinginkan tidak tercapai. Dengan menambahkan cahaya maka gambaran penataan objek dan ruang di atas panggung tampak hidup.
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Panggung proscenium = bingkai
Proscenium
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemisahan ini maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton.
Panggung proscenium sudah lama digunakan dalam dunia teater. Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Tata panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu arah dari penonton. Perspektif dapat ditampilkan dengan memanfaatkan kedalaman panggung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk tersendiri yang mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah yang diolah penata panggung untuk mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium. Seperti sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas tepinya. Penonton disuguhi gambaran melalui bingkai tersebut.
Hampir semua sekolah teater memiliki jenis panggung proscenium. Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium. Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan. Semua yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata. Tata cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas panggung dapat diciptakan untuk mengelabui pandangan penonton dan mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona inilah yang membuat penggunaan panggung proscenium bertahan sampai sekarang.
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemisahan ini maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton.
Panggung proscenium
Panggung proscenium sudah lama digunakan dalam dunia teater. Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Tata panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu arah dari penonton. Perspektif dapat ditampilkan dengan memanfaatkan kedalaman panggung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk tersendiri yang mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah yang diolah penata panggung untuk mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium. Seperti sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas tepinya. Penonton disuguhi gambaran melalui bingkai tersebut.
Hampir semua sekolah teater memiliki jenis panggung proscenium. Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium. Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan. Semua yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata. Tata cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas panggung dapat diciptakan untuk mengelabui pandangan penonton dan mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona inilah yang membuat penggunaan panggung proscenium bertahan sampai sekarang.
Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater
Pemanasan Bahu - Teater
a. Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggamlah bahu-bahu yang berlawanan, pertahankan selama 8 hitungan.
b. Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan.
c. Letakkan siku kiri di belakang kepala dan gunakan tangan kanan untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan.
d. Letakkan satu tangan di atas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan jari-jari tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.
b. Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan.
c. Letakkan siku kiri di belakang kepala dan gunakan tangan kanan untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan.
d. Letakkan satu tangan di atas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan jari-jari tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.
Pemanasan : Olah Tubuh – PEMERANAN (Teater)
Peregangan atau pemanasan (warm-up) yaitu serial dari gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap. Pedoman sebelum melakukan pemanasan dan latihan tubuh adalah sebagai berikut.
a. Cobalah untuk selalu konsentrasi dan santai, jangan menahan nafas, dan bernafaslah secara normal.
b. Mulailah dengan tingkat hitungan yang sedikit kemudian meningkat kehitungan yang banyak sesuai dengan tahapan. Misalnya dalam satu seri latihan dimulai dengan 8 hitungan kemudian pada tahap berikutnya ditingkatkan 2 x 8 hitungan sampai banyak hitungan.
c. Konsentrasi pada latihan, jangan biarkan pikiran yang lain memecah konsentrasi. Rasakan setiap pergerakan otot dan tulang-tulang kita selama latihan.
d. Lakukanlah pemanasan ini dengan cara yang halus dan jangan melakukan latihan-latihan dengan gerakan yang disentak-sentak.
e. Usahakan latihan- secara berurut, bisa dimulai dari bagian bawah tubuh menuju ke atas, bisa juga dimulai dari atas menuju ke bagian bawah tubuh.
Selengkapnya tentang Olah Tubuh - PEMERANAN (Teater)
a. Cobalah untuk selalu konsentrasi dan santai, jangan menahan nafas, dan bernafaslah secara normal.
b. Mulailah dengan tingkat hitungan yang sedikit kemudian meningkat kehitungan yang banyak sesuai dengan tahapan. Misalnya dalam satu seri latihan dimulai dengan 8 hitungan kemudian pada tahap berikutnya ditingkatkan 2 x 8 hitungan sampai banyak hitungan.
c. Konsentrasi pada latihan, jangan biarkan pikiran yang lain memecah konsentrasi. Rasakan setiap pergerakan otot dan tulang-tulang kita selama latihan.
d. Lakukanlah pemanasan ini dengan cara yang halus dan jangan melakukan latihan-latihan dengan gerakan yang disentak-sentak.
e. Usahakan latihan- secara berurut, bisa dimulai dari bagian bawah tubuh menuju ke atas, bisa juga dimulai dari atas menuju ke bagian bawah tubuh.
Selengkapnya tentang Olah Tubuh - PEMERANAN (Teater)
Soal-soal UN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012
Soal-soal UN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012
1. Hasil dari 125 x ( 32 – 16 ) = ....
A. 2.000 B. 3.000 C. 3.984 D. 4.000
2. Kelurahan Melati mendapat kiriman 12 karung beras, tiap karung berisi 25 kg. Beras tersebut dibagikan kepada 6 keluarga miskin dengan bagian sama. Banyak beras yang diterima setiap keluarga miskin adalah …
A. 50 kg B. 43 kg C. 34 kg D. 31 kg
3. Hasil dari (-14) – (-37) + (-25) = ....
A. -48 B. -2 C. 2 D. 48
4. Ibu mempunyai persediaan 1 3/4 liter minyak goreng. Kemudian 4/5 liter digunakan untuk keperluan memasak. Ibu membeli minyak goreng lagi 1 3/5 liter. Persedian minyak goreng Ibu sekarang adalah...
A. 11/4liter B. 1 2/9 liter C. 2 1/5 liter D. 2 11/20 liter
5. Hasil dari 3/5 x 75 % : 0,5 adalah....
A. 9/10 B. 9/40 C. 0.25 D. 0,225
6. Uang Rina 3 kali uang Siti. Uang Siti Rp. 25.000,00. Jumlah uang mereka adalah....
A. Rp. 100.000,00 C. Rp. 75.000,00
B. Rp. 90.000,00 D. Rp. 57.000,00
7. Urutan pecahan dari yang terkecil adalah .....
A. 1/8; 20 % ; 0,25 ; 2/6; 0,5 C. 1/8; 20 % ; 2/6; 0,5 ; 0,25
B. 20 % ; 1/8; 0,25 ; 0,5 ; 2/6 D. 20 % ; 1/8; 0,25; 2/6; 0,5
8. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dalam bentuk faktorisasi prima dari bilangan 35 dan 75
adalah ....
A. 3 x 7 x 52 B. 5 x 52 C. 3 x 7 x 5 D. 3 x 7
9. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 12, 18 dan 36 adalah .....
A. 24 B. 36 C. 48 D. 72
10. Desi berenang 3 hari sekali, Siska berenang 4 hari sekali, dan Fera berenang 6 hari sekali. Bila
hari ini mereka berenang bersama-sama, berapa hari lagi mererka akan berenang bersamasama
lagi?
A. 4 hari B. 9 hari C. 12 hari D. 24 hari
11. Bu Desi akan membuat beberpa parsel dari 18 buah kue coklat dan 36 kue bolu. Setiap
keranjang parsel berisi jenis kue sama banyak. Berapa keranjang parsel paling banyak dapat
dibuat Ibu Desi?
A. 18 B. 9 C. 6 D. 3
12. Hasil dari 182 – 132 = ....
A. 155 B. 234 C. 311 D. 493
13. Hasil dari 3√6.859 =
A. 13 B. 17 C. 19 D. 29
14. Sebuah tempat minyak berbentuk kubus dengan volume 512 dm3. Panjang rusuk tempat
minyak tersebut adalah...
A. 6 dm B. 7 dm C. 8 dm D. 9 dm
15. Umur ayah 6 windu, umur ibu 38 tahun, sedangkan umur adik 8 tahun. Berapa selisih umur
ayah dengan jumlah umur ibu dan umur adik?
A. 1 tahun B. 2 tahun C. 10 tahun D. 22 tahun
16. Sebuah akuarium mempunyai volume 120 liter. Jika akuarium kosong tersebut dialiri air
dengan debit 40 liter/menit, maka waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh akuarium
tersebut adalah....
A. 3 menit B. 30 menit C. 80 menit D. 160 menit
17. Seorang petani memiliki lahan seluas 3 ha. Lahan tersebut ditanami padi seluas 150 are,
palawija 7.000 m2, dan sisanya ditanami jagung. Luas lahan yang ditanami jagung adalah...
A. 8.000 m2 B. 7.153 m2 C. 7.147 m2 D. 6.947 m2..
18. Bila kecepatan rata-rata atlet bersepeda 3 meter/detik, maka waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak 900 meter adalah.....
A. 3 menit B. 5 menit C. 6 menit D. 9 menit
19. Perhatikan sifat-sifat bangun datar berikut!
1. Mempunyai 4 sisi sama panjang
2. Sudut-sudutnya sama besar
3. Diagonalnya berpotongan sama panjang
Bangun datar tersebut adalah....
A. Jajrgenjang C. persegipanjang
B. Layang-layang D. persegi
27. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 40 cm. Volume akuarium tersebut
adalah....
A. 9.600 cm3 B. 12.800 cm3 C. 19.200 cm3 D. 64.000 cm3..
35. Nilai ulangan matematika dari 8 anak sebagai berikut: 8, 5, 7, 8, 9, 10, 7, 8
Rata-rata nilai mereka adalah....
A. 7,35 B. 7,50 C. 7,75 D. 7,80
38. Data tinggi badan siswa di suatu sekolah adalah: 110, 120, 115, 125, 130, 115, 120, 124, 110 dan
115. Median dari data tersebut adalah....
A. 110 B. 112 C. 115 D. 120
39. Hasil penelitian ketinggian air bendungan Katulampa selama 2 minggu ( dalam satuan cm) sebagai
berikut: 75, 80, 85, 70, 65, 75, 60, 70, 60, 65, 80, 70, 70, 80.
Modus dari data di atas adalah....
A. 85 B. 80 C. 70 D. 60
40. Diagram batang di bawah ini menunjukkan jumlah siswa SDN Merapi dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2011.
Paling sedikit siswa SDN Merapi terjadi pada tahun....
A. 2005 B. 2006 C. 2008 D. 2009
1. Hasil dari 125 x ( 32 – 16 ) = ....
A. 2.000 B. 3.000 C. 3.984 D. 4.000
2. Kelurahan Melati mendapat kiriman 12 karung beras, tiap karung berisi 25 kg. Beras tersebut dibagikan kepada 6 keluarga miskin dengan bagian sama. Banyak beras yang diterima setiap keluarga miskin adalah …
A. 50 kg B. 43 kg C. 34 kg D. 31 kg
3. Hasil dari (-14) – (-37) + (-25) = ....
A. -48 B. -2 C. 2 D. 48
4. Ibu mempunyai persediaan 1 3/4 liter minyak goreng. Kemudian 4/5 liter digunakan untuk keperluan memasak. Ibu membeli minyak goreng lagi 1 3/5 liter. Persedian minyak goreng Ibu sekarang adalah...
A. 11/4liter B. 1 2/9 liter C. 2 1/5 liter D. 2 11/20 liter
5. Hasil dari 3/5 x 75 % : 0,5 adalah....
A. 9/10 B. 9/40 C. 0.25 D. 0,225
6. Uang Rina 3 kali uang Siti. Uang Siti Rp. 25.000,00. Jumlah uang mereka adalah....
A. Rp. 100.000,00 C. Rp. 75.000,00
B. Rp. 90.000,00 D. Rp. 57.000,00
7. Urutan pecahan dari yang terkecil adalah .....
A. 1/8; 20 % ; 0,25 ; 2/6; 0,5 C. 1/8; 20 % ; 2/6; 0,5 ; 0,25
B. 20 % ; 1/8; 0,25 ; 0,5 ; 2/6 D. 20 % ; 1/8; 0,25; 2/6; 0,5
8. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dalam bentuk faktorisasi prima dari bilangan 35 dan 75
adalah ....
A. 3 x 7 x 52 B. 5 x 52 C. 3 x 7 x 5 D. 3 x 7
9. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 12, 18 dan 36 adalah .....
A. 24 B. 36 C. 48 D. 72
10. Desi berenang 3 hari sekali, Siska berenang 4 hari sekali, dan Fera berenang 6 hari sekali. Bila
hari ini mereka berenang bersama-sama, berapa hari lagi mererka akan berenang bersamasama
lagi?
A. 4 hari B. 9 hari C. 12 hari D. 24 hari
11. Bu Desi akan membuat beberpa parsel dari 18 buah kue coklat dan 36 kue bolu. Setiap
keranjang parsel berisi jenis kue sama banyak. Berapa keranjang parsel paling banyak dapat
dibuat Ibu Desi?
A. 18 B. 9 C. 6 D. 3
12. Hasil dari 182 – 132 = ....
A. 155 B. 234 C. 311 D. 493
13. Hasil dari 3√6.859 =
A. 13 B. 17 C. 19 D. 29
14. Sebuah tempat minyak berbentuk kubus dengan volume 512 dm3. Panjang rusuk tempat
minyak tersebut adalah...
A. 6 dm B. 7 dm C. 8 dm D. 9 dm
15. Umur ayah 6 windu, umur ibu 38 tahun, sedangkan umur adik 8 tahun. Berapa selisih umur
ayah dengan jumlah umur ibu dan umur adik?
A. 1 tahun B. 2 tahun C. 10 tahun D. 22 tahun
16. Sebuah akuarium mempunyai volume 120 liter. Jika akuarium kosong tersebut dialiri air
dengan debit 40 liter/menit, maka waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh akuarium
tersebut adalah....
A. 3 menit B. 30 menit C. 80 menit D. 160 menit
17. Seorang petani memiliki lahan seluas 3 ha. Lahan tersebut ditanami padi seluas 150 are,
palawija 7.000 m2, dan sisanya ditanami jagung. Luas lahan yang ditanami jagung adalah...
A. 8.000 m2 B. 7.153 m2 C. 7.147 m2 D. 6.947 m2..
18. Bila kecepatan rata-rata atlet bersepeda 3 meter/detik, maka waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak 900 meter adalah.....
A. 3 menit B. 5 menit C. 6 menit D. 9 menit
19. Perhatikan sifat-sifat bangun datar berikut!
1. Mempunyai 4 sisi sama panjang
2. Sudut-sudutnya sama besar
3. Diagonalnya berpotongan sama panjang
Bangun datar tersebut adalah....
A. Jajrgenjang C. persegipanjang
B. Layang-layang D. persegi
27. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 40 cm. Volume akuarium tersebut
adalah....
A. 9.600 cm3 B. 12.800 cm3 C. 19.200 cm3 D. 64.000 cm3..
35. Nilai ulangan matematika dari 8 anak sebagai berikut: 8, 5, 7, 8, 9, 10, 7, 8
Rata-rata nilai mereka adalah....
A. 7,35 B. 7,50 C. 7,75 D. 7,80
38. Data tinggi badan siswa di suatu sekolah adalah: 110, 120, 115, 125, 130, 115, 120, 124, 110 dan
115. Median dari data tersebut adalah....
A. 110 B. 112 C. 115 D. 120
39. Hasil penelitian ketinggian air bendungan Katulampa selama 2 minggu ( dalam satuan cm) sebagai
berikut: 75, 80, 85, 70, 65, 75, 60, 70, 60, 65, 80, 70, 70, 80.
Modus dari data di atas adalah....
A. 85 B. 80 C. 70 D. 60
40. Diagram batang di bawah ini menunjukkan jumlah siswa SDN Merapi dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2011.
Paling sedikit siswa SDN Merapi terjadi pada tahun....
A. 2005 B. 2006 C. 2008 D. 2009