a. Objek dan tujuan.
b. Sistematis.
c. Metode ilmiah.
d. Universal.
e. Kebenarannya dapat diuji.
Dengan langkah-langkah sistematis, maka akan menghasilkan
pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan dihasilkan berdasarkan pada bukti yang dapat
diuji. Bukti adalah pengamatan faktual yang dapat dilihat,
ditimbang, dihitung, dan diperiksa ketelitiannya oleh
pengamat lain. Oleh karena itu, suatu pengetahuan tidaklah sertamerta
dapat diterima oleh masyarakat sebagai suatu kebenaran.
Kebenaran pengetahuan yang dirumuskan seseorang akan diuji oleh
orang lain melalui pengamatan terhadap objek yang sama. Hasil
pengamatan itu akan dibandingkan dengan pengamatan yang sudah
ada, kemudian ditarik kesimpulan. Di sini akan ditemukan apakah
pengetahuan yang sudah ada benar atau tidak.
Bagaimana proses lahirnya ilmu pengetahuan? Proses kelahiran
suatu ilmu pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu manusia
terhadap sesuatu hal. Oleh karena itu, manusia melakukan berbagai
upaya untuk mengetahuinya. Kemudian hasil penelitian disampaikan
kepada masyarakat untuk dibuktikan kebenarannya. Jadi, ilmu
pengetahuan dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, yang diperoleh dari aktivitas berpikir
manusia melalui metode tertentu yang kebenarannya dapat diuji
secara kritis oleh orang lain. Metode tertentu dalam menemukan
pengetahuan ilmiah disebut metode ilmiah. Di mana metode ilmiah
mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah
misalnya penalaran, studi kasus, dan penelitian. Menurut
Suriasumantri (unhas.ac.id), penalaran merupakan suatu proses
penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran
mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing.
Penalaran dapat pula diartikan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan. Oleh karenanya, terdapat dua proses berpikir dalam penalaran yaitu berpikir logis dan analisis. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dengan kerangka tertentu (frame of logic), yaitu menurut logika deduksi-induksi, rasionalis-empiris, abstrak-konkret, apriori-aposteriori. Sedangkan berpikir analisis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/penelitian).
Penalaran dapat pula diartikan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan. Oleh karenanya, terdapat dua proses berpikir dalam penalaran yaitu berpikir logis dan analisis. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dengan kerangka tertentu (frame of logic), yaitu menurut logika deduksi-induksi, rasionalis-empiris, abstrak-konkret, apriori-aposteriori. Sedangkan berpikir analisis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/penelitian).
Beberapa definisi ilmu pengetahuan dari berbagai ahli antara lain:
1. J. Heberer
Ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode, dan praktik, kemudian menjadi pranata dalam masyarakat.
2. J.D. Bernal
Ilmu pengetahuan adalah suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
3. E. Cantote
Ilmu pengetahuan adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.
4. Cambridge-Dictionary
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistem metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
..
Posting Komentar