Beberapa sumber menyebutkan bahwa kebudayaan sebagai keseluruhan cara hidup manusia, dalam bentuk warisan sosial yang diperoleh seseorang dan kelompoknya serta merupakan bagian yang dianggap jamak bagi lingkungan dan komunitasnya harus diwariskan. Hal tersebut berhubungan dengan penjabaran konsep dan replika penciptaan manusia.
Menurut Kuncoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, yakni pertama sistem budaya yang lazim disebut adat-istiadat. Kedua sistem sosial yang merupakan suatu rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, system teknologi sebagai modal peralatan manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya.
Bagaimana manusia menghargai ketiga sistem di atas, pada sesungguhnya manusia itu sendiri butuh aktivitas demi menjamin terpenuhinya kebutuhan. Hal penting yang diperlukan untuk menyatakan maksud adalah peran fungsi budaya dalam tatanan kehidupan secara lahiriah dan batiniah. Secara eksplisit, fungsi kebudayaan manusia yang difungsikan untuk memahami dan mengintegrasikan lingkungan dan pengalaman adalah hasil kesenian. Kesenian akan menjadi panduan agar dapat dijadikan kerangka dasar di dalam mewujudkan kelakuan biasanya dinyatakan dengan maksud yang disamarkan. Atau dengan istilah lain, seni merupakan pernyataan simbolisme makna dan maksud penciptanya.
Menurut pandangan penulis, bahwa berdasarkan konteks kesenian yang memiliki banyak ragam, cabang-cabang seni memiliki banyak jenis, salah satu unsurnya adalah seni tari (kesenian tari). Kesenian tari yang ada ini pada awalnya terjadi disebabkan adanya lapisan-lapisan ekspresi jiwa manusia yang bertumpu kepada sejarah dari zaman ke zaman. Rekapitulasi kesenian tari secara periodic selanjutnya menghasilkan bermacam kreasi terutama berhubungan dengan aspek kesenian tari itu sendiri. Jenis-jenis kesenian tari tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki fungsi berbeda. Adanya perubahan fungsi kesenian tari yang ada dapat membentuk perubahan hasil-hasil seninya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku manusia yang beradaptasi dalam konsteks kemasyarakatan. Di sinilah kesenian tari menjadi berkembang, bersosialisasi, dan beradaptasi dalam lingkungan sosial-budaya baik secara sendiri maupun melalui pemahaman sosialisasi manusia di kalangan pendukungnya berkembang secara sporadis membentuk modifikasi kesenian tari yang baru dalam bentuk seni tari yang berwawasan teknologi.
Seperti di depan telah disinggung, unsur kebudayaan salah satunya adalah kesenian (Kuntjoroningrat: 2002, 12-35). Selanjutnya, macam dan jenis kesenian yang ada terdiri dari banyak jenis. Kesesuaian yang sering diperbincangkan adalah bahwa kesenian dibatasi dengan ruang lingkup yang sudah diprogram oleh pemerintah meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Cabang Kesenian (Jenis-jenis Seni)
1. Seni Rupa
2. Seni Musik
3. Seni Tari
4. Seni Teater
5. Seni Kerajinan
6. Seni Berwawasan Teknologi
7. Seni-Seni Lainnya.
Posting Komentar