Paradoks Kembar (Twins Paradox) memang akan tetap menjadi Paradoks saja

Teringat tentang pelajaran di sekolah dulu, juga dari membaca beberapa tulisan di internet, ingin mencoba memberikan pendapat tentang hal ini. Berikut dikutip dari kutipan di forum sebagai salah satu penjelasan mengenai Paradoks Kembar yang kemudian dicoba untuk dibahas di bawah.
mungkin sobat masih belum mengerti tentang judul artikel ini, yang dimaksud denngan paradoks kembar adalah suatu kejadian yang menarik dari masalah pemekaran waktu.
Jika sobat masih belum mengerti,baiklah saya akan memberikan contoh,misalnya ada 2 orang kembar, anton & wima.anton pergi berpetualang saat berumur 25 tahun menuju ke sebuah planet x yang berjarak 30 tahun cahaya dari bumi.pesawat antariksanya dapat dipercepat sampai mencapai kelajuan mendekati kelajuan cahaya.setalah tiba di planet x, anton menjadi sangat rindu dengan rumahnya dan segera kembali ke bumi dengan kelajuan sangat tinggi yang sama.ketika tiba di bumi, anton sangat terkejut karena melihat kota yang di tinggalkannya telah berubah menjadi kota supermodern dan saudara kembarnya, wima telah berusia 75 tahun dan menderita sakit tua.anton sendiri hanya bertambah usia 10 tahun enjadi 35 tahun.ini karena proses biologi dari tubuhnya mengalami perlambatan selama perjalanannya mengarungi antariksa.jika masih belum mengerti, lihat saja gambar di bawah ini
 
sangatlah wajar jika kita mengajukan pertanyaan,”kembaran manakah yang sesungguhnya bergerak dengan kelajuan mendekati kelajuan cahaya, dank arena itu pertambahan usianya lebih kecil ?” disinilah letak paradoksnya: Dari kerangka acuan wima, dia adalah diam,sementara saudaranya anton bergerak dengan kecepatan sangat tinggi.pada pihak lain, menurut anton, dia adalah diam ,sementara saudara kembarnya di bumi bergerak menjauhinya dan kemudian mendekatinya.kasus ini menimbulkan kebingungan, manakah kembaran yang sesungguhnya berusia lebih tua.
Pemecahan masalah paradoks ini bergantung pada ketidaksimetrisan kehidupan pasangan kembar itu.dalam seluruh hidupnya, wima yang di bumi selalu berada dalam kerangka acuan inersial, kecuali periode singkat ketika anton membalikan pesawatnya menuju ke bumi, tetapi periode ini dapat kita abaikan .dengan demikian , perhitungan wima sebagai acuan dalam menghitung selang waktu perjalanan anton adalah sah (benar)menurut teori relativitas khusus.sebaliknya, anton mengalami sederatan percepatan dan perlambatan selama perjalanannya ke planet x dan kembali ke rumah, dank arena itu ia tidak selalu dalam gerak lurus beraturan.ini berarti anton berada dalam suatu kerangka acuan non-inersial selama sebagian waktu dari perjalanannya.\, sehingga perhitungan selang waktu berdasarkan teori relativitas khusus adalah tidak sah dalam kerangka acuan ini.jadi, kesimpulan yang benar adalah petualang angkasa selalu lebih muda ketika kembali ke bumi.
Jadi, jika anda ingin awet muda dibandingkan saudara atau teman anda maka ciptakanlah pesawat luar angkasa yang kecepatannya mendekati kecepatan cahaya yaitu 3 x 108 m/s, dan setelah itu, adakanlah perjalanan ke luar angkasa dan insya allah jika anda pulang ke bumi maka umur anda hanya bertambah beberapa tahun saja sedangkan saudara atau teman anda pasti memiliki umur yanga sangat jauh berbeda dengan anda.
Paradoks itu memang akan tetap menjadi paradoks, karena pada kenyataannya umur (waktu yang kita lalui) tidak ada hubungannya dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dan juga jarak yang kita tempuh.

Jika kita menuju suatu tempat yang jaraknya misalnya 30 tahun cahaya dan dapat kita tempuh dalam waktu 10 tahun pulang pergi, berarti kecepatan kita adalah 6 kali cahaya. 

Jika kita melakukan perjalanan selama 10 tahun di dalam pesawat, maka umur kita akan bertambah 10 tahun, 
sama halnya jika kita menunggu di bumi ataupun dimana saja selama 10 tahun, maka umur kita akan bertambah 10 tahun.

Teori yang dikeluarkan tentang relativitas khusus dan paradoks kembar adalah jika kita mengukur sesuatu dengan cahaya atau penglihatan, tidak ada hubungannya dengan faktor waktu secara absolut.

Jika saudara kembar kita pergi ke tempat yang jaraknya 30 tahun cahaya dalam waktu 5 tahun. Maka, memang dari bumi, kita tidak akan melihatnya (misalnya dengan teropong yang sangat kuat) pada saat itu, melainkan kita akan menyaksikan saudara kita sampai di tempat itu 35 tahun kemudian.
Itu bukan berarti saudara kita menempuh waktu 5 tahun, sedangkan kita telah menempuh waktu 35 tahun, hanya saja, pada tahun ke-5 kita belum bisa melihat saudara kita, karena cahaya yang menyampaikan pandangan kita belum sampai. Tapi sebenarnya 30 tahun yang lalu saat itu terjadi, cahaya pandangan kita belum sampai ke tempat itu.
Lalu kemudian, saat saudara kembar kita kembali ke bumi dalam waktu 5 tahun juga, pada kenyataan, waktu di bumi juga sama-sama 5+5 = 10 tahun, sama dengan waktu yang telah ditempuh oleh saudara kita yang naik pesawat dengan sangat cepat. Hanya saja, pada saat saudara kita sampai di bumi, karena pesawatnya lebih cepat dari cahaya, maka kita dan saudara kita itu sama-sama belum bisa melihat saudara kita sampai di tempat yang jaraknya 30 tahun cahaya itu, pada saat itu. Namun tetap kita berdua bisa melihat dia di tempat itu 25 tahun kemudian (35 tahun dari waktu berangkat).

Bagaimana? 
Paradoks itu memang cuma paradoks kan?

Oh, ya, bagaimana dengan pandangan saudara kita yang meninggalkan bumi dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya itu?
Maka dia akan melihat waktu bumi berjalan mundur. Dan saat 5 tahun kemudian dia sampai dijarak 30 tahun cahaya, dia melihat bumi 30 tahun lalu (25 tahun dari saat dia berangkat). 
Apakah waktu di bumi berjalan mundur? Dan menurut teori paradoks kembar, orang bumi menjadi lebih muda 25 tahun?
Tidak. 30 tahun yang lalu yang dia lihat itu, hanya menurut penglihatan dia saja, karena pandangan yang dia terima adalah pandangan 30 tahun yang lalu. Sedangkan sebenarnya waktu di bumi juga berjalan 5 tahun. Tapi saat sekarang (yang sudah berjalan 5 tahun setelah dia tinggalkan) belum bisa dia saksikan dari jarak 30 tahun cahaya itu.
Kemudian dia kembali ke bumi, maka menurut pandangan dia, waktu di bumi berjalan lebih cepat. Dimulai dari 30 tahun lalu, hingga sampai di bumi, pada saat 5 tahun kemudian, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan dalam menempuh jarak itu. 
Apakah waktu di bumi berjalan lebih cepat, dan manusia disitu menjadi makin cepat tua?
Tidak. Hanya menurut pandangan dia saja waktu bumi berjalan cepat. Karena pada jarak 30 tahun cahaya, yang dia lihat adalah pada waktu itu adalah waktu 30 tahun yang lalu. Dan pada saat dia sampai di bumi, maka yang dia lihat adalah waktu sekarang, yakni 10 tahun kemudian dari saat dia meninggalkan bumi.

Ya, paradoks, itu hanya ada pada pandangan dan penglihatan, karena dipengaruhi oleh cahaya. Dan alat ukur yang kita gunakan terpengaruh oleh kecepatan cahaya.

====================================
Dengan kecepatan berapapun kita mengelilingi bumi, memutarinya ke arah barat seolah menyalip matahari, misalnya berangkat jam 3 sore sampai ditempat jam 8 pagi (waktu setempat), maka bukan berarti umur kita berkurang 7 jam. Jika ditempat asal kita tadi sekarang pukul 4 sore, berarti umur kita telah bertambah 1 jam, meski ditempat kita sekarang pukul 8 pagi. Lalu misalnya kita mengelilingi bumi dengan jauh lebih cepat lagi, misalnya dalam waktu 1 jam bisa keliling bumi 30 kali. Meski kita telah melawan rotasi bumi, bukan berarti umur kita berkurang 30 hari, namun tetap saja waktu yang kita perlukan adalah 1 jam, yang berarti umur kita bertambah 1 jam. Ya, begitulah umur kita tetap telah bertambah 1 jam meski kita telah melihat matahari telah mundur dari barat ke timur 30 kali.

Ok.
Afandi Kusuma

Terkait

Posting Komentar

 

Properti Syariah



Pasang Depot Air Minum Isi Ulang


.
Besi Beton + Wiremesh Murah


© 2011 - | Buku PR, TUGAS, dan Catatan Sekolah | www.suwur.com | pagar | omaSae | AirSumber | Bengkel Omasae, | Tenda Suwur |